Tagline:
What if your entire life was a lie?
Storyline:
Kehidupan Nathan Price terasa sempurna, berkecukupan dengan orangtua yang menyayanginya, Kevin dan Mara. Ia juga bersahabat dengan Gilly dan menaruh hati pada Karen, tetangganya yang dikenal sejak kecil. Saat ditunjuk mengerjakan tugas bersama, Nathan malah menemukan foto kecilnya ada dalam daftar orang hilang. Rasa penasaran malah melibatkan Nathan dalam petualangan bersama Karen menghindari sekelompok orang yang menginginkan sesuatu darinya. Orang-orang berbahaya yang tega membunuh ayah ibunya. Nathan harus mulai belajar untuk tidak mempercayai siapapun juga.
Nice-to-know:
Diproduksi secara asosiatif oleh Lionsgate, Gotham Group, Vertigo Entertainment, Quick Six, Mango Farms dan Tailor Made.
Cast:
Memulai akting di usia 9 tahun lewat Kismet (2001), Taylor Lautner bermain sebagai Nathan Price
Sempat mendukung The Blind Side (2009), Lily Collins berperan sebagai Karen
Denzel Whitaker sebagai Gilly
Sigourney Weaver sebagai Dr. Bennett
Alfred Molina sebagai Burton
Michael Nyqvist sebagai Kozlow
Jason Isaacs sebagai Kevin
Maria Bello sebagai Mara
Director:
John Singleton sebelum ini mengeksekusi Four Brothers (2005) yang cukup keras dan kelam itu.
Comment:
Pertanyaan pertama yang saya ajukan bagi moviegoers: Yang merasa fans Taylor Lautner silakan angkat tangan. Satu, dua, sebelas, tiga puluh empat wanita, okey. Lho ternyata ada prianya juga, enam belas! Baiklah, ini penting untuk demografi film. Jika selama ini Lautner dikenal dalam Twilight Saga, sambil menunggu Breaking Dawn di penghujung tahun, anda bisa saksikan dulu kiprahnya dalam film aksi thriller ini yang menghabiskan bujet 35 juta dollar.
Skrip yang ditulis oleh Shawn Christensen ini seperti comotan dari The Bourne Identity dengan versi remajanya. Perbedaannya adalah tabir tersimpan mengenai Bourne terkesan keren, sebaliknya rahasia terdalam tentang Nathan terbilang cupu. Anda akan peduli dengan kiprah Bourne mencari identitasnya tetapi tidak akan ambil pusing dengan langkah Nathan menemukan jati dirinya. Oleh karena itu, jangan coba membandingkan. Cukup duduk manis dan ikuti menit demi menit film ini.
Tampaknya Lautner masih membutuhkan waktu belasan tahun lagi untuk bisa bermetamorfosis menjadi aktor yang baik. Saat ini kapabilitasnya hanya dalam memamerkan perut six pack nya, bukan akting yang mumpuni. Lihat saja bagaimana peran Jacob dengan limitasi ekspresi dan tutur katanya sampai terbawa disini selagi ia bermain sebagai peran utama. Karakter Nathan memang terlihat tangguh secara fisik tapi kemampuan bertahan hidupnya tidak terlalu meyakinkan.
Beruntung peranan Collins tidak sampai mengganggu sebagai love interest Nathan walau chemistry keduanya nyaris sama kaku dan membosankannya dengan Jacob dan Bella. Dukungan aktor-aktris senior macam Bello, Molina, Weaver, Isaacs dll sebetulnya merupakan poin plus tersendiri tapi sayangnya kemunculan mereka lebih sekadar basa-basi. Porsinya terlampau sedikit dimana karakterisasi tidak tergali dengan kuat.
Sutradara Singleton yang bertangan dingin sekalipun tidak mampu menyelamatkan film yang lebih pantas didegradasi ke dalam kelas B-movie. Koreografi pertarungan satu lawan satunya terasa jadul dan lebih cocok digunakan dalam film-film tahun 90an. Setting yang lebih megah seharusnya dibangun demi meningkatkan tensi action berkelas. Bukan cuma stadium football yang hiruk pikuk dan disulap sedemikian rupa untuk menyimpulkan endingnya dengan begitu antiklimaks.
Kesalahan terbesar Abduction adalah desain poster dan trailernya yang teramat menjual apalagi dengan memasang nama dan wajah Taylor Lautner besar-besar. Namun yang paling fatal yaitu penggunaan judul yang samasekali tidak ada korelasinya dengan konten film. Belum apa-apa, calon penonton sudah diajarkan untuk berpengharapan tinggi dengan menontonnya secepat mungkin, sebelum mereka menyadari tidak ada yang istimewa dari film ini. Semua serba datar dan predictable, sama halnya ketika Lautner langsung memamerkan tubuhnya pada 5 menit pertama durasinya.
Durasi:
105 menit
U.S. Box Office:
$10,925,253 opening week in end of Sep 2011
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar