XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label rani mukerji. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label rani mukerji. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 08 Desember 2012

TALAASH : Unconventional Gripping Thriller In Slow Pace


Tagline:
The Answer Lies Within

Nice-to-know: 

Aamir Khan sempat menjalani latihan renang selama tiga bulan untuk beberapa adegan spesifik untuk film ini.

Cast: 
Aamir Khan sebagai Surjan Singh Sekhawat
Kareena Kapoor sebagai Rosy
Rani Mukerji sebagai Shreya Bondre
Nawazuddin Siddiqui sebagai Tehmur
Raj Kumar Yadav sebagai Devrath Kulkarni


Director: 
Merupakan film kedua bagi Reema Kagti setelah Honeymoon Travels Pvt. Ltd. (2007).

W For Words: 
Sedianya sebuah thriller yang baik sudah mempersiapkan “kejutan manis” di akhir cerita. Apakah hal serupa berlaku untuk Bollywood? Tentu saja. Di tahun 2012 ini, Kahaani telah membuktikannya, setidaknya menurut anggapan sebagian besar orang yang telah menyaksikannya. Produksi terbaru Aamir Khan Productions dan Excel Entertainment dengan genre sejenis ini jelas menjual nama Aamir Khan yang bertindak sebagai produser dan aktor utamanya. Tambahan lagi dua aktris papan atas Kareena Kapoor dan Rani Mukerji. Who dare to miss this?

Aktor Armaan Kapoor tewas dalam kecelakaan misterius. Inspektur Surjan Singh Sekhawat ditugaskan untuk menyelidiki kasus itu bersama rekannya Devrath Kulkarni. Padahal Surjan baru saja pindah ke Mumbai bersama istrinya Shreya Bondre demi melupakan kematian putra mereka satu-satunya, Karan yang tenggelam di lautan. Tetangga baru mereka, Franny yang juga cenayang berupaya melepaskan kesedihan melalui komunikasi tulisan dengan Karan. Surjan yang tidak percaya memilih pergi dan bertemu dengan pelacur Rosy yang dapat memberi titik terang pada kasus yang dikerjakannya. 

Kolaborasi Reema Kagti dan Zoya Akhtar dalam skrip ini mengambil waktu sebanyak yang dibutuhkan untuk memperkenalkan karakternya. Perlahan penonton diajak menyelami visi dan misi masing-masing sambil merajut benang merah cerita menjadi satu konklusi utuh. Plot yang terkesan simpel lantas menjelma menjadi teka-teki rumit dengan berbagai kemungkinan di setiap tikungannya. Dialog buah pikiran Farhan Akhtar juga terbilang jitu dalam menerjemahkan multi konflik yang ada sehingga anda akan merasa dekat dengan semua tokoh dalam film ini.

Kagti yang juga menjabat sebagai sutradara sukses menjaga misteri dan ketegangan hingga akhir melalui narasi lambat penuh suspensi. Nuansa Kamathipura yang suram dan klastrofobik serta Mumbai yang gelap dan misterius dihadirkan sebagai panggung bercerita yang sempurna untuk membangun mood. Sinematografi dari KU Mohanan terkesan surealis dengan warna pucat yang mengaburkan batas mimpi dan kenyataan. Berpadu padan dengan musik campuran klasik, jazz dan elektronika dari Ram Sampath plus lirik memikat milik Javed Akhtar. 

Aamir terampil menerjemahkan kedalaman emosi suami yang didera rasa bersalah sekaligus kesigapan inspektur polisi yang penuh wibawa. Keinginannya untuk move on kerap bertentangan dengan kata hatinya sendiri. Rani cekatan menjiwai sosok istri yang depresi dan ibu yang putus asa menghadapi masalah bertubi-tubi. Kareena sendiri mampu mencuri perhatian di tiap kemunculannya melalui sosok pelacur cantik glamor berbusana seksi nan seronok. Pendatang baru Siddiqui menegaskan talentanya sebagai si pincang Tehmur yang menyimpan berbagai rahasia.

Talaash jelas membutuhkan kesabaran tinggi dan konsentrasi penuh untuk mengikutinya dari menit ke menit agar tidak ketinggalan petunjuknya. Percayalah usaha anda selama lebih dari dua jam itu sebanding dengan endingnya yang memukau. Memang tidak sulit ditebak bagi penggemar thriller sejati tapi upaya filmmaker untuk keluar dari pakem standar patut diapresiasi apalagi sampai mengalihkan perhatian penonton berkali-kali tanpa kehilangan kemudi. Thumbs up for the great performances and two thumbs more for the script itself because writing and making thrillers is never easy.

Durasi: 
139 menit 

U.S. Box Office: 

$1,638,706 in opening week early Dec 2012 

Overall: 

8 out of 10

Movie-meter:

Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Senin, 15 Oktober 2012

AIYYAA : Quirky Drama About Love At First Sniff


Quotes:
Meenakshi: Give me love and i’ll give you rice-cakes and pancakes..

Nice-to-know: 
Film yang diproduksi oleh Anurag Kashyap Films ini rilis di India pada tanggal 12 Oktober 2012

Cast: 

Rani Mukerji sebagai Meenakshi
Prithviraj Sukumaran sebagai Surya
Anita Date sebagai Mayna
Subodh Bhave sebagai Madhav
Nirmiti Sawant
Amey Wagh                      

Director: 
Merupakan feature film ketiga bagi Sachin Kundalkar setelah Gandha (2010).

W For Words: 
Distributor Viacom18 Motion Pictures khusus India tampaknya cukup percaya diri dengan premis cinta pada aroma pertama. Jelas bukan konsep love at first sight seperti kebanyakan film pada umumnya. Kisah ini sendiri merupakan pengembangan salah satu dari tiga cerita dalam omnibus Gandha (2010) yang kebetulan ditulis dan ditangani oleh sutradara yang sama. Banyak pihak mengatakan bahwa penunjukkan Rani Mukerji sebagai bintang utama memang dimaksudkan sebagai comeback aktris kelahiran Bengali tersebut. Will she rise again? 

Gadis sederhana yang memimpikan kehidupan glamor Bollywood, Meenakshi bekerja sebagai librarian di sebuah universitas. Ayah pecandu rokok, ibu penuntut pernikahan, adik penyayang anjing dan nenek bergigi emas yang rajin berkeliling dengan kursi roda selalu ada di sekelilingnya. Diam-diam, Meenakshi menyukai salah satu murid seni lukis bernama Surya yang misterius. Obsesi akan baunya yang khas membuat Meenakshi berupaya mencari informasi sebanyak mungkin. Ketika orangtuanya mengatur pertunangan dengan Madhav, Meenakshi harus segera menentukan pilihan hatinya.

Penulis sekaligus sutradara Kundalkar seakan memutar waktu kembali ke era 80-90an dengan tema perjodohan dan pencarian cinta yang kental. Sayangnya beberapa bagian dalam film terasa bertele-tele, belum lagi repetisi adegan pengejaran yang cukup mengganggu. Untungnya sinematografi Amalendu Choudary setidaknya mendukung nuansa lawas itu ditambah dengan kerapian editing kinerja Abhijeet Deshpande. Koreografi menarik karya Vaibhavi Merchant terutama dalam lagu Aga Bai berpadu manis dengan komposisi musik memikat dari Amit Trivedi. 

Tiga puluh menit pertama sudah menunjukkan absurditas film lewat perkenalan terhadap Meenakshi dan sederetan karakter ajaib lainnya. Sampai disini anda boleh mengambil keputusan apakah harus tetap tinggal di dalam gedung bioskop atau tidak. Konsekuensinya adalah waktu yang terbuang jika ide “surealis” sang filmmaker tidak sejalan dengan pikiran. Saya memilih untuk melanjutkan, berharap ada terobosan baru atau kejutan menyenangkan di akhir cerita. Turns out its twist ending will remind you of recent Thai/Korean romantic movies.

Rani Mukerji memberikan penampilan gemilang sebagai Meenakshi yang narsis dramatis dan memilih untuk mengikuti hati yang sebetulnya penuh keraguan. Anda dapat mengapresiasi aktingnya jika toleran terhadap puluhan ujaran “Aiyyaa” atau “Issh” di sepanjang film. Prithviraj yang seliweran dalam kebisuan lebih dari separuh film setidaknya mampu membawakan sosok Surya yang gelap dan dingin. Satish Alekar, Nirmiti Sawant, Ameya Wagh dan Jyoti Subhash melengkapi susunan keluarga unik bin ajaib. Sedangkan Date dan Bhave akan menarik perhatian anda dengan peran eksentrik Mayna dan simpatik Madhav.

Bagi sebagian besar penonton, Aiyyaa akan dianggap sebagai idealisme egois seorang Sachin Kundalkar yang tidak peduli karyanya dianggap aneh. Namun bagi penonton eksperimental, tentunya akan menemukan suatu semangat yang berbeda. Bagaimana tidak? Seorang perempuan yang dibesarkan dalam keluarga ortodoks nyatanya masih sanggup mengejar lelaki yang tidak menganggapnya samasekali. Tikungan seratus delapan puluh derajat di ending mungkin akan membuat mata anda terbelalak tapi jelas sepadan dengan usaha Mukerji untuk bertingkah ekstrim kali ini.

Durasi: 
149 menit

Hindi Box Office: 
6.25 crore in first week

Overall: 
7 out of 10

Movie-meter:

Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent