XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label martin scorsese. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label martin scorsese. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 10 Maret 2012

HUGO : A Timeless Tribute To Cinematic Wonder


Quotes:
Hugo Cabret: Maybe that's why a broken machine always makes me a little sad, because it isn't able to do what it was meant to do... Maybe it's the same with people. If you lose your purpose... it's like you're broken.

Nice-to-know:
Film pertama berating SU bagi Martin Scorsese dalam 18 tahun terakhir sekaligus tanpa adanya nama Leonardo Di Caprio dalam 12 tahun terakhir.

Cast:
Asa Butterfield sebagai Hugo Cabret
Chloë Grace Moretz sebagai Isabelle
Christopher Lee sebagai Monsieur Labisse
Ben Kingsley sebagai Georges Méliès
Sacha Baron Cohen sebagai Station Inspector
Ray Winstone sebagai Uncle Claude
Jude Law sebagai Hugo's Father

Director:
Merupakan film ke-50 bagi Martin Scorsese yang diawali dengan film pendek Vesuvius VI di tahun 1959.

W for Words:
Berapa banyak dari anda yang menyaksikan Hugo setelah kemenangan gemilang dalam ajang Academy Awards 2012 yang menghasilkan 5 piala kategori Best Achievement in Art Direction, Best Achievement in Cinematography, Best Achievement in Sound Editing, Best Achievement in Sound Mixing dan Best Achievement in Visual Effects itu? Saya adalah salah satunya. Namun jauh sebelum itu terjadi, mendengar kabar sutradara sekaliber Martin Scorsese menggarap film Semua Umur dari adaptasi buku berjudul “The Invention of Hugo Cabret.” karya Brian Selznick yang memenangkan medali Caldecott kategori buku bergambar untuk anak-anak saja sudah merupakan kejadian yang amat langka.
Hugo adalah seorang yatim piatu yang hidup di balik dinding stasiun kereta api Paris pada tahun 1930an. Keahliannya memperbaiki jam ataupun benda-benda elektronik lain membuatnya dipekerjakan oleh Georges Méliès yang sebelumnya menangkap basah Hugo mencuri peralatan. Misi Hugo sederhana yaitu membangkitkan automaton yang ditinggalkan mendiang ayahnya melalui kunci berbentuk hati yang ternyata dimiliki oleh Isabelle, putri angkat Melies. Keduanya pun terlibat petualangan unik yang menguak kenangan tak ternilai di masa lalu yang mungkin mengubah wajah sinema dunia.

Sutradara Scorsese membawa banyak elemen tak terlupakan dari film-film terdahulunya yang selalu di atas rata-rata itu ke dalam suguhan sepanjang 126 menit yang tentunya telah disesuaikan dengan pangsa pasarnya. Kerjasamanya dengan Robert Richardson dalam menghadirkan sinematografi Parisian pada jamannya juga terbilang memuaskan apalagi dibalut dalam efek 3D yang begitu kental mewujudkan esensi mimpi seorang anak sekalipun yang biasanya berangkat sebagai pengamat dunia sebelum benar-benar terjun di dalamnya.
Tiga nama terdepan adalah Asa Butterfield, Chloe Grace Moretz dan Ben Kingsley yang akan membawa anda bertualang secara magis dinamis dalam film ini mulai dari menjelajahi setiap jengkal stasiun kereta hingga merasakan pengalaman menonton sebuah film untuk pertama kalinya. Samasekali tidak ada keterkaitan yang dipaksakan antara Hugo dengan tokoh-tokoh lainnya, semua mengalir sesuai kebutuhan cerita yang pada akhirnya saling merangkai satu keping dengan yang lainnya. Boleh dibilang tidak ada tokoh antagonis disini kecuali Sascha Baron Cohen yang sedikit menjengkelkan walau tak jarang memaksa anda tertawa dengan polah tingkah kikuknya bersama anjing kesayangannya.

Sejarah Méliès yang lahir pada tahun 1861 ini mengawali karirnya sebagai pesulap ternama yang memiliki gedung teater sendiri sebelum beralih pada gambar bergerak setelah menyaksikan proyeksi film pertama pada tahun 1895. Anda diajak untuk menjadi saksi evolusi bagaimana perkembangan film dari format layar kurang dari 2 inci yang hanya bisa disaksikan satu orang menjadi layar lebar yang mampu mencakup sejumlah orang dalam sebuah gedung pertunjukan. Sangat mengesankan!
Hugo adalah sosok emosional karena hidup dalam kenangan yang digunakannya sebagai pemacu untuk terus melangkah maju sekaligus mempercayai konsep bahwa dirinya hanyalah suatu partikel kecil yang dapat membuat dunia berfungsi secara benar. Penuturan brilian dari Scorsese membawa sugesti persuasif yang jelas, yaitu mengajak penonton untuk selalu menghargai sekaligus percaya bahwa film memang selalu memiliki kekuatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi anda. You will feel the passionate love from Scorsese’s Hugo, a timeless masterpiece that should be treated with an extra honor!

Durasi:
126 menit

U.S. Box Office:
$71,300,195 till Mar 2012.

Overall:
8.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Selasa, 09 Maret 2010

SHUTTER ISLAND : Marshal Kompeten Melacak Jejak Napi Hilang

Quotes:
Chuck Aule-All I know is it's a mental hospital.
Teddy Daniels-...for the criminally insane.

Storyline:
Tahun 1954, U.S. Marshall Teddy Daniels bersama asistennya, Chuck Aule ditugaskan untuk melakukan investigasi atas menghilangnya seorang pasien dari Rumah Sakit Jiwa Boston di Shutter Island yang terisolasi dari manapun juga. Awalnya Teddy merasa ada alasan tersendiri mengapa ia yang dipilih tetapi lambat laun ia mencurigai adanya konspirasi antara dokter-dokter rumah sakit tersebut dalam melakukan treatment rahasia ilegal terhadap pasien-pasiennya. Penyelidikan Teddy dan Chuck mulai dari Bangsal Pria, Bangsal Wanita hingga Bangsal C yang berisi tahanan berbahaya mengarah pada beberapa petunjuk yang sulit dipahami. Belum lagi sebuah mercusuar misterius yang selalu muncul dalam mimpi Teddy. Lambat laun, Teddy mulai meragukan semua kenyataan dan orang-orang di sekelilingnya. Apa yang sesungguhnya terjadi dalam institusi tersebut?

Nice-to-know:
Konsep Shutter Island diilhami dari pemandangan Peddocks Island, Acadia National Park di Maine, Medfield State Hospital di Medfield, dan Rice Estate at Turner Hill Country Club di Ipswich yang semuanya dikombinasikan CGI secara keseluruhan.

Cast:
Kini salah satu aktor dengan bayaran termahal, Leonardo DiCaprio diplot sebagai Teddy Daniels, U.S. Marshall yang cekatan dan berdedikasi tinggi terhadap pekerjaannya.
Mark Ruffalo mengisi peran Chuck Aule yang sempat dipertimbangkan sang sutradara untuk Robert Downey JR maupun Josh Brolin.
Dua aktor senior, Ben Kingsley dan Max Von Sydow mengisi tokoh Dr. Cawley dan Dr. Naehring.

Director:
Pernah mendapat Oscar Sutradara Terbaik 2007 dalam The Departed (2006), Martin Scorsese untuk keempat kalinya mengarahkan DiCaprio dalam drama thriller psikologis ini.

Comment:
Layar dibuka langsung pada kedatangan dua tokoh sentral di Shutter Island. Premis ini sedikit membuat saya menerka-nerka apa yang akan ditawarkan film. Sayangnya sebelum menonton, salah satu rekan telanjur membocorkan endingnya sehingga tidak ada kejutan lagi. Tetapi tidak apa karena saya bisa fokus pada konstruksi cerita per layer dan tentunya kualitas acting dari castnya. DiCaprio bisa dibilang menampilkan acting yang cemerlang walau tidak sebaik dalam The Departed. Ruffalo sebagai tandemnya juga tidak mengecewakan. Kingsley seperti biasa memperlihatkan kualitasnya sebagai actor watak. Von Sydow, Williams dan beberapa pendukung juga tampil baik. Semuanya berhasil diarahkan berkat tangan dingin Scorsese yang diakui public sebagai sutradara bertangan dingin. Meskipun genre ini bukan spesialisnya yang lebih banyak bermain di action tetapi eksekusi yang dilakukan Scorsese sangat brilian. Intensitas cerita terjaga dari awal sampai akhir dengan segmen-segmen yang saling terkait menyatukan potongan puzzle. Misteri yang dibangun sepintas mengingatkan kita pada kisah-kisah Alfred Hitchcock yang kelam. Pada akhirnya, Shutter Island bukanlah film orang kebanyakan karena alur lambat dan narasi yang tidak wajar apalagi semakin lama semakin sulit dicerna karena tidak ada yang masuk akal seiring berjalannya film. Namun jika dicermati secara lebih dalam, unsur suspensinya sangat kuat dengan sinematografi yang sangat menunjang. Meski sempat mengalami pergeseran tanggal rilis, rasanya film ini akan diunggulkan pada festival-festival film akhir tahun 2010. Kita tunggu saja!

Durasi:
135 menit

U.S. Box Office:
$75,541,271 till end of Feb 2010

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!