Quotes:
Ummi Salamah: Aisyah gak boleh gampang cemburu sama barang-barang yang bukan milik kita, apalagi milik saudara sendiri..
Storyline:
Bocah perempuan 6 tahun bernama Delisa tinggal bersama Ummi Salamah beserta ketiga kakaknya, Cut Fatimah (15 tahun) dan juga si kembar Cut Aisyah-Cut Zahra (12 tahun). Ayah mereka Abi Usman bekerja di kapal tanker dan pulang setiap tiga bulan sekali. Delisa kecil berusaha keras menghafal bacaan shalat demi menghadapi ujian hafalan apalagi setelah iming-iming hadiah kalung emas dari Ummi. Malang tak dapat ditolak, tsunami melanda secara tiba-tiba dan merenggut semua orang dalam kehidupan Delisa yang bahkan harus kehilangan satu kakinya. Berhasilkah Delisa bangkit dan berubah menjadi anak yang tulus ikhlas menerima segala cobaan?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Starvision dimana press screening dan gala premierenya dilangsungkan di Planet Hollywood XXI tanggal 20 Desember 2011.
Cast:
Chantiq Schagerl sebagai Delisa
Reza Rahadian sebagai Abi Usman
Nirina Zubir sebagai Ummi Salamah
Fathir Muchtar sebagai Ustad Rahman
Gina Salsabila sebagai Fatimah
Loide Christina Teixeira sebagai Suster Sophie
Mike Lewis sebagai Prajurit Adam Smith
Director:
Sony Gaokasak terakhir menggarap Tentang Cinta (2007) yang dibintangi Vino Bastian, Sheila Marcia, Fedi Nuril dan Hayria Faturrahman.
Comment:
Bencana tsunami yang menimpa Aceh di tahun 2004 memang tidak dapat dilupakan begitu saja karena telah merenggut ratusan ribu nyawa pada saat itu. Tere Liye kemudian menuangkannya dalam bentuk tulisan yang berikhtisar mengenai kasih sayang keluarga. Novel Hafalan Shalat Delisa yang sudah dicetak ulang hingga 15x bahkan diterjemahkan dan diterbitkan di negara lain itu kini difilmkan dengan judul yang sama oleh produser Chand Parwez Servia.
Armantono yang menulis skrip film ini berdasarkan novel Tere Liye tersebut membaginya dalam tiga fase utama yaitu keindahan, kehancuran, kekuatan yang mengacu pada satu timeline peristiwa yaitu tsunami itu sendiri. Tidak mudah untuk memberikan penekanan yang frontal karena efeknya bisa jadi terlalu sensitif bagi pihak yang terkait dengan bencana tersebut. Oleh sebab itu diambillah sudut pandang cinta terhadap sesama, alam semesta sampai sang pencipta.
Bintang utamanya jelas si kecil Chantiq Schaegerl. Di tangannya Delisa menjadi cukup berkarakter dan mengalami beberapa proses pembelajaran yang berharga. Mulai dari bersikap pamrih hingga ikhlas menerima keadaan apalagi tidak mudah berakting sebagai anak cacat secara fisik. Penampilan gemilang kembali diperlihatkan Reza Rahadian sebagai ayah yang nyaris kehilangan segala-galanya. Chemistry Abi Usman dan Delisa terbukti cukup mengharu-biru penonton.
Penjiwaan Nirina Zubir dan Fahtir Muchtar sebagai Ummi Salamah dan Ustad Rahman juga tidak kalah cemerlang meskipun porsinya tidak terlalu dominan, senang melihat keduanya bermain dalam nuansa agamais yang kental. Yang menarik adalah kemunculan Mike Lewis dan Loide Christina Teixeira sebagai Tentara Smith dan Suster Sophie yang memberikan warna tersendiri terlepas dari minimnya scene yang melibatkan keduanya dalam dialog berbahasa Inggris.
Kinerja sutradara Sony terus terang tidak mudah karena harus mengarahkan beberapa pemain cilik untuk berakting sebagaimana mestinya. Lokasi syuting yang berlangsung di Ujung Genteng, Sukabumi Selatan tentunya tetap diinpirasi dari eksterior background khas Aceh. Efek CGI yang menghadirkan tsunami serta chaos paska kejadian juga terlihat cukup meyakinkan walaupun belum sempurna, ditambah penampakan “surga” yang demikian syahdu dan tenteram layaknya motion screensaver.
Terlepas dari konflik yang terasa diperpanjang disana-sini dengan amplitudo emosi Delisa yang naik turun kurang konsisten itu, sumbangsih scoring music dari Tya Subiyakto terasa menggelorakan perasaan hingga ambang terdalam. Hafalan Shalat Delisa mengajarkan anda bahwa cinta kasih keluarga dan orangtua pada khususnya merupakan aspek terpenting dalam tahap awal kehidupan seorang anak. Seringkali keikhlasan menerima segala cobaan Allah SWT akan membuat beban anda terasa lebih ringan dalam menjalani hidup sebagaimana beratnya.
Durasi:
105 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
2 komentar:
*Wah, positif...tapi trailernya bikin ngernyit gitu...*
Jadi penasaran nonton film ini ^_^
Nontonnya jangan pake ekspektasi apa2 :)
Posting Komentar