Quotes:
Yuli Gaga: Galon, ah dia kaga percaya gue kan!
Storyline:
Pernikahan di rusun pinggiran Jakarta antara Ningsih dan Hamid gagal lantaran mempelai pria tidak datang. Frustrasi, Ningsih pun bunuh diri dengan meloncat dari atap rusun. Tak lama kemudian, Ibu Galon sang empunya rusun menyewakan kamar bekas Ningsih pada keempat mahasiswa yaitu Aldi, Ragil, Amir, Justin dengan harga murah. Perlahan tapi pasti, pocong Ningsih yang mati penasaran pun kembali ke rusun dan meneror para penghuninya termasuk Yuli Gaga, penyanyi dangdut berdada super. Mereka lantas sepakat memanggil Dukun untuk menanyakan kemauan terakhir Ningsih sehingga tidak mau pergi dari dunia. Berhasilkah gangguan itu lenyap pada akhirnya?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Happy Together Pictures dimana press screeningnya dilangsungkan pada tanggal 3 Oktober 2011 di Planet Hollywood XXI.
Cast:
Chika Waode sebagai Ningsih
Julia Perez sebagai Yuli Gaga
Vicky Nitinegoro sebagai Aldi
Christopher sebagai Justin
Dhawan Khai sebagai Ragil
Bobby Maulana sebagai Amir
Mpok Atiek sebagai Dukun
HM Bolot
Director:
Merupakan kolaborasi pertama Chiska Doppert dan Harry Dagoe Suharyadi dalam genre komedi horor ini.
Comment:
Andai saja ada SPSI (Serikat Pocong Seluruh Indonesia) maka dapat dipastikan sebagian filmmaker kita akan kena hukumannya. Paling ringan mungkin kewajiban “nyekar” setiap malam Jumat Kliwon sedangkan paling berat tentu saja permintaan maaf secara resmi.. Tentu saja dengan mencium tangan sang pocong. Nah lho! Saya jamin film-film bertemakan pocong akan berkurang secara drastis dari waktu ke waktu.
Harry Dagoe Suharyadi berkolaborasi dengan Chiska Doppert dan Armantono mengerjakan skripya yang lagi-lagi gabungan formula expired. Rumah susun/kost berhantu, pemuda-pemuda akil balik, gadis primadona hingga banci kaleng. Sudah bisa ditebak racikannya bukan? Komedi horor benar sekali. Lengkap dengan ending yang predictable dan twist yang not shocking at all. Weleh weleh, “jualan” kok gak kreatip? Hadeehhhh.
Meski demikian, Vicky, Christopher, Dhawan dan Bobby cukup kompak memerankan empat mahasiswa yang bersahabat. Mereka seia sekata dalam ketakutan, kegenitan dan kere tentunya! Celetukan-celetukan spontan masing-masing terkadang mampu memancing tawa walau seringkali terdengar di luar konteks. Bahkan si bule Christopher meski minim dialog, ekspresi tololnya lumayan juara di setiap adegan yang melibatkan dirinya.
Jupe agak mengganggu dengan rambut sepuhannya, kontras dengan baju-baju minim berwarna terang yang dikenakannya. Nama Yuli Gaga yang diusungnya cukup inovatif sekaligus membuka kesempatan baginya bernyanyi dan beraksi di atas panggung. Belah duren, bang? Kasihan melihat komedian Chika Waode didandani sedemikian rupa menjadi si pocong buruk rupa bernama Ningsih, membangkitkan rasa penasaran saya akan penampakan wajah aslinya. *brb.. googling!*
Saya mempertanyakan keputusan Harry Dagoe untuk menggunakan inisial nama HDS dalam jajaran sutradara. Tidak pede karena takut dicela? Yang jelas Chiska Doppert sudah mulai melepaskan diri dari gaya Nayato yang selama ini mengikutinya. Kolaborasi keduanya tidak buruk dimana syut adegan pocong yang rajin menampakkan diri di siang dan malam hari tersebut memang lebih berkesan menggelikan dibandingkan menakutkan.
Sebenarnya Pocong Minta Kawin tidak lantas gagal total dalam menghibur. Beberapa scene komediknya lumayan fun dan pembagian porsi semua karakternya pun cukup merata. Hanya saja ide ceritanya sudah sangat tidak pantas untuk dieksploitasi apalagi menggunakan judul yang tidak bisa dipertanggung jawabkan hanya demi mengejar unsur “sounds catchy”. It’s not catchy, it’s stupid! Pada akhirnya simpati saya pun hanya melayang pada nasib Ningsih, si pocong bungkus yang hobi main Facebook untuk mencari jodoh.
Durasi:
84 menit
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar