XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label richard coyle. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label richard coyle. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Oktober 2012

GRABBERS : Enjoyable Creature Horror In Campy Ways


Quotes: 
Dr. Adam Smith: This is something completely different, something alien! In that it's undocumented, not from, you know...  

Nice-to-know: 
Sebelum syuting, sutradara Jon Wright mengajak Richard Coyle dan Ruth Bradley keluar minum dan memfilmkan keduanya saat mabuk. 

Cast: 

Richard Coyle sebagai Garda CiarĂ¡n O'Shea
Ruth Bradley sebagai Garda Lisa Nolan
Russell Tovey sebagai Dr. Adam Smith
Bronagh Gallagher sebagai Una Maher
Louis Dempsey sebagai Tadhg Murphy

Lalor Roddy sebagai
Paddy Barrett


Director: 

Merupakan feature film kedua bagi Jon Wright setelah Tormented (2009).

W For Words: 
Produksi keroyokan Forward Films, High Treason Productions, Irish Film Board, Nvizible dan Samson Films ini (lagi-lagi) mengetengahkan serbuan alien dalam wujud sejenis gurita. Ide yang muncul saat penulis skrip Kevin Lehane berkeliling dunia ala backpacker mendengar mitos bahwa memakan sejenis vitamin B yang disebut Marmite dapat menghindari gigitan nyamuk. Kala itulah ia berpikir bagaimana jika nyamuk mabuk setelah menyedot darah manusia. Premis itu kemudian dikembangkan menjadi skenario film Inggris berbujet 4 juta Poundsterling!

Sesuatu dari luar angkasa jatuh di perairan Irlandia yaitu kawanan gurita haus darah yang bisa meneror seantero warga di Pulau Erin. Petugas Garda lokal, Ciaran O’Shea bekerjasama dengan Lisa Nolan berupaya memecahkan misteri tersebut dengan mempelajari makhluk yang hanya bisa bertahan hidup dengan darah dan air itu. Ide gila yang muncul dari si pemabuk O’Shea adalah mengunci warga di bar Marley dan mengadakan pesta minum agar darah mereka terkontaminasi alkohol yang diyakini akan mematikan kawanan makhluk tersebut. Berhasilkah rencana tersebut? 

Harus diakui, gagasan film ini memang what the f*ck alias gila! Sutradara Wright mengeksekusinya dengan pas. Minimnya bujet memang terlihat dari sinematografi Trevor Forrest yang ala kadarnya, mengingatkan anda pada film-film sejenis di tahun 80-90an. Meski demikian intensitas thriller tetap terjaga yang terkadang diselingi oleh komedi situasi yang tidak direncanakan. Visual dan spesial efek  “gurita” jantan dan betina beserta telur-telur dan bayi-bayi mereka setidaknya terlihat meyakinkan di layar, menciptakan teror tatkala dibutuhkan mulai dari cipratan darah hingga kepala menggelinding.

Tokoh-tokoh dalam film ini juga norak dengan keunikan masing-masing. Dr. Adam Smith yang spontan dan pelaut Paddy Barrett yang eksentrik akan membuat kening anda berkerut dengan tingkah mereka. Belum lagi deretan aktor-aktris uzur yang seliweran dengan amat fun nya. Namun perhatian penonton jelas jatuh pada duet Garda yang likeable, O’Shea dan Nolan yang chemistry nya secara pas dihidupkan oleh Coyle dan Bradley. Pada akhir film, anda akan berseru untuk mereka dalam perjuangannya mengalahkan gurita jantan raksasa itu bagaimanapun caranya.

Berbagai referensi  lawas juga dipunyai film ini. Anda akan melihat beberapa homages baik dari adegan ataupun percakapan seperti  The War of the Worlds (1953), Jaws (1975), Alien (1979), Gremlins (1984), Tremors (1990) serta yang terbaru Slither (2006). Lupakan kemiripan premis karena unsur alkohol lah yang membuatnya berbeda! Semakin mabuk maka tingkah laku dan celotehan para penghuni pulau di pesisir ini akan semakin tak terduga, semakin membuat anda terpingkal meskipun tak semua lrish jokes tersebut dapat diterima oleh nalar.

Grabbers terbukti setia pada pakemnya yang tidak berusaha ambisius. Jenis hiburan yang sejak awal disetel ke level medium dan berhasil mencapainya dengan baik. Anda boleh menertawakan plotnya, mengolok-olok logikanya, memandang rendah production value nya tetapi pada akhirnya mengakui bahwa sisi hiburan film yang diputar pada Edinburgh Film Festival ini amat memadai. Pesan saya cuma satu, jangan berharap terlalu tinggi. Grab this movie before it’s over. You will know how to get drunk and have some fun moments.

Durasi: 
94 menit

Overall: 
7.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Minggu, 15 Januari 2012

5 DAYS OF WAR : Kecamuk Peperangan Rusia dan Georgia

Tagline:
Their only weapon is the truth.


Storyline:
Sekelumit kisah kemanusiaan yang terjadi di tengah peperangan antara Rusia dan Georgia dimana sentralisasi cerita ada di tangan jurnalis Amerika yaitu Thomas Anders dan Sebastian Ganz serta wanita lokal Tatia yang berjuang untuk bertahan hidup sekaligus menyiarkan keseluruhan kejadian nyata tersebut agar dunia tahu yang sesungguhnya.

Nice-to-know:
Dikarenakan Georgia memiliki infrastruktur terbatas yang mampu mendukung produksi fllm ini, banyak sekali dukungan teknisi dan tenaga akhli dari Bulgaria.


Cast:

Rupert Friend sebagai Thomas Anders
Emmanuelle Chriqui sebagai Tatia
Richard Coyle sebagai Sebastian Ganz
Heather Graham sebagai Miriam
Johnathon Schaech
sebagai Kapten Rezo Avaliani

Rade Serbedzija
sebagai Col. Alexandr Demidov

Andy Garcia
sebagai President Mikheil Saakashvili

Val Kilmer
sebagai Dutchman


Director:

Merupakan feature film ke-16 bagi Renny Harlin yang terakhir menggarap 12 Rounds (2009).


Comment:

Berada dalam situasi di tengah peperangan memang sangat tidak mudah meskipun anda mengenakan kartu identitas pers sekalipun. Film yang skripnya ditulis oleh Mikko Alanne dan David Battle ini berkisah mengenai perang antara Rusia dan Georgia di tahun 2008 dari kacamata kru televisi. Pecahnya konflik tidak serta merta terjadi dengan sendirinya karena merupakan akumulasi dari intrik politik yang tidak berkesudahan melalui serangkaian waktu yang panjang.
Sayangnya eksplorasi cerita cenderung memihak rakyat Georgia sehingga pihak Rusia digambarkan sebagai antagonis. Negara kecil versus adi kuasa! Sama halnya dengan peristiwa U.S. versus Irak dalam beberapa judul film bergenre serupa. Permasalahannya adalah Georgia tidak sepenuhnya “putih”, berbagai pembunuhan masal terhadap warga mereka sendiri terjadi di South Ossetia. Bagi anda yang mengetahui sejarah sesungguhnya bisa jadi merasakan banyak penyimpangan dalam film ini.

Dari segi akting, tidak ada yang tampil luar biasa kali ini. Tro Anders, Ganz dan Tatia memang sejak awal diplot untuk merenggut simpati penonton karena perjuangan mereka dari sisi jurnalis yang wajib memberitakan kejadian nyata. Kilmer dan Garcia adalah dua aktor senior yang dapat dikatakan telah melewati masa keemasan, peran wartawan Belanda dan presiden Georgia tidak lagi menarik dibawakan oleh mereka. Penampilan Schaech sebagai antagonis cukup memberikan kredit tersendiri.
Harlin adalah mantan sutradara blockbuster Hollywood yang kini lebih berkecimpung dalam perfilman kelas B, tanpa terkecuali yang satu ini. Kinerjanya memang masih di atas rata-rata dalam menghadirkan nuansa chaos yang sesungguhnya. Namun kekurangan dari segi spesial efek yang terlihat miskin tidak dapat dihindari. Meski demikian ledakan berkelanjutan di sepanjang film yang diwarnai oleh serangan mendadak, penyelinapan dari satu tempat ke tempat lainnya, penyelamatan detik-detik terakhir mampu membuat anda menahan napas berkali-kali.

5 Days of War mengingatkan saya akan The Hunting Party (2007). Kekurangan terbesar film ini adalah propaganda Georgia yang cukup kental, politik yang terlalu didramatisir. Sebagian dapat diterima logika tetapi sebagian lagi tidak. Sisi humanisme ditampilkan dalam beragam aspek untuk memunculkan nuansa ekspresif dan emosional. Jika anda bisa (atau berniat) mengabaikan fakta yang sebenarnya, tontonan yang satu ini masih bisa memenuhi standar dengan gaya Hollywood yang cukup dipaksakan.

Durasi:
113 menit


U.S. Box Office:
$17,149 till Sept 2011


Overall:
7 out of 10


Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6

6-poor

6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good

8.5-very good
9-excellent