Quotes:
Dom: Walau kadang gw gak tau loe ngomong apa, gw jg gak bakal lupain loe.
Storyline:
Dom dan Mino bekerja sebagai penagih utang yang sukses karena selalu menjalankan tugasnya dengan ekstrim. Suatu saat karena kecerobohan, keduanya bertemu Mey dan Cindy dalam pernikahan Mey dan Rocky yang diatur oleh orangtua. Mey yang tidak mencintai Rocky lantas kabur bersama Dom, Mino dan Cindy. Kedua gadis tersebut adalah anak-anak konglomerat papan atas Indonesia yang hobi belanja dan gila pesta. Bahkan mereka menyarankan Dom menelpon ayahnya untuk meminta sejumlah tebusan. Pelarian itupun semakin liar hingga menumbuhkan rasa di antara keempatnya. Apakah tali perjodohan Dom yang sudah diatur bapaknya bisa dibatalkan pada akhirnya?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh MVP Pictures dimana press sreeningnya diadakan di Planet Hollywood XXI pada tanggal 5 Oktober 2011.
Cast:
Tora Sudiro sebagai Dom
Dallas Pratama sebagai Mino
Maeeva Amin sebagai Mey
Rina Diana sebagai Cindy
Gary Iskak sebagai Rocky
Director:
Merupakan film ke-13 bagi Rako Prijanto sekaligus mempertemukan Tora Sudiro dengan Gary Iskak ketiga kalinya yang diawali oleh D’Bijis (2007).
Comment:
Masih ingat dengan film berjudul Roman Picisan (2010). Jika tidak atau memang belum menontonnya, maka kabar baik bagi anda. Namun sebaliknya, ini adalah kabar buruk. Mengapa saya katakan demikian? Penulis skrip Raditya Mangunsong yang sejak dulu bekerjasama dengan Rako Prijanto meyuguhkan benang merah cerita yang nyaris serupa, setidaknya 60%. Selebihnya orisinil? Tidak juga, banyak sekali comotan ide dari film-film Hollywood yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Begitu banyaknya kemiripan scene disini dengan yang sudah-sudah. Sebut saja, penculikan putri konglomerat, pembatalan pernikahan, pemblokiran kartu kredit saat pelarian, cinta yang tidak direstui orangtua, perjodohan yang tidak diinginkan dan lain sebagainya. Semuanya diracik oleh Raditya tanpa improvisasi yang berarti, datar dan mudah ditebak. Mungkin itulah alasan beberapa penonton memilih untuk meninggalkan gedung bioskop terlebih dahulu sebelum selesai menyaksikannya.
Tidak ada yang baru dari akting seorang Tora Sudiro. Kebintangannya semakin memudar, dari 5 film di tahun 2008, 4 film di 2009, 3 film di 2010 dan tidak mengejutkan jika film ini adalah film pertamanya di tahun 2011. Peran Raga dalam Roman Picisan dan Sahroni dalam Preman In Love (2009) dikombinasikan ke dalam peran Dom kali ini, membosankan. Kehadiran Dallas Pratama sebagai Mino mungkin masih dapat dimaafkan mengingat baru film ketiga yang dilakoninya sejauh ini.
Maeeva Amin yang merupakan aktris pendatang baru lebih banyak menonjolkan pesona wajah Indo nya yang didukung dengan postur tinggi. Sama halnya dengan Rina Diana sebagai sidekick nya. Persahabatan erat keduanya kurang menghadirkan chemistry alami, bisa jadi karena tidak adanya eksplorasi karakter yang mampu memperkuat hubungan itu. Saya juga tidak menemukan korelasi yang konsisten di sepanjang film untuk patut menyebut keduanya “liar”.
Bagi saya sosok Rako adalah sutradara “cadas” yang lebih suka menonjolkan sisi ekstrim dalam karya-karyanya. Sayangnya dari tahun ke tahun, hasil garapannya cenderung menurun. Masih segar dalam ingatan saat Pengantin Sunat terpaksa saya masukkan dalam daftar 3 film terburuk tahun lalu. Pada kesempatan ini pun ia terkesan “malas” berkreatifitas dan memilih cara yang “aman” saja dalam bertutur menggunakan semua yang sudah pernah dikerjakan sebelumnya.
Perempuan-Perempuan Liar hanya menghibur sekitar 15-30 menit pertama dengan komedi “cadas” bertempo cepat ala Rako, sisanya adalah drama lamban hasil mixing beraneka subplot basi yang tak lagi memiliki daya jual. Endingnya pun dikonklusikan begitu mudahnya menutup romantika yang dibangun seadanya. So, everyone’s happy? Penonton masa kini jelas sudah semakin cermat dalam memilih film yang ingin ditontonnya, apa lagi yang ingin dikomunikasikan kepada mereka jika formulanya itu-itu saja?
Durasi:
80 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar