XL #PerempuanHebat for Kartini Day

THE RING(S) : A short movie specially made for Valentine's Day

Selasa, 16 Agustus 2011

KUNGFU PANDA 2 : Memori Masa Lalu Tantangan Kungfu

Quotes:
Shen: The only reason you are still alive is that I find your stupidity mildly amusing.
Po: Well thank you, but I find your evilness extremely annoying!


Storyline:
Kiprahnya sebagai Pendekar Naga membuat Po mempertanyakan banyak hal termasuk masa lalunya pada ayah bangaunya, Mr. Ping yang juga pengelola restoran mie. Saat Raja Shen penguasa Gongmen City bertekad menaklukkan seantero Cina dengan senjata maut rahasianya, Po bersama Lima Pendekar, Tigress, Monkey, Mantis, Viper, Crane tidak tinggal diam apalagi eksistensi kungfu terancam punah karenanya. Sebelum berangkat, Master Shifu mengajarkan Po akan inner peace yang membuatnya semakin bingung. Prediksi yang dibuat oleh Soothsayer bahwa Lord Shen akan dikalahkan oleh pendekar hitam dan putih jelas tidak mudah diwujudkan begitu saja tanpa perjuangan dan pengorbanan nyata.

Nice-to-know:
Karakter Shen sedianya dihadirkan dalam film pertamanya tetapi dihapus sebelum memasuki produksi.

Voice:
Jack Black sebagai Po
Angelina Jolie sebagai Tigress
Dustin Hoffman sebagai Shifu
Gary Oldman sebagai Shen
Jackie Chan sebagai Monkey
Seth Rogen sebagai Mantis
Lucy Liu sebagai Viper
David Cross sebagai Crane

Director:
Merupakan debut penyutradaraan Jennifer Yuh yang sebelumnya ”hanya” mengisi departemen animasi dalam Kungfu Panda (2008).

Comment:
Rentang waktu 3 tahun dibutuhkan untuk melanjutkan apa yang dikatakan sebagai film animasi favorit semua orang yaitu Kungfu Panda (2008). Perubahan paling mencolok cuma terjadi di kursi sutradara sedangkan sisanya masih sama termasuk produser Melissa Cobb dan penulis skrip Jonathan Aibel dan Glenn Berger meneruskan tanggungjawab masing-masing dimana beban sebuah sekuel terbukti memang tidak pernah enteng.
Jika harus membandingkan efektifitas bercerita, saya merasa prekuelnya lebih memperhatikan “timing” sedangkan sekuelnya ini menonjolkan “pace”. Dua hal tersebut harus diakui bekerja dengan baik terhadap intensitas film tetapi memberikan nuansa yang berbeda. Di satu sisi, saya merasa “timing” seakan memberikan kesempatan bagi penonton untuk mencerna dan menerka adegan demi adegan. Di sisi lain, “pace” tidak memungkinkan hal itu karena penonton terus dijejali dengan tumpukan scenes yang bahkan tidak sempat membuat berpikir.

Konsep “pace” yang dipilih sutradara Yuh ini bisa juga menyamarkan kelemahan-kelemahan yang dapat terlihat jika disajikan dengan “timing”, sebut saja karakterisasi. Itulah sebabnya kelima pendekar kali ini tidak mendapat porsi yang lebih adil dibandingkan dalam Kungfu Panda (2008). Yeah we all know, it’s all about Po, right? Beruntung action sequences nya tergolong lancar bersinergi dengan elemen humorisnya sehingga terciptalah perjalanan satu setengah jam yang menyenangkan.
Karakter Po berkembang dengan baik. Kemalasan dan kerakusannya hanya ditampilkan satu dua kali saja untuk memancing tawa. Sisanya adalah pertanyaan, “Who am i?” yang ditindaklanjuti dengan penelusuran masa lalu di sela-sela pencarian masa depan. Berbagai flashback yang menggambarkan Po kecil dalam sosok kartun 2 dimensi teramat menarik. Tidak usah anda pertanyakan bagaimana bisa suara bayi manusia keluar dari mulut seekor bayi panda, cukup nikmati sosok imut-imutnya itu.

Kehadiran Shen sebagai antagonis terkadang mengingatkan pada karakter jahat dalam film-film silat “real action” Mandarin dari masa ke masa. Personifikasi yang diwujudkan dalam sosok burung merak terbilang kreatif apalagi didukung kontribusi maksimal dari Gary Oldman lewat suara beratnya. Sumbangsih Michelle Yeoh dan Van Damme dalam karakter Soothsayer dan Master Crow juga tidak bisa dikesampingkan begitu saja.
Masih didukung oleh scoring musik yang brilian, Kungfu Panda 2 sangatlah memukau sebagai kombinasi martial arts movie dan drama comedy apalagi lelucon super efektifnya sering muncul meski dalam adegan serius tak terduga sekalipun. Ditambah balutan pesan moral yang digelorakan di sepanjang durasinya, animasi Dreamworks yang satu ini jelas memiliki hati. Ready to feel in love deeper with the more mature and more skilled fatty charming Po? I do and I do not mind expecting more sequels coming up!

Durasi:
90 menit

U.S. Box Office:
$162,695,957 till Aug 2011

Overall:
8 out of 10

Movie-meter:

2 komentar:

Kencana mengatakan...

Nice review. saya makin suka Po di sini. Saya karakter lain gak gitu ditonjolin….

*mild spoiler* Saat Tigress melindungi Po, Saya seneng abis. Finally! That’s what the leading lady at action movie should be! Protect and support the male lead. Nggak cuma jadi damsel-in-distress yang mesti dlindungi 24 jam terus-menerus ama heronya. Gini nih hubungan yang seimbang.

@asliga mengatakan...

Hi Kencana,
Thanks buat komentarnya. Yep karakter lain kurang ditonjolkan padahal durasi masih memungkinkan untuk diperpanjang sedikit IMO

Tigress memang cool kali ini dan keliatan dia leader of the pack (5 Pendekar) di luar Po si Dragon Warrior. Woohoo!