XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label ki kusumo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ki kusumo. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 April 2011

13 CARA MEMANGGIL SETAN : Buku Kuno Koneksi Dunia Lain

Storyline:
Tiga sahabat Venus, Dilo dan Fredi tanpa sengaja menemukan buku kuno bersampul merah “13 Cara Memanggil Setan” di kios buku lawas. Tanpa ragu mereka langsung mempraktekkannya tanpa ada hasil yang nyata. Tanpa disadari ketiganya mengalami mimpi basah pada suatu malam dan disitulah kutukan mulai bekerja karena segerombolan hantu wanita kerap meneror mereka. Lewat petunjuk Hadi yang juga paman dari Tera, Venus dkk harus menyelesaikan langkah yang sudah mereka mulai. Atau Putri Jingga selaku pencetus buku tersebut akan mengambil nyawa mereka satu persatu tanpa ampun. Berhasilkah misi tersebut terselesaikan dengan bantuan Mbah Jambrong sekalipun?

Nice to know:
Diproduksi oleh Putra Kusuma dan diproduseri oleh Axel.

Cast:
Debby Ayu sebagai Tera
Roy Saputra sebagai Venus
Yoga Hoebner sebagai Fredi
Diki Al Mubaraq sebagai Dilo
Ki Kusumo sebagai Hadi
Him Damsyik sebagai Mbah Jambrong
Febriyanie sebagai Jingga

Director:
A Liong.

Comment:
Melihat trailernya otomatis pikiran kita akan melayang pada sebuah film Mandarin berjudul The Eye 10 (2005) milik Pang Brothers. Jika disana menggunakan buku berisi 10 cara melihat hantu maka disini “lebih” pandai lagi dengan memakai angka mistis 13 sebagai penguat aspek psikologisnya. Tidak menjiplak 100% tetapi memang ada kemiripan yang sudah disesuaikan dengan budaya lokal tentunya.
Tiga karakter utama yang kesemuanya remaja laki-laki menjadi subyek pemegang buku tersebut. Dan harus saya katakan Roy, Yoga dan Diki menerjemahkan persahabatan mereka dengan cukup baik. Sedangkan Debby yang namanya dipasang besar-besar malah tidak terlalu dominan peranannya selain beradegan seksi dalam menutup film. Duet maut Ki Kusumo dan Him Damsyik seakan menghadirkan kembali nuansa film mistik lokal tahun 80-90an dahulu dengan koreografi dan transfer ilmunya yang antik bin ajaib itu. Terima kasih pada perkembangan spesial efek yang sudah jauh lebih baik di masa kini.
Jangan coba-coba menghitung 13 cara yang dimaksud karena akan memusingkan kepala saja. Terlebih sampul buku pusaka yang anehnya saya lihat sering berubah-ubah warna mulai dari coklat muda hingga merah tua. Namun beberapa cara memang tergolong masuk akal dan sudah seringkali kita dengar sebelumnya, seperti yang paling mudah yaitu mencukur alis mata. Bisa dibuktikan sendiri pada malam Jumat mungkin, anyone?
Horor yang satu ini tidak akan membuat anda sampai melempar popcorn di tangan dengan tingkat keseraman yang demikian cupu. Bayangkan saja hantu-hantu wanita (tidak cantik) berbusana tipis nan minim layaknya vampir bertaring palsu yang entah diberikan training macam apa sampai bisa berjalan dengan gaya zombie kelaparan. Mereka bisa datang dan pergi dengan atau tanpa trik sekalipun. Hebat!
Terlepas dari 13 Cara Memanggil Setan yang berkualitas amat rendah selayaknya film kelas 2, horor yang satu ini di luar dugaan masih dapat dinikmati sebagai sebuah hiburan yang kacau. Saya sendiri cukup terkejut dapat tertawa beberapa kali lebih karena ketololan demi ketololan yang dibawakan, terlebih mampu bersabar menyimak menit demi menit hingga credit title bergulir. Di luar ekspektasi pribadi yang sudah diturunkan serendah-rendahnya. Jika saja dibuat dengan konsep yang lebih matang, hasilnya bisa jadi berbeda 180 derajat.

Durasi:
95 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:

Kamis, 08 Oktober 2009

THE POLICE : Dagelan Polisi Culun Mengejar Sindikat Narkoba

Cerita:
Dua polisi muda yaitu si Betawi, Jono dan si Batak, Ucok bersahabat dan berangan-angan sejak dulu terutama rasa ketertarikan Jono akan gadis di kafe bernama Anita, terlebih setelah ayahnya terus menerus mempertanyakan profesinya yang dianggap tidak penting. Tanpa sengaja Komandan Besar Surya menjatuhkan pilihan pada Jono, Ucok dan Albert untuk bekerjasama meringkus sindikat narkoba 347 yang dipimpin oleh Coki Andrean dan anak buahnya yang bengis. Sebuah tugas yang tidak mudah tetapi kehormatan dan harga diri tetap perlu dipertahankan untuk sebuah prestasi besar yang mungkin menanti..

Gambar:
Penuh dengan adegan slapstick yang berlebihan. Spesial efek tembak-tembakan peluru pun terlihat sangat palsu!

Act:
Rasanya tidak perlu berakting karena dibebaskan tampil selebay-lebaynya!!
Vino Bastian sebagai Jono
Marissa Nasution sebagai Anita
Teguh Leo sebagai Ucok
Ferry Irawan sebagai Coki
Ki Kusumo sebagai Kombes Surya

Sutradara:
Wong A Leung yang sudah berpengalaman menggarap beberapa film Hongkong termasuk yang dibintangi Stephen Chow.

Comment:
Sulit rasanya membayangkan kenekadan seorang produser maju dengan konsep film komedi aksi kepolisian yang tidak matang, hanya dengan mengandalkan sutradara Hongkong dan bujet 8 miliar serta ijin dari Mabes Polri. Hasilnya? The Police hanya akan menambah daftar panjang kegagalan film komedi lokal. Sang sutradara cuma "bekerja" dalam penggarapan adegan laga nya, itupun terkesan serba canggung dan tidak penting. Unsur humor yang ditawarkan memang berpotensi mengundang tawa tapi sangat over-the-top sepanjang film sehingga sangat terasa kesan membodohi penontonnya. Skenario? Hampir tidak ada logika cerita, karena semuanya terlihat berimprovisasi sebebas-bebasnya dan sangat mudah ditebak arahnya. Cast? Hm, heran juga aktor yang baru saja meraih gelar Aktor Terbaik FFI 2008, Vino Bastian mau membintang utamai film ini yang tidak akan membantu karirnya samasekali. Jika dengan tujuan mengangkat harkat dan martabat kepolisian melalui media film seperti ini, rasanya bukan cara yang tepat.

Durasi:
90 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!