Quotes:
Ing: I am 30 now. I don’t want to start over again from zero!
Storyline:
Ing yang berprofesi sebagai fotografer mapan dengan studio sendiri kurang beruntung dalam percintaan. Hubungan jarak jauhnya yang sudah terjalin 7 tahun kandas ketika mengetahui kekasihnya akan menikahi wanita lain. Dalam kesedihan, Mint dan Yee menghibur Ing habis-habisan dan menyemangatinya untuk berkencan dengan beberapa pria sekaligus. Salah satunya adalah peramal babi panggang, Jeud yang banyak menasehatinya bahkan menawarkannya untuk menjadi kekasih palsu sampai Ing bertemu Mr. Tan, fotografer profesional yang menjadi idolanya. Siapa yang pada akhirnya dipilih oleh Ing?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh Sahamongkolfilm International dan dirilis di Thailand pada tanggal 13 Oktober 2011 yang lalu.
Cast:
Chermarn Boonyasak sebagai Eing
Arak Amornsupasiri sebagai Jeud
Sudarat Budtporm sebagai Yee
Pijitra Siriwerapan sebagai Mint
Director:
Puttipong Promsaka Na Sakolnakorn terakhir mereguk kesuksesan besar dalam Crazy Little Thing Called Love (2010).
Comment:
Usia 30 tahunan merupakan masa rawan bagi seorang gadis lajang yang mendambakan jodoh dan pernikahan yang sempurna. Tidak banyak waktu yang tersisa untuk bisa mendapatkan pria pilihan yang mau serius berkomitmen yang tampaknya semakin langka dari masa ke masa. Penulis Puttipong Promsaka Na Sakolnakorn menyajikan realita urban tersebut ke dalam genre komedi romantik yang terbukti sudah membesarkan namanya itu.
Cherman Boonyasak yang dikenal dengan nickname Ploy itu pernah kita saksikan dalam horor hit 4BIA (2008). Karakter Eing disini bisa jadi mengingatkan anda pada Chris Horwang dalam film Thailand terfavorit saya sepanjang masa yaitu Bangkok Traffic Love Story (2009). Keduanya sama-sama berwajah cantik sendu yang menangis saat dikecewakan dan berseri-seri kala dibalas cintanya oleh pria idaman. Untungnya Ploy tidak sampai menghadirkan adegan komikal yang sama.
Arak Amornsupasiri pernah saya sukai dalam Best of Times (2009) tetapi saya benci dalam Loser Lover (2010). Karakter Jeud yang juga mendapat sebutan peramal babi panggang memang simpatik tapi sayangnya tidak dibekali background masa lalu yang menunjang penokohannya. Sudarat dan Pijitra yang juga bermain bersama dalam Crazy Little Thing Called Love (2010) banyak memberikan aksi slapstick yang memancing tawa sebagai dua sahabat karib Ing yang amat suportif itu.
Cinta segitiga antara Ing, Jeud dan Mr. Tan merupakan refleksi dari dua jenis cinta yang berbeda. Satu adalah cinta yang memberikan kenyamanan sedangkan yang lain menawarkan cinta yang didasari oleh kekaguman. Sebuah hal yang wajar dimana kaum wanita biasanya memiliki sosok pria idola yang seringkali disalahartikan sebagai cinta. Padahal dalam dunia nyata yang modern seperti sekarang ini, tidak akan ada kisah yang seindah romansa dongeng pengantar tidur.
Dunia fotografi yang ditekuni Ing dan Mr. Tan pada akhirnya hanya menjadi semacam informasi sebatas lalu yang tidak mampu dimaksimalkan demi kekuatan cerita. Apalagi ramalan babi panggang Jeud yang terkesan main-main itu rasanya sulit diterima oleh akal sehat. Percintaan yang terjadi di antara Ing dan Jeud ataupun Ing dan Mr. Tan sedikit terkesan terlalu instan tanpa proses yang menggigit. Bahkan unsur komedi yang ditebar di sepanjang durasi tidak mampu menjembataninya.
30+ Singles On Sale adalah komedi romantik urban yang diformulakan secara manis tetapi gulanya tidak larut habis. Serangkaian hal klise menggemaskan yang ditutup dengan kejutan menarik di akhir cerita tidak mampu menggugah indera. Setidaknya sutradara Puttipong mengajarkan anda untuk tidak mengagungkan cinta. Realistis adalah sikap yang paling benar untuk menjalani suatu hubungan cinta di samping faktor naluri yang dibutuhkan untuk membaca apakah si dia memang orang yang tepat untuk anda. It’s not difficult to find out, just use your own heart to feel it!
Durasi:
112 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar