Tagline:
Live forever or die trying.
Storyline:
Di masa depan dimana manusia berhenti menua di usia 25 tahun, mereka hanya memiliki satu tahun tersisa dalam hidup. Demi memperpanjangnya, anda harus melakukan sesuatu. Will Salas dituduh melakukan pembunuhan atas seorang kaya yang memberinya “waktu” dalam jumlah besar. Kini Will harus menyeberangi zona waktu untuk mencari jawaban akan tujuan hidupnya selepas peninggalan ibunya Rachel Salas termasuk perjumpaan dengan keluarga Weis yang semakin membulatkan tekadnya untuk mengubah sistem global.
Nice-to-know:
Amanda Seyfried adalah satu-satunya pemeran dalam film ini yang berusia tepat 25 tahun sesuai kondisi terakhir penuaan.
Cast:
Terakhir bertandem gokil dengan Mila Kunis dalam Friends with Benefits (2011), Justin Timberlake bermain sebagai Will Salas
Baru saja menyelesaikan A Bag of Hammers (2011), Amanda Seyfried berperan sebagai Sylvia Weis
Cillian Murphy sebagai Raymond Leon
Olivia Wilde sebagai Rachel Salas
Vincent Kartheiser sebagai Philippe Weis
Director:
Merupakan film ke-4 bagi Andrew Niccol setelah terakhir Lord of War (2005).
Comment:
Rasanya film ini dapat dikategorikan sains fiksi karena mengambil setting masa depan dimana tak ada seorangpun yang bisa mengira apa yang bakal terjadi. Melihat nama Andrew Niccol sebagai penulis cerita memang menjanjikan mengingat debut penulisan sekaligus penyutradaraan yang dilakukannya dalam Gattaca (1997) lumayan memorable bagi kalangan moviegoers. Kali ini, ia lagi-lagi menyelipkan unsur drama, action dan thriller silih berganti menghadirkan kisah yang unik.
Time is money. Semboyan yang nyaris selalu kita dengungkan dalam hidup. Bagaimana jika waktu benar-benar menjadi pengganti uang? Bisa bayangkan anda membayar segala kebutuhan hidup dengan mengurangi waktu hidup yang tertera indikasinya berupa cahaya hijau di sekitar nadi pergelangan tangan anda? Saya belum pernah menyaksikan ini sebelumnya dan terus terang amat tertarik membaca premis cerita dan trailer yang menyertainya.
Kelemahan yang dimiliki adalah banyaknya pertanyaan inti dalam benak penonton yang tidak terjawab samasekali. Bagaimana asal muasal Time System ditetapkan sebagai pengganti uang? Siapa yang mengontrol kinerja Timekeeper hingga begitu gigih memantau lalu lintas waktu? Mengapa system keamanan Time Bank begitu lemah sampai mudah sekali dibobol? Kenapa ada perbedaan kalangan yang mencolok di antara Time Zone antara si kaya dan si miskin? Semua ide brilian yang dimiliki mudah sekali lenyap jika tidak ada jawaban yang mendukung pertanyaan-pertanyaan di atas.
Duduk di kursi sutradara, Niccol berupaya keras menyajikan film yang enak ditonton. It is! Beberapa adegan kejar-kejarannya terbukti cukup inspiratif. Hanya saja terlalu banyak kesamaan satu dan lain hal disana-sini dari berbagai film yang menjadi referensinya, paling kentara adalah Bonnie And Clyde (1967) atau Robin Hood (1973). Gaya sinematografi yang diusung Roger Deakins ini nampaknya akan mengingatkan anda pada The Adjustment Bureau (2011). Sedangkan ilustrasi music dari Craig Armstrong juga menjadi salah satu poin kuat kali ini.
JT rupanya belum bisa ditakdirkan sebagai pemeran utama yang handal padahal selama ini cukup menyita perhatian sebagai pemeran pembantu. Ia masih terasa kurang maksimal dalam menerjemahkan emosi tokoh Will Salas yang sebetulnya turun naik cukup drastis dari awal sampai akhir ini. Beruntung Seyfried dan Murphy mampu memainkan peran masing-masing dengan baik dimana tokoh Sylvia terlihat transformasi karakter dari gadis baik-baik menjadi pemberontak dan tokoh antagonis Raymond begitu kompleks dan intens dalam menjalankan fungsinya.
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang telah saya sebutkan, In Time tetaplah sebuah film wajib tonton karena elemen inovatif yang dimilikinya akan mencengangkan anda, bukan cuma dari satu tapi beberapa sudut pandang sang subyek. Belum lagi sederetan pesan moral yang sukses digelorakan secara natural seiring film bergulir, bagaimana harus menghargai tiap waktu yang berjalan dalam hidup, terutama kebersamaan dengan orang-orang yang penting bagi anda. Sebab siapa yang tahu jika satu detik yang anda miliki sekalipun mampu mengubah segalanya!
Durasi:
109 menit
U.S. Box Office:
$23,990,237 till Nov 2011
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar