XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Senin, 19 September 2011

CONAN THE BARBARIAN : Sedikit Plus Banyak Minus Pahlawan Dark Ages

Quotes:
Conan: You have a name?
Tamara: Tamara Amalia Jorvi-Karashan. And yours?
Conan: Conan.
Tamara: Conan... that's it?
Conan: How many names do I need?


Storyline:
Kaum Cimmerian yang dipimpin oleh Corin berhasil menghancurkan kelompok penyihir Acheron. Bertahun-tahun kemudian dalam peperangan dengan rivalnya, Corin kehilangan istrinya yang terluka walau sempat melahirkan bayi laki-laki yang kelak diberi nama Conan. Tak terasa, Conan tumbuh menjadi remaja pria yang tegar sebelum menjelma menjadi pendekar tangguh. Balas dendam pun dicanangkannya terhadap Khalar Zym yang telah merenggut nyawa ayahnya itu. Dalam perjalanannya melintasi Hyboria, Conan berjumpa Tamara dan jatuh hati padanya. Tamara sendiri disinyalir keturunan terakhir yang dicari oleh Khalar Zym dan putrinya Marique untuk membangkitkan arwah Maliva demi menguasai dunia. Berhasilkah Conan menuntaskan misinya?

Nice-to-know:
Kellan Lutz dan Jared Padalecki sempat dipertimbangkan untuk peran Conan sebelum diputuskan nama anyar Jason Momoa.

Cast:
Angkat nama lewat serial tenar sepanjang masa Baywatch (1999-2001), Jason Momoa ditunjuk sebagai Conan
Stephen Lang sebagai Khalar Zym
Rachel Nichols sebagai Tamara
Ron Perlman sebagai Corin
Rose McGowan sebagai Marique

Director:
Pria kelahiran Jerman bernama Marcus Nispel ini terakhir menggarap film remake Friday The 13th (2009).

Comment:
Pertama-tama, Robert E. Howard harus diberikan penghormatan akan idenya menciptakan karakter Conan yang legendaris itu. Tidak peduli berapa banyaknya reboot, spin-off, prekuel, sekuel yang dihasilkan puluhan filmmaker selama beberapa masa, karakter Conan tetaplah karakter Conan ciptaan Howard yang gagah berani dan pantang menyerah. Sosok kepahlawanan yang patut diteladani oleh siapapun juga.
Sayangnya kali ini trio penulis Thomas Dean Donnelly, Joshua Oppenheimer dan Sean Hood seperti kesulitan menyatukan isi kepala mereka bersama-sama dalam menghasilkan skrip yang brilian. Lihat saja bagian pembuka dimana pengenalan Conan kecil yang begitu dangkal, setiap karakter di bagian ini hanya mengucapkan sebaris kalimat dimana adegan membunuh dan bertahan hidup berlalu begitu saja hingga memasuki fase berikutnya.


Lebih dari dua pertiga bagian film yang menceritakan Conan dewasa juga tidak jauh berbeda. Dibekali dengan serentetan adegan aksi berujung pertumpahan darah yang bombastis sekalipun tidak akan ada artinya jika tidak dilengkapi oleh plot cerita dan karakterisasi yang mampu mengikatkan diri dengan penonton. Tak kurang dari 8 orang produser yang bekerjasama pun semakin memperbesar “dosa” mereka dengan membalut film dalam format 3D yang sia-sia belaka!
Sutradara Nispel juga melakukan gaya penceritaan yang miskin dengan intensitas yang turun naik. Terkadang amat menjemukan dengan dialog-dialog klise antar tokohnya yang seakan tidak mengenal jaman, etika dan kebudayaan sekaligus. Semua mengalir begitu saja selayaknya kisah Conan terjadi di masa sekarang ini, kontras sekali dengan tata kostum yang sebetulnya sudah tampil meyakinkan sesuai periodenya itu.


Tokoh yang dimainkan oleh Lang dan McGowan menjadi karakter favorit saya disini dengan kekejian dan kelicikannya. Masih di atas Momoa ataupun Nichols yang justru tidak terlalu berhasil menciptakan keterikatan asmara yang kental di antara keduanya. Namun kekurangan yang terjadi tidak sepenuhnya patut ditimpakan pada mereka mengingat konsistensi pengarahan sang sutradara terhadap aktor-aktrisnya disini wajib dipergunjingkan.
Conan The Barbarian memang sepintas terlihat megah, epik dengan kinerja CGI yang lumayan mengesankan. Namun di balik semuanya, tidak ada motivasi kuat yang dibutuhkan dari filmmaker untuk mendongkrak pijakan film ini dari kelas B yang menempel padanya. Apabila anda tetap penasaran atau memang menyukai genre pahlawan klasik semacam ini, saksikanlah tanpa nalar yang kritis dan tingkat kepedulian yang minimum terhadapi segala minusnya. Bisa jadi versi HBO malah lebih baik dari yang satu ini.

Durasi:
110 menit

U
.S. Box Office:
$20,920,882 till mid Sep 2011

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:

Notes:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar: