XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label source code. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label source code. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Januari 2012

MOST FAVORITE FOREIGN MOVIES OF 2011

Daftar film berikut disusun secara random . Patut diingat, bukan terbaik melainkan terfavorit, mengacu pada kesediaan saya untuk menyaksikan judul-judul berikut lebih dari satu kali.

THE BILLIONAIRE

The Billionaire memang menempatkan setiap sekuensinya sedemikian rupa untuk membangun emosi penonton naik turun layaknya rollercoaster dalam ritme yang terjaga. Film ini merupakan tontonan wajib bagi anda para pengusaha muda yang butuh inspirasi nyata. Dalam mencapai suatu tujuan adakalanya tidak sekadar bermodalkan keyakinan dan keberuntungan tetapi kerja keras dan usaha pantang menyerah yang tidak sedikit. Memang tiada buah manis yang dapat dipetik begitu saja tanpa mengalami pahitnya sebuah proses yang terjal dan penuh liku.

REAL STEEL

Real Steel sesungguhnya mengisahkan cinta dan kekuatan yang memperjuangkannya. Sesederhana itu! Tak peduli berapa kali anda menerima pukulan atau cobaan, kemampuan bertahan dan terus mencoba capai apa yang diyakini sangatlah layak dilakukan. Film aksi drama yang pantas disaksikan seluruh anggota keluarga demi sebuah pembelajaran yang teramat menghibur. Bersiaplah untuk berteriak, menangis, tertawa sambil merasakan kebesaran “hati baja” yang sesungguhnya telah dimiliki oleh setiap manusia itu.

LADDA LAND

Bagi penonton yang menghargai kekuatan cerita, Laddaland akan bermakna lebih dari sekadar film horor yang berhasil. Bagaimana disfungsi sebuah keluarga dapat terjadi karena kesalahpahaman kecil dan pengharapan yang begitu tinggi antar anggotanya. Dunia supernatural itu sesungguhnya ada di sekitar kita dan bisa jadi mengganggu kewarasan manusia itu sendiri dalam menghadapinya. Silakan tertawa, terperanjat, tercekam, tersentuh dan bayangkan jika anda berada di posisi Thee. Sulitkah menjadi seorang kepala keluarga yang hanya ingin yang terbaik bagi keluarganya sendiri?

FINAL DESTINATION 5 3D

Tak diragukan lagi, Final Destination 5 adalah episode terbaik dari keseluruhan franchise. Kejutan yang sama memang ditawarkan Final Destination (2000) tetapi ketiadaan aspek 3D membuatnya sedikit berada di bawah. Lihat bagaimana kematian mengenaskan dapat menimbulkan rasa terkejut dengan sentuhan kejenakaan secara bersamaan. Twist ending yang merangkum keseluruhan perjalanan maut pun menutupnya dengan sempurna. Jadilah saksi hidup Final Destination 1-5, niscaya pandangan anda mengenai kematian tidak akan pernah sama lagi.

WARRIOR

Anda tidak perlu menyukai seni beladiri untuk jatuh cinta dengan film ini. Warrior adalah sebuah drama bro-mance yang nyaris sempurna. Contoh sebuah keluarga disfungsi dalam balutan maskulinitas bagaimana karakter Tommy dan Brendan menerjemahkan sakit hati mereka dengan caranya masing-masing. Tentukanlah pada siapa anda berpihak di antara keduanya. Kombinasi jantung berdebar-debar menyaksikan pertarungan seru dengan perasaan tercabik-cabik mengikuti penuturan konfliknya dalam durasi panjang bisa berefek samping menggenangnya air mata di pelupuk mata anda tanpa disadari. And the winner is..

SOMETHING BORROWED

Something Borrowed tidak hanya manis romantis tapi juga sendu provokatif. Drama bermakna yang kental dengan proses “introspeksi” dengan kandungan momen back and forth nya. Membuat anda berpikir dalam-dalam bagaimana menjadi seorang sahabat sempurna, kekasih ideal tanpa harus menyakiti? Atau menerawang apakah sebuah kesalahan dapat diperbaiki secara benar, untuk kemudian melangkah maju merengkuh impian-impian pribadi yang terpendam? Ahhh pertanyaan-pertanyaan dilematis yang pasti dihadapi setiap orang tanpa terkecuali sebelum rasa penyesalan itu benar-benar datang pada akhirnya..

INSIDIOUS

Terus terang saya tidak mudah ditakuti oleh film horor apapun juga. Namun harus saya akui Insidious adalah one of the scariest movies of all time yang mampu membuat anda terpaku dalam kengerian tanpa batas sambil merasakan degup jantung yang tidak menentu. Saya yakin anda akan merasakannya pula dan bisa jadi merasa paranoid setelah meninggalkan gedung bioskop. Tapi ini bukanlah akhir dari penderitaan 100 menit anda karena bersiaplah terbayang-bayang oleh creepy images yang secara otomatis terekam dalam memori terlebih saat harus sendiri memasuki rumah kosong anda. Berani? Karena jika tidak anda akan melewatkan kesempatan “What it feels like to be scared out of your skulls for once in your lifetime?”

SHAOLIN

Sebagai tontonan penyambut Imlek 2011, Shaolin memang memiliki banyak keunggulan yang patut diperhitungkan. Terutama filosofi Buddhist yang teramat kental. Bagaimana obsesi dan keserakahan akan kekuasaan dan kekayaan dapat membuat seseorang berbuat apapun juga walau harus terjerumus ke tempat yang teramat rendah sekalipun. Bukankah hukum karma berjalan secara adil dalam kehidupan ini?

DELHI BELLY

Keseluruhan elemen yang bersinergi dengan baik menjadikan Delhi Belly film India terbaik tahun ini. Komedi yang fun untuk diikuti, crazy and nasty at the same time! Tashi, Arup dan Nitin mungkin mewakili orang-orang biasa seperti kita yang terjebak dalam rutinitas membosankan, pekerjaan menyebalkan dan nasib kurang beruntung yang membuat hidup terasa sulit untuk dijalani. Berbagai turning point baik disengaja ataupun tidak jelas mungkin dapat mengubah arah kehidupan menjadi lebih baik (atau lebih buruk). Well, in the end it doesn’t really matter if you got great companions along the way.

SOURCE CODE

Source Code adalah sebuah suspense thriller yang cerdas. Pembahasan dua plot yang berjalan bersama (Colter Stevens dan Sean Fentres) diikuti pula oleh pengembangan karakter masing-masing tokoh hingga sampai pada konklusi yang memikat tanpa harus kehilangan elemen action itu sendiri. Tidak lupa pesan moral yang berusaha disisipkan mengenai pencarian kebahagiaan sejati serta bagaimana menghadapi dunia yang terkadang sinis akan eksistensi kita. Hiburlah diri anda dan temukan makna dari setiap detik yang disodorkan Duncan James di awal karir panjangnya ini.

Sabtu, 14 Mei 2011

SOURCE CODE : Misi Ungkap Pelaku Pemboman Kereta

Quotes:
Colter Stevens: What would you do if you knew you only had one minute to live?
Christina Warren: I'd make those seconds count.

Storyline:
Pilot AU Amerika, C olter Stevens tiba-tiba terbangun dalam tubuh pria asing yang berprofesi sebagai guru bernama Sean Fentres. Di hadapannya duduk seorang wanita cantik, Christina Warren dan mereka tengah menikmati perjalanan kereta super cepat Chicago. Saat kebingungan mencari jawaban, 8 menit kemudian kereta meledak. Steven kembali ke dalam sebuah pod misterius dan mendapati dirinya berbicara dengan Goodwin yang mulai menjelaskan misinya untuk menemukan siapa pelaku pengeboman di kereta tersebut. Berulang kali “dikirim”, Steven harus menuntaskan kasus tersebut sekaligus mengetahui nasibnya sendiri dalam dunia paralel.

Nice-to-know:
Scott Bakula memulai pembicaraan via telepon dengan kalimat “Oh Boy" yang merupakan trademarknya dari serial Quantum Leap yang memiliki plot serupa dengan Source Code.

Cast:
Karirnya diawali di usia 11 tahun dalam City Slickers (1991), Jake Gyllenhaal berperan sebagai Colter Stevens.
Terakhir mendukung Somewhere dan Due Date di tahun 2010, Michelle Monaghan bermain sebagai Christina Warren
Vera Farmiga sebagai Colleen Goodwin
Jeffrey Wright sebagai Dr. Rutledge
Michael Arden sebagai Derek Frost

Director:
Merupakan film kedua bagi Duncan Jones setelah Moon (2009) yang dipuji para kritikus tersebut.

Comment:
Film ini seperti angin segar bagi bioskop-bioskop Indonesia di tengah krisis film yang melanda selama beberapa bulan terakhir. Jika ada yang mengatakan ide ceritanya campur aduk mulai dari Quantum Leap, Avatar, Inception ataupun sederetan judul lainnya sesungguhnya saya tidak terlalu peduli karena penulis Ben Ripley jelas punya “sesuatu” untuk disodorkan kali ini.
Siapa yang tidak ingin memiliki kesempatan untuk mengubah masa lalu? Rasanya semua orang akan mengangguk setuju dan mayoritas saya yakin akan berusaha menghapus catatan buruk tentang dirinya. Tujuannya jelas yakni memperbaiki masa depan alias nasib yang lebih baik lagi. Namun berapa banyak diantara anda yang mampu berpikir secara global dan melakukan semua itu demi kepentingan luas sekaligus mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik lagi?





Manusia yang sangat langka tersebut dihidupkan dengan pas oleh Gyllenhaal. Kebingungan dan kemarahannya di awal proses menjalani “SUMBER” pada akhirnya bertransformasi menjadi aksi kepahlawanan seorang Colter Stevens. Monaghan seperti biasa mempesona dengan keluguan dan kebaikan hatinya sebagai Christina. Dua nama yang menyajikan akting paling memukau disini tentu saja Wright dan Farmiga sebagai Dr. Rutledge dan Goodwin yang misterius dan sempat berseberangan walau berada pada satu kapal.
Sutradara Jones tampaknya tidak mau terjebak pada thriller yang klise dan biasa-biasa saja. Opening “dejavu” yang cenderung mudah ditebak arahnya itu tiba-tiba digerakkan maju mundur dengan brilian sehingga membuat anda kerap bertanya-tanya. Setiap potongan puzzle bisa jadi kunci bagi adegan berikutnya. Keterbatasan ruang kereta sekalipun dapat dimaksimalkan untuk menjadi panggung teka-teki yang mengasyikkan. Tidak percaya?





Kekurangan film ini memang terbilang minimal. Salah satunya adalah bagaimana Colter Stevens yang notabene pria biasa memiliki kemampuan yang dapat dijajarkan dengan seorang superhero dengan segala kesigapan dan daya ingat yang luar biasa? Plus endingnya yang terlalu “bersahabat” setelah penjelasan panjang lebar yang memaksa penonton untuk dapat mengikuti logika sang penulis. Berhasil? Kemungkinan tidak bagi sebagian orang.
Source Code adalah sebuah suspense thriller yang cerdas. Pembahasan dua plot yang berjalan bersama (Colter Stevens dan Sean Fentres) diikuti pula oleh pengembangan karakter masing-masing tokoh hingga sampai pada konklusi yang memikat tanpa harus kehilangan elemen action itu sendiri. Tidak lupa pesan moral yang berusaha disisipkan mengenai pencarian kebahagiaan sejati serta bagaimana menghadapi dunia yang terkadang sinis akan eksistensi kita. Hiburlah diri anda dan temukan makna dari setiap detik yang disodorkan Duncan James di awal karir panjangnya ini.

Durasi:
90 menit

U.S. Box Office:
$50,944,922 till May 2011

Overall:
8.5 out of 10

Movie-meter: