XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Tampilkan postingan dengan label nick frost. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nick frost. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 November 2011

THE ADVENTURES OF TIN TIN : SECRET OF THE UNICORN Perkenalan Haddock Harta Kapal Unicorn

Quotes:
Captain Haddock: You do know what you're doing, right?
Tintin: Relax. I interviewed a pilot once!


Storyline:
Membeli replika kapal Unicorn, Tintin malah diburu oleh berbagai pihak yang mengincar peta harta karun tersembunyi termasuk Mr. Sakharine yang bersikeras menghalalkan segala cara untuk mewujudkan kemauannya. Tintin yang diculik bersama anjingnya Snowy kemudian bertemu si pemabuk Kapten Haddock di sebuah kapal yang juga disandera. Ketiganya meloloskan diri dan kabur ke Moroko. DI luar dugaan Kapten Haddock yang amnesia tiba-tiba mengingat sejarah dirinya bersama leluhur Sir Francis Haddock di atas kapal Unicorn asli! Akankah harta tersebut dapat ditemukan pada akhirnya?

Nice-to-know:
Film animasi sekaligus adaptasi komik pertama yang ditangani oleh Steven Spielberg yang sebenarnya sudah memiliki ide ini sejak tahun 80an.

Cast:
Terakhir tampll dalam remake Jane Eyre (2011), Jamie Bell didapuk sebagai Tintin
Memulai karir layar lebarnya dalam Royal Deceit (1994), Andy Serkis ditunjuk sebagai Captain Haddock
Daniel Craig sebagai Ivanovich Sakharine
Simon Pegg sebagai Inspector Thompson
Nick Frost sebagai Thomson

Director:
Produser terkondang seHollywood bernama Steven Spielberg ini pertama kali menyutradarai film berjudul Fireflight (1964) di usia 18 tahun.

Comment:
Salah satu komik petualangan yang tumbuh bersama saya sewaktu kecil adalah detektif berjambul berperawakan kecil bernama Tintin dan anjing cerdas setianya Snowy. Koleksi berharga komik yang semakin lengkap dengan hadirnya beberapa seri VCD original animasi tak dipungkiri menjadi santapan yang sudah puluhan kali saya baca/putar tanpa rasa bosan. Penantian panjang untuk adaptasi layar lebar yang tidak sia-sia apalagi ditangani oleh nama sekaliber Steven Spielberg. Satu kata: EXCITED!
Trio penulis skrip Steven Moffat, Edgar Wright, Joe Cornish yang bekerja berdasarkan karya Herge ini tidak hanya mengadaptasi satu tetapi tiga komik sekaligus! Kepiting Bercapit Emas, Harta Karun Rakham Merah dan Rahasia Unicorn memang memiliki benang merah yang dapat ditarik sebuah garis lurus. Keputusan tepat demi menghadirkan petualangan yang lebih panjang dengan tempo yang lebih dinamis dalam durasi nyaris dua jam tersebut.

Dalam film memang nyaris tidak ada petunjuk bahwa Tintin adalah seorang reporter handal. Ia hanya digambarkan tidak kenal takut apalagi ragu-ragu serta selalu memperjuangkan apa yang dianggap instingnya benar. Sebaliknya Kapten Haddock sebagai sidekicknya banyak memperlihatkan kelemahan sebagai penyeimbang mulai dari sifat pemarah dan cerobohnya yang membuatnya pantas menyandang julukan pecundang. Komposisi yang tepat bukan sehingga keduanya bisa saling mengisi satu sama lain!
Wajah lugu belia Bell yang sesungguhnya sudah berusia 25 tahun ini terasa pas mewakili karakter Tintin, belum lagi suara tipis dan nyaringnya mewujudkan imajinasi selama ini. Acungan jempol saya berikan pada Serkis yang selalu sukses besar melebur dalam karakter unik yang benar-benar di luar dirinya sendiri. Suara umpatan berat Kapten Haddock terdengar “hidup” dalam aksen Skotlandia. Sedangkan Craig memeragakan Sakharine yang tidak dapat dipercaya dengan karisma tersendiri.

Spielberg yang membandrol filmnya dengan rating PG alias aman disaksikan siapapun ini terbukti membombardir layar dengan suguhan action scenes variatif berangle ekstrim yang tak jarang disyut panjang dalam satu kali take saja, contoh adegan perebutan peta di dermaga. Bahkan kacamata terpasang di wajah yang biasanya mengganggu kenyamanan anda tidak akan terlalu dirasakan mengingat teknologi 3D nya teramat memuaskan menyuguhkan gambar-gambar “hidup” di depan mata.
The Adventures of Tin Tin : Secret of the Unicorn tidak hanya setia dengan komiknya tetapi juga menjanjikan sebagai awal franchise sukses di masa mendatang. Jelas merupakan salah satu adaptasi komik terbaik yang pernah dibuat. Ketajaman visualisasi berpadu dengan kekayaan karakteristik yang mampu menghimpun tawa dan ketegangan sekaligus. Bersiaplah terhibur maksimal wahai anda para pecinta Tintin atau bukan!

Durasi:
107 menit

Europe Box Office:
£6,758,724 opening week in U.K. Nov 2011

Overall:
8.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Jumat, 08 Juli 2011

ATTACK THE BLOCK : Geng Remaja London Hadapi Serangan Alien

Quotes:
Sam: We should call the police.
Pest: You'd be better off calling the Ghostbusters love.

Storyline:
Di sebuah pemukiman menengah ke bawah London Selatan, pada suatu malam gang remaja berandalan yang dipimpin Moses memeras suster muda yang baru lulus, Sam. Selang beberapa waktu kemudian, alien meluncur turun ke Bumi yang lantas langsung dihabisi oleh Moses dkk. Mereka tidak menyadari bahaya yang lebih besar mengintai dimana kumpulan alien lain tiba juga di kompleks tempat tinggal mereka untuk membalas dendam? Moses, Brewis, Pest, Dennis, Jerome pun mulai mempersenjatai diri mereka masing-masing untuk bertahan sekaligus memenangkan pertempuran tak terduga ini.

Nice-to-know:
Penulis sutradara Joe Cornish terinsipirasi dari kehidupan pribadinya dahulu dalam membuat film ini.

Cast:
John Boyega sebagai Moses
Nick Frost sebagai Ron
Jodie Whittaker sebagai Sam
Luke Treadaway sebagai Brewis
Jumayn Hunter sebagai Hi-Hatz
Alex Esmail sebagai Pest

Director:
Merupakan feature film pertama bagi Joe Cornish setelah 1 dokumenter dan 2 serial konsumsi televisi sebelumnya.

Comment:
Jujur saja saat menyaksikan trailer film ini saya merasa pesimis. Demikian pula dengan beberapa penonton lain di sebelah saya yang mengatakan film ini lebih layak ditonton di DVD saja. Bukan apa-apa. Sudah banyak film sejenis bermunculan ke permukaan dengan hasil akhir yang mengecewakan dan terkesan membodohi penonton. Namun tidak fair rasanya jika saya tidak memberi kesempatan pada film yang mendapat rating cukup tinggi di IMDB ini untuk ditelaah lebih jauh.
Garis besar cerita adalah sekumpulan manusia yang berusaha bertahan hidup dari invasi alien mematikan. Memang terdengar sama saja dengan film-film bergenre sejenis. Untungnya Cornish kali ini memperkuat penokohan para karakter utamanya yang sudah “tidak biasa” itu dengan variasi tersendiri dimana pertukaran sudut pandang menjadi sebuah hal yang menarik disini. Unsur S.A.R.A juga turut ditambahkan sebagai atribut krusial tanpa bermaksud mengundang kontroversi luas.
Kinerja Cornish sebagai sutradara memang patut diacungi jempol. Plot yang terlihat klise mampu disiasati dengan baik sehingga membuat audiens tetap di kursi masing-masing menerka-nerka suguhan berikutnya. Dialog yang tercipta diantara para karakternya juga cukup smart terlepas dari beberapa penggunaan kata-kata yang tidak pantas di bagian openingnya. Tidak lupa menyebutkan sinematografi yang energetic dengan tempo yang pas sebagai latar aksi yang memikat.
Penampakan kawanan alien disini lebih mirip gorilla. Makhluk besar berbulu hitam lebat yang dilengkapi dengan gigi-gigi hijau bercahaya. Tampilan yang minimalis dan agak tradisional sehingga terkesan mudah disiasati dari segi visual/spesial efeknya. Put some men behind the costumes and you can add some visual graphics. Voila! Faktanya bisa jadi tidak sesederhana itu. Tidak ada salahnya karena momok mengerikannya tetap dapat tercapai secara maksimal.
Aktor aktris yang paling mencuri perhatian kali ini adalah Boyega dan Whittaker. Bagaimana karakter keduanya mengalami turning point sedemikian rupa. Moses dan Sam sama-sama memulai dari kesalahan dan kesalahpahaman tapi pada akhirnya mampu memperbaiki semua itu. Esmail juga bermain menarik sebagai Pest. Sedangkan bintang senior seperti Frost tetap memberikan warna tersendiri sebagai pengedar obat yang menyedihkan nasibnya.
Attack The Block terbukti mampu menghibur dalam hal memancing tawa dengan black humor sense nya plus memacu adrenalin dengan chasing scenes nya dari berbagai setting lokasi mulai dari jalan raya London plus gedung apartemen sepi yang temaram di malam hari. Awalnya anda akan membenci anak-anak muda ini karena satu dan lain hal tapi pada akhirnya mampu bersimpati sekaligus peduli pada nasib mereka masing-masing. Dan jangan lupa, semuanya dikemas dalam nuansa British yang kental!

Durasi:
85 menit

U.K. Box Office:
£2,444,205 till Jun 2011

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter: