XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label dewi lestari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label dewi lestari. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Oktober 2012

PERAHU KERTAS PART 2 : Berlabuh Tambatkan Hati dan Perasaan


Quotes: 
Remi: Cari orang yang bisa kasih kamu segala-galanya tanpa kamu harus minta.

Nice-to-know:
Film yang diproduksi kolaborasi oleh Starvision, Bentang Pictures dan Dapur Film ini gala premierenya diselenggarakan di Epicentrum XXI pada tanggal 1 Oktober 2012.

Cast: 
Maudy Ayunda sebagai Kugy
Adipati Dolken sebagai Keenan
Reza Rahadian sebagai Remi
Elyzia Mulachela sebagai Luhde
Sylvia Fully R sebagai Noni
Fauzan Smith sebagai Eko
Ira Wibowo sebagai Lena
Tio Pakusadewo sebagai Wayan
August Melasz sebagai Adri

Director: 
Hanung Bramantyo mengawali karir penyutradaraannya lewat dua film di tahun 2004 yaitu Brownies dan Catatan Akhir Sekolah.

W For Words: 
Jika Perahu Kertas Part 1 sudah berlayar menghanyutkan mimpi dan cinta dengan hasil lebih dari lima ratus ribu penonton selama periode penayangan libur Lebaran 2012 yang lalu maka kelanjutannya tentu layak ditunggu. Akankah Kugy dan Keenan dapat bersatu pada akhirnya? Itulah yang menjadi pertanyaan anda semua. Presentasi yang menyisakan seperempat novelnya akan berusaha dijawab oleh sang sutradara, Hanung Bramantyo dan empunya cerita, Dewi Lestari dalam film berdurasi lebih kurang 105 menit ini. Penasaran?

Ketika Keenan mengembalikan buku Jenderal Pilik kepada Kugy, timbul ide mereka untuk menerbitkan cerita anak yang selama ini diidam-idamkan. Kesibukan itu mengganggu pekerjaan Kugy di AdVocaDo sehingga banyak karyawan menyorot hubungannya dengan Remi. Liburan ke Bali yang dimanfaatkan untuk refreshing malah mempertemukan Kugy dengan Luhde di pura.Saat itulah semua rahasia terbongkar. Keenan berupaya menetapkan hatinya, demikian pula dengan Remi berusaha membuktikan keseriusan cintanya. Mungkinkah empat hati tersebut menemukan pasangan sejatinya?

Karakteristik yang sudah terbangun di bagian pertamanya membuat Hanung lebih leluasa untuk mengeksplorasi ruang perasaan empat tokoh utama disini. Memori masa lampau yang terus membekas di hati tak ayal menimbulkan keraguan untuk melangkah ke depan. Lihat bagaimana sulitnya Keenan meyakinkan Luhde bahwa ia tak perlu menjadi orang lain untuk dicintainya, atau susahnya Remi memastikan Kugy bahwa dirinya adalah orang yang tepat untuk dipilihnya. Tarik ulur konflik tersebut bergulir secara bergantian untuk memberikan sudut pandang terbaik dalam takaran seimbang.

Dialog merupakan kekuatan utama di bagian keduanya ini. Lontaran isi hati acapkali menusuk kalbu karena kejujuran yang mengiringi. Sayangnya momen-momen yang sudah dikondisikan untuk itu terkadang dirusak oleh perpindahan fokus yang kurang berarti. Tak jarang penonton malah tertawa saat seharusnya dituntut meresapi maknanya dalam-dalam. Tata musik dari Andhika Triyadi masih memberikan nuansa menggetarkan yang sama, berpadu cantik dengan tata kamera dari Faozan Rizal dan penyuntingan mulus dari Cesa David Luckmansyah.

Maudy, Adipati, Reza, Elyzia berhasil melalui transisi remaja di bagian pertama untuk melebur ke dalam fase dewasa muda disini. Kedewasaan Kugy, Keenan, Remi dan Luhde kian terasa tatkala dihadapkan pada problema cinta. Mereka tidak memilih untuk galau atau menangis tetapi bersikap tegar dan terus melangkah dengan pilihannya masing-masing. Intervensi kisah dari tokoh Wayan, Lena dan Adri di penghujung justru semakin memperkaya pemahaman bahwa setiap keputusan harus didasari pada konsekuensi dan tanggungjawab kelak. 

Perahu Kertas Part 2 ini memang lebih sederhana dibandingkan Part 1 nya. Fokus yang lebih sempit membuat ruang gerak menjadi lebih terkendali. Hanya saja tarik ulur yang terlalu detail mengenai arah hubungan Kugy dan Keenan bagi sebagian penonton bisa jadi bertele-tele dan membosankan. Penutupnya pun berlangsung sekejap tanpa kesan mendalam, layaknya kita menjentikkan jari tangan. Sebuah umpama tafsir perasaan yang mengikuti kata hati dan tidak, semua kembali lagi pada pribadi yang menjalaninya. Pelabuhan terakhir jelas tujuan agen Neptunus yang satu ini, dengan atau tanpa radar.

Durasi: 
105 menit

Overall: 
7.5 out of 10

Movie-meter:

Rabu, 08 Agustus 2012

PERAHU KERTAS PART 1 : Berlayar Hanyutkan Mimpi dan Cinta

Quotes:
Kugy: Karena hanya denganmu, semua terasa dekat, terasa nyata..

Nice-to-know:
Film yang diproduksi keroyokan oleh Starvision, Bentang Pictures dan Dapur Film ini gala premierenya diselenggarakan di Epicentrum XXI pada tanggal 8 Agustus 2012.

Cast:
Maudy Ayunda sebagai Kugy
Adipati Dolken sebagai Keenan
Reza Rahadian sebagai Remi
Elyzia Mulachela sebagai Luhde
Kimberly Ryder sebagai Wanda
Sylvia Fully R sebagai Noni
Fauzan Smith sebagai Eko
Dion Wiyoko sebagai Ojos
Ira Wibowo sebagai Lena
Tio Pakusadewo sebagai Wayan
August Melasz sebagai Adri

Director:
Film Hanung Bramantyo kembali lagi mengisi libur Lebaran setelah tahun lalu muncul lewat Tendangan Dari Langit.

W For Words:
Film yang diangkat dari sebuah novel best seller tentunya memiliki beban berat untuk bisa benar-benar menerjemahkan bahasa tulisan menjadi bahasa visual yang tak kalah bobotnya. Untuk itulah Dewi ‘Dee’  Lestari dipercayakan menulis skenarionya langsung dari 444 halaman buah pemikirannya itu. Tampuk komando diserahkan pada sutradara papan atas Hanung Bramantyo. Demi menghindari adanya esensi yang hilang, produser Chand Parwez Servia dan Putut Widjanarko sepakat membagi film menjadi dua bagian dimana Part 1 dirilis di bulan Agustus demi menyambut Lebaran sedangkan Part 2 direncanakan menyusul di bulan Oktober nanti.

Sama-sama kuliah di Bandung, Kugy dan Keenan mengambil jurusan yang berbeda yaitu Sastra dan Ekonomi dan bersahabat erat dengan pasangan Noni dan Eko yang juga sepupu Keenan. Diam-diam keduanya saling mencintai walau Kugy telah menjalin hubungan dengan Ojos dan Keenan lebih memilih mundur. Tahun demi tahun berlalu, Keenan yang bertengkar dengan ayahnya memilih lari ke Bali dan menekuni seni lukis di bawah arahan Wayan dan didukung oleh keponakannya Luhde. Kugy yang magang di advertising milik Remi mulai menunjukkan talentanya dan menarik perhatian atasannya itu. Akankah mereka berjumpa lagi pada waktu dan kesempatan yang lebih tepat?
 
Kekhawatiran yang muncul di kalangan moviegoers sejak awal adalah menemukan cast yang tepat. Kontroversi sempat terjadi ketika diputuskan Maudy Ayunda dan Adipati Dolken berperan sebagai Kugy dan Keenan. Melihat aksi mereka selama nyaris dua jam, tampaknya saya harus setuju dan tidak setuju. Chemistry keduanya agak terasa dipaksakan dan masing-masing cukup sulit untuk keluar dari peran stereotype sebelumnya. Namun jika harus mengapresiasi, Adipati menunjukkan usaha yang lebih dalam menginterpretasikan karakter Keenan yang harus jatuh bangun mengejar mimpinya. Sedangkan Maudy masih kurang dewasa dalam menjiwai karakter Kugy yang cerdas tomboy dan memiliki dunianya sendiri.

Dari jajaran pendukung, Sylvia dan Fauzan berulang kali sukses mencuri perhatian baik sebagai pasangan ataupun sahabat kawan-kawan mereka. Coba lihat adegan ijab kabul yang super kocak itu. Lain lagi Reza Rahadian yang berhasil memerankan Remi dengan kreatif dan dewasa tanpa harus kehilangan imej cool. Penampilan menjanjikan dibawakan pendatang baru Elyzia sebagai gadis Bali yang lemah lembut dan pengertian. Jangan lupakan kontribusi nama-nama senior macam Tio Pakusadewo, August Melasz dll.

Sutradara Hanung sudah berupaya keras mempertahankan momen-momen penting yang amat berpengaruh dalam perjalanan hidup Kugy dan Keenan tetapi proses editing yang kurang mulus karena keterbatasan durasi memang terkadang merenggut sebagian intisarinya. Yang tersisa adalah kumpulan potongan mozaik mengenai reaksi campur aduk akan perasaan yang tak dapat terungkapkan mulai dari marah, kecewa, putus asa dsb. Kesemua konflik tersebut berjalan linier melewati lompatan waktu yang kerapkali tak terukur kadar dan porsinya secara utuh.

Separuh pertama film terbilang sibuk bertutur, sesekali meninggalkan penonton yang masih berusaha mencerna atau pada kesempatan lain malah berlama-lama mendramatisir ini itunya. Namun percayalah, Hanung cukup kompeten menyatukan semua percabangan sehingga tontonan ini terkesan kian menyenangkan seiring berjalannya waktu. Salah satu rekan saya menginformasikan bahwa bagian pertama ini ‘digantungkan’ setelah tiga perempat isi novelnya diceritakan. Mudah-mudahan bagian keduanya kelak dapat lebih fokus pada perasaan Kugy dan Keenan secara personal walau harus mengecewakan orang-orang di sekitar mereka.
 
Perahu Kertas Part 1 ini mungkin akan menuai review kontradiktif, tak disukai penggemar novelnya tapi disukai penonton awam yang tidak membaca novelnya. Selalu ada dua sisi yang berseberangan. Argumen bahwa teenlit intelek bercitarasa dewasa bertransformasi menjadi roman picisan bercitarasa remaja memang tampaknya sulit dihindari. Satu yang pasti, itikad baik sudah dilakukan filmmakers dalam mengembalikan genre drama romantis lokal ke jalur yang variatif dan menyegarkan, tak melulu terjebak pada premis yang itu-itu saja. Siap untuk memasuki misteri keseimbangan dunia Kugy dan Keenan yang mesti bersua di tengah situasi kemustahilan untuk bersama? 

Durasi:
112 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter: