XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Jumat, 23 September 2011

X-MEN : FIRST CLASS Perseteruan Awal Mutan Dua Kubu

Quotes:
Professor Charles Xavier: Listen to me very carefully, my friend: Killing will not bring you peace.


Storyline:
Tahun 1944 di Polandia, Erik Lehnsherr kecil mengeluarkan kekuatan magnetiknya saat ibunya dikirim ke kamp. Dr. Sebastian Shaw yang mengetahui hal itu membawa Erik dan mengajarkannya sisi emosi setelah membunuh ibunya. Sementara itu Charles Xavier yang berasal dari keluarga kaya bertemu Raven dan mengajaknya ke kastil miliknya. Tahun 1962, agen CIA bernama Moira MacTaggert menemukan keberadaan mutan-mutan berkemampuan super di atas manusia biasa dan berniat mempekerjakannya pada Pemerintah USA. Tidak seorang pun mengetahui rencana jahat Shaw yang ingin memulai perang nuklir untuk menghancurkan dunia.

Nice-to-know:
Bryan Singer awalnya ditunjuk sebagai sutradara film ini tetapi mundur karena proyek Jack the Giant Killer hingga digantikan Matthew Vaughn. Meski demikian, Singer tetap menjabat sebagai produser disini.

Cast:
Terakhir mendukung The Conspirator (2010), James McAvoy bermain sebagai Charles Xavier
Aktor Jerman yang mengawali akting lewat serial ternama Band of Brothers di tahun 2001, Michael Fassbender berperan sebagai Erik Lehnsherr / Magneto
Kevin Bacon sebagai Sebastian Shaw
Rose Byrne sebagai Moira MacTaggert
Jennifer Lawrence sebagai Raven / Mystique
Jason Flemyng sebagai Azazel
Nicholas Hoult sebagai Hank McCoy / Beast

Director:
Merupakan film keempat Matthew Vaughn yang terakhir menuai pujian lewat Kick-Ass (2010).

Comment:
Sebagian besar dari moviegoers di seluruh dunia tampaknya menggemari franchise X-Men yang dimulai sejak satu dekade yang lalu. Ini adalah installment kelimanya sekaligus prekuel yang mengambil waktu puluhan tahun sebelum X-Men (2000). Oleh karena itu ada baiknya jika anda merefresh ingatan anda sejenak sebelum menyaksikan film yang satu ini, setidaknya mengingat beberapa peran kunci agar lebih “nyambung” dengan pengenalan tokoh-tokohnya.
Skrip yang dikerjakan secara keroyokan oleh Ashley Miller, Zack Stentz, Jane Goldman dan Matthew Vaughn berdasarkan cerita rekaan Bryan Singer dan Sheldon Turner ini berhasil membangun jembatan yang kokoh dengan trilogy sebelumnya. Bagaimana dua kubu mutan yang saling berseberangan itu terbentuk pada awalnya. Tidak diceritakan secara runut begitu saja tetapi penuh dengan intrik, twist and turns yang membuat kita terus menerka-nerka, siapa memihak siapa, baik ataupun jahat, dsb.

Fassbender menunjukkan akting paling memukau sebagai Erik, agresif dan ambisius. Sama halnya dengan McAvoy di sisi kontradiktifnya sebagai Charles, naïf dan terlalu baik. Chemistry yang tercipta di antara keduanya terkesan kuat, beranjak dewasa bersama-sama dengan satu visi sampai akhirnya mulai mengalami pergeseran seiring merebaknya konflik-konflik yang berhubungan dengan eksistensi manusia pada umumnya dan mutan pada khususnya.
Di luar keduanya masih ada Bacon yang juga bermain memikat di saat kebintangannya mulai meredup. Belum lagi Byrne dan Lawrence yang mewakili karakter wanita masing-masing Moira dan Raven yang mengalami dilema tersendiri dalam menentukan sikap. Keseluruhan tokoh dalam film mendapat perhatian yang cukup terlepas dari besar kecilnya porsi yang ditawarkan, penonton pun dengan mudah dapat mengidentifikasi kekuatan super yang dimiliki mereka semua.

Sutradara Vaughn juga menyuguhkan berbagai sekuens aksi seru yang memanjakan mata dengan sinematografi tahun 60an yang cermat. Permainan spesial efek juga sesuai kapasitas teknologi pada masa itu, tidak berlebihan layaknya film superhero lainnya. Durasi yang panjang menjadi tidak terlalu terasa dengan komposisi musik dari Henry Jackman yang membangun atau keindahan tata kostum sekaligus departemen make-upnya.
Kekurangannya mungkin ada pada ending yang antiklimaks karena anda semua yang sudah menonton X-Men trilogy tentu sudah bisa menebaknya. Terlepas dari fakta tersebut, X-Men : First Class tergolong memuaskan para pecintanya dengan segala kelebihan-kelebihan yang dimiliki sebuah film unggulan musim panas. Tidak ada asap jika tiada api, demikian pula segala sesuatu yang terjadi di muka bumi, setiap pertentangan hitam dan putih akan selalu memiliki cikal bakalnya. Inilah saatnya anda menjadi saksi para mutan tersebut beraksi!

Durasi:
130 menit

U.S. Box Office:
$146,405,371 till Sep 2011

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar: