Keterbatasan
bujet tidak menghalangi efektifitas kinerja setiap departemen dalam film ini.
Plot cerita yang sangat dasar tertutupi oleh koreografi tarung para cast nya
yang sangat meyakinkan. The Raid adalah action non-stop dari awal sampai akhir
termasuk klimaks penutup yang mencengangkan. Intensitas ketegangan menjaga
penonton untuk tetap terpaku pada kursi masing-masing. Wajib tonton di bioskop
untuk merasakan “getaran” secara langsung. Gareth Evans secara tersirat
mengisyaratkan pada penonton film global bahwa wajah industri film Indonesia
mungkin akan segera berubah di masa mendatang.
LOVELY MAN
Ketidaksempurnaan
sebagai film dibayar tuntas dengan kesempurnaannya dalam mengeksploitasi
substansi hubungan antar personal. Lovely Man tidak bertutur dengan cara yang
ekstrim meskipun tokoh Ipuy sendiri tak akan diterima begitu saja oleh
kebanyakan orang. Penyelesaiannya tergolong pas dalam menyudahi
pertanyaan-pertanyaan yang menghinggapi Cahaya atau kewajiban-kewajiban yang
membebani Syaiful secara harfiah, meninggalkan penonton dengan tanda tanya
besar akan kelanjutan hidup ayah dan anak setelah perjalanan satu malam
tersebut. Sisi humanis yang teramat realistis itulah yang menjadikan saya dan
sebagian besar penonton lain jatuh cinta. Cinta akan tontonan berisi apa adanya
tanpa harus membalutnya dengan sampul eksklusif. One of the best local drama I’ve ever seen!
RAYYA,
CAHAYA DI ATAS CAHAYA
Rayya
sukses memberikan pengalaman sinema yang teramat dewasa untuk dimengerti benar.
Sebuah studi kasus kompleksitas egosentris dan penyerahan diri seorang manusia
dalam menyikapi setiap permasalahan yang menghampiri. Sisipan pesan moral
disana-sini patut menjadi renungan tanpa muatan elemen yang terlampau berat
untuk dipikul bersama. Cahaya akan selalu menjadi musuh kegelapan sekaligus
memaknai harapan yang datang kelak. Momen dimana Rayya siap menyongsongnya
dengan pribadi baru yang bersinar.
HABIBIE
& AINUN
Habibie & Ainun sesungguhnya bisa menjadi film yang sempurna andaikata
pengembangan karakter di luar Reza dan BCL dapat diberi ruang lebih plus
referensi peristiwa bersejarah yang lebih kuat pengaruhnya terhadap Habibie
sendiri. Sekali lagi saya ingatkan, ini adalah perjalanan sebuah kisah cinta
sepasang insan yang tak lekang oleh waktu terlepas dari keadaan dan ketiadaan
di muka bumi. Bagi Habibie, Ainun adalah inspirasi yang melengkapi setiap
pencapaian dalam hidupnya. Teladan yang pantas ditiru oleh pasangan manapun
juga dalam upaya melangkah bersama membangun suka duka rumah tangga.
5 CM
Di atas
semuanya, mohon camkan baik-baik bahwa visi terbesar 5 cm adalah mengajarkan
kita untuk mengejar mimpi. Bukankah semua berawal dari situ? Keyakinan untuk
menggapai harus dilandasi tekad yang kuat dan usaha yang maksimal. Analogi
kaki, tangan, mata, leher, mulut dan hati sebagai modal pendukung dari Tuhan
kepada setiap manusia itu tergolong luar biasa. Sebuah penegasan bahwa jatuh
bangun itu hal yang biasa asalkan kamu tidak berhenti. Tentunya dukungan keluarga
dan sahabat juga dibutuhkan sebagai dorongan semangat. Awesome cinematography has capped this as one of the best Indonesian
movies ever made!
MODUS
ANOMALI
Modus
Anomali tidaklah sulit untuk dicerna setelah anda menyelesaikan menit-menit
terakhir yang menyingkap suspensi satu per satu. Sambil menunggu klimaks
tersebut, tak ada salahnya anda berupaya menerka twist macam apa yang kali ini
disuguhkan. Temukanlah setiap kepingan puzzle yang tersebar di seluruh penjuru
demi mendapatkan gambaran utuh yang akan mencengangkan anda. My message for
you, stop reading too much reviews everywhere and let your very own
"mindfuck" begins!
SAMPAI
UJUNG DUNIA
Sampai
Ujung Dunia merupakan suguhan drama percintaan murni yang akan mengingatkan
anda pada film-film sejenis di tahun 1980an sebut saja Badai Pasti Berlalu,
Satu Jam Saja dsb. Rentang waktu yang cukup panjang memang tidak terasa mencolok
perbedaannya selain suguhan konsistensi sinematografi yang memikat terlebih
setting lokasi Belanda yang menyatu dengan kebutuhan cerita di bagian
penutupnya. Suguhan musik pengiring dari Bongky Marcel dan Ganden Bramanto pun
mengalir indah melingkupi muara cinta segitiga Gilang-Anissa-Daud. Ah, cinta
memang harus memilih, apapun konsekuensinya.
CITA-CITAKU
SETINGGI TANAH
Cita-citaku
Setinggi Tanah akan membuka mata anda bahwa film “baik” itu pantas untuk
dinikmati. Bukan hanya itu, 100% hasil penjualan tiket akan disumbangkan kepada
Yayasan kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) demi memotivasi semangat mereka
untuk melanjutkan hidup. Antara menginginkan dan mewujudkan tentunya ada proses
yang harus dilalui. Kita lantas menyebutnya perjuangan dimana besar kecilnya
usaha akan menentukan hasil akhir. Berhasil atau gagal ada di tangan anda.
Wujudkan cita-cita, berawal dari kita, slogan penutup sempurna untuk sebuah
presentasi inspiratif dari seorang Eugene Panji.
MALAIKAT
TANPA SAYAP
Malaikat
Tanpa Sayap pada akhirnya turut memperkaya khasanah perfilman Indonesia dengan
kualitas yang di atas rata-rata. Saya menyukai penuturan lembut Rako yang
sangat memperhatikan emosi aktor-aktrisnya yang terjaga dengan baik tanpa harus
berlebihan. Sayangnya endingnya masih terlalu “tipikal” dengan twist yang
sengaja dipaparkan demikian adanya. Tak pelak sepeda, lukisan pasir, komedi
putar pun turut menjadi saksi bagaimana sepasang anak manusia mampu menemukan
jati dirinya masing-masing di tengah himpitan kompleksitas masalah orang
dewasa. Bukankah ikatan itu menguatkan?
POSTCARDS
FROM THE ZOO
Menonton
Postcards From Zoo mungkin akan meninggalkan ambiguitas dalam diri anda
layaknya potongan puzzle yang tersebar selama 95 menit. Gaya penceritaan Edwin
yang linier memang tidak memberi penjelasan yang dibutuhkan penonton untuk
dapat mengerti latar belakang setiap karakter intinya. Namun kebebasannya
bereksperimen dengan sedikit sentuhan magis itulah yang menjadikan konsep film
ini terasa matang dalam balutan semangat indie. Bagaikan menggiring kita dalam
sebuah tour singkat kebun binatang yang dianalogikan sebagai dunia tempat anda
berpijak dan hewan-hewan di dalamnya sebagai orang-orang yang anda temui dalam
kehidupan sehari-hari dengan ragam variatif. Selalu dibutuhkan proses
pengenalan, pembelajaran, adaptasi yang samasekali tidak mudah dilalui demi
sebuah pencapaian tertinggi. Jika impian Lana ialah memegang perut jerapah,
bagaimana dengan anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar