Quote:
Jed Eckert: Marines don't die, they go to hell and regroup.
Nice-to-know:
Chris Hemsworth dan Isabel Lucas berkencan di kehidupan nyata dan sama-sama membintangi soap opera Australia "Home and Away".
Jed Eckert: Marines don't die, they go to hell and regroup.
Nice-to-know:
Chris Hemsworth dan Isabel Lucas berkencan di kehidupan nyata dan sama-sama membintangi soap opera Australia "Home and Away".
Cast:
Chris Hemsworth sebagai Jed Eckert
Josh Peck sebagai Matt Eckert
Josh Hutcherson sebagai Robert Kitner
Adrianne Palicki sebagai Toni Walsh
Isabel Lucas sebagai Erica Martin
Connor Cruise sebagai Daryl Jenkins
Director:
Merupakan debut penyutradaraan Dan Bradley yang sebelumnya lebih banyak berkecimpung sebagai stunt coordinator sejak tahun 1983.
Chris Hemsworth sebagai Jed Eckert
Josh Peck sebagai Matt Eckert
Josh Hutcherson sebagai Robert Kitner
Adrianne Palicki sebagai Toni Walsh
Isabel Lucas sebagai Erica Martin
Connor Cruise sebagai Daryl Jenkins
Director:
Merupakan debut penyutradaraan Dan Bradley yang sebelumnya lebih banyak berkecimpung sebagai stunt coordinator sejak tahun 1983.
W For Words:
Pada tahun 1984 terdapat sebuah film bertajuk Red Dawn yang dibintangi oleh Patrick Swayze, C. Thomas Howell dan Lea Thompson. Genre action yang disutradarai oleh John Milius itu pada akhirnya sukses meraup pendapatan lebih dari empat kali pengeluarannya hanya di Amerika Serikat saja. Siapa nyana jika lebih dari satu dekade kemudian Contrafilm, Metro-Goldwyn-Mayer dan Vincent Newman Entertainment berpikiran untuk meremakenya dengan bintang-bintang masa kini. Satu pertanyaan besar adalah seberapa jauh perombakan skrip dalam penyesuaiannya dengan jaman modern?
Pada tahun 1984 terdapat sebuah film bertajuk Red Dawn yang dibintangi oleh Patrick Swayze, C. Thomas Howell dan Lea Thompson. Genre action yang disutradarai oleh John Milius itu pada akhirnya sukses meraup pendapatan lebih dari empat kali pengeluarannya hanya di Amerika Serikat saja. Siapa nyana jika lebih dari satu dekade kemudian Contrafilm, Metro-Goldwyn-Mayer dan Vincent Newman Entertainment berpikiran untuk meremakenya dengan bintang-bintang masa kini. Satu pertanyaan besar adalah seberapa jauh perombakan skrip dalam penyesuaiannya dengan jaman modern?
Mantan anggota angkatan laut, Jed Eckert baru saja kembali ke rumah tapi bersitegang dengan adiknya yang masih duduk di bangku SMU Matt hingga ditengarai sang ayah Tom yang juga berjiwa keras. Suatu malam, kota kecil Spokane tempat tinggal mereka mendadak diserang pasukan tentara Korea Utara sehingga Pemerintah segera memberlakukan peraturan militer bagi warganya. Kakak beradik itu tak tinggal diam dan mengajak kawan-kawannya mengadakan perlawanan di bawah nama “The Wolverines” yang segera memancing amarah Kapten Lo yang kejam.
Carl Ellsworth dan Jeremy Passmore tampaknya tidak memberi banyak perubahan pada skrip asli milik Kevin Reynolds dan John Milius selain penekanan pada hubungan abang adik Jed-Matt yang lebih kuat dan perpindahan Calumet, Colorado ke Spokane, Washington. Satu hal yang terlupakan adalah fakta bahwa Perang Dingin sudah lama berlalu. Jika demikian mengapa rasisme antar bangsa masih cukup kental? Hal ini terlihat dari figur Kapten Korea Utara, ayah Afro Amerika yang pembelot dan Jenderal Rusia dengan maksud tertentu yang mulai muncul sejak pertengahan film.
Latar belakang sutradara Bradley jelas berguna dalam merekonstruksi sekuens aksi seru yang bertebaran di sepanjang film ini. Sayangnya kelemahan narasi masih cukup terasa disana-sini sehingga berbagai faktual menjadi terabaikan. Aksi The Wolverines memang believable tapi kemampuan memperdaya pasukan tentara yang jauh lebih berpengalaman jelas patut dipertanyakan. Belum lagi persiapan minim dengan perbekalan seadanya, bagaimana mereka bisa bertahan hidup? Penggunaan CGI nya tergolong amatir walau tidak sampai konyol sekali.
Hemsworth secara dominan mampu menegaskan kepemimpinannya, terima kasih pada beberapa judul blockbuster Hollywood yang sudah mengangkat namanya. Sesungguhnya Peck menerima peran menantang dimana transformasi karakter Matt dari awal hingga akhir begitu kentara dan ia memperlihatkan potensinya. Chemistry keduanya menjadi aspek yang paling menarik dalam film. Duet Hutcherson dan Cruise juga lumayan kompak sebagai pendukung yang mampu mencuri perhatian. Kemunculan Dean Morgan di pertengahan terasa sebagai cameo belaka.
Mungkin Red Dawn sebaiknya tidak perlu diproduksi kembali apalagi sampai dipresentasikan kepada publik. Bukan drama perang inspiratif melainkan propaganda action akan sebuah patriotistik Amerika Serikat yang kental. Sulit rasanya untuk percaya bahwa di masa seperti sekarang ini, hal serupa dapat terjadi di luar sana. Tidak ada salahnya apabila anda berandai-andai menempatkan diri pada posisi mereka untuk benar-benar dapat terikat pada film secara keseluruhan. It’s a pure entertainment holiday season movie but doesn’t come up with something special that will be remembered for long time.
Durasi:
93 menit
U.S. Box Office:
$31,272,953 till Dec 2012
Overall:
7 out of 10
93 menit
U.S. Box Office:
$31,272,953 till Dec 2012
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar