XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label bjorn stein. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bjorn stein. Tampilkan semua postingan

Selasa, 07 Februari 2012

UNDERWORLD : AWAKENING Kebangkitan Keturunan Dunia Baru


Quotes:
Selene: For 12 years, I was held captive by the humans. The world I once knew has changed. Vampires and Lycans are now the hunted.


Nice-to-know:
Tanggal rilis film ini tepat sama dengan Underworld : Evolution (2006) atau 6 tahun lalu.


Cast:
Kate Beckinsale
sebagai Selene

Stephen Rea
sebagai Dr. Jacob Lane

Michael Ealy
sebagai Detective Sebastian

Theo James
sebagai David

India Eisley sebagai Eve
Charles Dance
sebagai Thomas


Director:
Feature film pertama bagi Måns Mårlind dan Björn Stein yang sebelumnya menangani berbagai film televisi.


W for Words:
Tak kurang 6 nama yang terlibat dalam penulisan skrip sekaligus pengembangan karakter untuk installment keempat ini. Namun ide cerita tetap dipegang oleh Len Wiseman yang berhasil menggaet istrinya Kate Beckinsale untuk kembali mengisi peran utama yaitu vampir Selene yang telah menjelma menjadi ikon franchise ini. Sebagai inovasi, film ini dirilis langsung dalam format Real-D, Real-3D bahkan Imax-3D sekaligus yang pertama dari empat seri yang sudah ada.

Ketika manusia mengetahui keberadaan Vampire dan Lycan, perang digelorakan untuk memusnahkan kedua golongan tersebut. Selene yang tengah menyelamatkan kekasihnya Michael tertangkap dan dibekukan dalam kondisi terluka. 12 tahun kemudian, Selene terbangun dalam peti kaca es dan mendapati sosok gadis kecil Eve yang dicurigai sebagai keturunannya bersama Michael. Selene pun harus mencari jawaban sambil memimpin peperangan melawan manusia sekaligus Lycan yang ternyata bertambah kuat.


Tak dipungkiri film ini terasa seperti episode serial televisi yang diperpanjang. Hal ini dikarenakan duet sutradara Måns Mårlind dan Björn Stein lebih berpengalaman dalam bidang tersebut. Adegan aksi seru bertubi-tubi disuguhkan meski dalam setting yang juga tidak terlalu wah. Efek CGI murahan tampak pula pada kreasi makhluk lycan/vampire yang tidak jauh berbeda dengan True Blood ataupun Supernatural. Elemen 3D tidak terlalu istimewa karena setting waktu yang dominan di malam hari.

Kate Beckinsale memang masih memukau sebagai Selene yang cantik tangguh berdarah dingin dalam kostum kulit ketat melakukan semua aksi memukaunya. Karakternya sedikit berkembang dengan kehadiran Eve yang banyak mempertanyakan naluri keibuannya tapi tidak banyak eksplorasi yang dilakukan disini. Di luar faktor Beckinsale, tidak ada karakter pendukung yang kuat disini. Theo James, Michael Ealy ataupun Stephen Rea terkesan hanya sebagai pelengkap saja, tidak seperti installment sebelumnya yang lebih kaya kontribusi terhadap ceritanya.

Underworld : Awakening jelas hanya diperuntukkan bagi para pecinta franchise ini yang kangen sekaligus penasaran akan kiprah Selene dalam menjaga “keseimbangan” dunia. Lebih mudah dinikmati sebagai stand alone movie karena tiada kompleksitas mitos “dunia bawah” seperti yang tersaji dalam episode pendahulunya. Bombardir action dalam tempo cepat memang dilakukan untuk menutupi kedangkalan plot dalam sekuel yang tampaknya masih akan menginisiasi sekuel berikutnya. Thankfully this time still works well!

Durasi:
88 menit

U.S. Box Office:
$44,978,415 till Jan 2012.


Overall:
7.5 out of 10


Movie-meter:



Notes: Art can’t be below 6 6-poor 6.5-poor but still watchable 7-average 7.5-average n enjoyable 8-good 8.5-very good 9-excellent

Sabtu, 16 Juli 2011

SHELTER : Pasien Berpsikologis Istimewa Penyidikan Misterius

Tagline:
The sheltering has begun.

Storyline:
Ahli forensik yang juga seorang psikiatris bernama Cara tengah menangani pasien istimewa yaitu Adam Saber yang memiliki kepribadian ganda. Identitas lainnya adalah David dan Wesley yang ternyata sudah meninggal di waktu yang sangat lampau. Cara pun berusaha mencari penjelasan yang logis secara sains apalagi ia penganut Kristen yang taat, cukup bertentangan dengan ayahnya Dokter Harding yang mempercayai adanya kekuatan supernatural yang sulit dijelaskan. Kini Cara harus menyelidiki semuanya hingga tuntas sebelum waktunya habis.

Nice-to-know:
Diproduksi oleh NALA Films, Macari/Edelstein dan Shelter Productions.

Cast:
Julianne Moore yang lahir bernama Julie Anne Smith ini berperan sebagai Cara Harding.
Jonathan Rhys Meyers awalnya bernama Jonathan Michael Francis O'Keefe bermain sebagai David / Adam / Wesley
Jeffrey DeMunn sebagai Dr. Harding
Frances Conroy sebagai Mrs. Bernburg
Nathan Corddry sebagai Stephen Harding
Brooklynn Proulx sebagai Sammy

Director:
Kolaborasi Måns Mårlind dan Björn Stein yang sebelumnya menggarap Storm (2005) secara bersama-sama.

Comment:
Daya tarik utama film ini bagi saya jelas faktor aktor-aktris utamanya. Judulnya tergolong singkat dan sederhana serta mudah diduga artinya. Skrip yang ditulis oleh Michael Cooney ini juga mengusung misi horor/supernatural yang dibalut dalam nuansa thriller. Perpaduan yang sebenarnya tidak asing untuk genre yang satu ini, toh hasilnya tetap menarik untuk disimak apalagi jika melengkapinya dengan twist yang menarik di akhir cerita.
Plot cerita film ini seperti terbagi dalam dua tahapan yaitu thriller psikologis di paruh pertama dan horor supernatural di paruh kedua. Masing-masing sulit dijelaskan dengan logika apalagi disajikan dalam sudut pandang yang berbeda. Jika boleh memilih, saya lebih menyukai bagian pertama yang membuat penonton terus menerka-nerka apa yang sesungguhnya terjadi pada tokoh Adam Saber yang misterius itu dan bagaimana tokoh Cara menjelaskan semuanya.
Sayangnya di bagian kedua terasa sedikit kedodoran dimana unsur agama, kepercayaan, adat istiadat dicampur-adukkan dalam sebuah konklusi yang klise yakni perpindahan roh selayaknya permainan voodoo yang mistis itu. Pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di bagian pertama lantas ditinggalkan begitu saja tanpa terjawab. Sebut saja bagaimana sang ayah dapat mengalami hal serupa? Atau bagaimana sang putri kecil bisa menderita hal semacam itu? Dan berbagai tanda tanya lain yang hinggap di kepala saya.
Sutradara Marlind-Stein yang lebih banyak terlibat dalam produksi film televisi tampak kesulitan mengadaptasi gaya film layar lebar. Walau demikian nuansa gloomy yang tidak nyaman di sepanjang film berhasil dipertahankan dengan baik. Berbagai penampakan tak terduga yang dibarengi dengan sound mengejutkan seperti berusaha menjaga intensitas penonton untuk tetap mengikutinya dengan sabar hingga menit terakhir.
Kinerja Rhys Meyers memuaskan disini. Penjiwaannya sebagai Adam/David/Wesley sekaligus teramat meyakinkan dengan sorot mata penuh arti dan emosi yang sangat beragam. Ketampanannya nyaris tertutupi oleh sosok pucat emosional yang sering mengalami gangguan identitas itu. Ekspresi finale nya juga terekam kamera dengan baik. Mudah-mudahan ia tidak sulit untuk kembali menjadi dirinya sendiri paska syuting karena beratnya tantangan yang diembannya.
Sedangkan Moore adalah always-good actress yang belum beruntung menggenggam Piala Oscar di tangannya sejauh ini. Peran ini adalah untuknya seperti yang pernah dilakoninya dalam beberapa judul sebelum ini yang juga berbau psikologis. Cara Harding adalah seorang putri, seorang ibu, seorang kakak sekaligus psikiatris yang wajib mempertanggungjawabkan pasiennya sendiri. Tidak mudah karena setiap saat bahaya bisa mengancam keberadaannya sendiri maupun orang-orang di sekitarnya.
Shelter merupakan sebuah thriller horror yang cukup melelahkan untuk diikuti muatannya. Sebuah perjalanan bersinema layaknya altitude naik turun yang terus mempermainkan emosi sekaligus rasa keingintahuan penonton. Sayangnya pembahasan dogma relijius (percaya Tuhan atau tidak) tanpa tedeng aling yang jelas ditambah ending yang mengaburkan seluruh konsep film membuat penilaiannya menurun. Penampilan duet J lah yang mampu menyelamatkan film dari kesan biasa-biasa saja!

Durasi:
110 menit

U.K. Box Office:
£141,452 till April 2010 (limited showing)

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter: