Quote:
Johann Schmidt: What makes you so special?
Steve Rogers: Nothing. I'm just a kid from Brooklyn.
Storyline:
Tahun 1942, Amerika menghadapi Perang Dunia II melawan Jerman. Steve Rogers yang bertubuh lemah dan sakit-sakitan tetap nekad mendaftar untuk militer, jiwa kepahlawanannya memang melebihi kemampuan fisiknya. Kesempatan datang saat Dr. Erksine mengajaknya bergabung dalam program rahasia Project Rebirth yang kemudian mengubah nasibnya di kemudian hari. Sayangnya rahasia tersebut berusaha dicuri oleh Hydra yang dikepalai oleh Johann Schmidt alias the Red Skull. Mampukah Steve menjalankan tanggungjawab barunya sebagai Kapten Amerika?
Nice-to-know:
Banyak nama-nama besar yang sempat dikabarkan mengisi jajaran aktor-aktris film ini sebelum batal karena berbagai alasan. Termasuk tiga nama yang sedianya menjadi sutradara yaitu Louis Leterrier, Jon Favreau dan Nick Cassavetes.
Cast:
Pernah mendukung Not Another Teen Movie (2001) di awal karirnya, Chris Evans berperan sebagai Steve Rogers alias Captain America
Angkat nama lewat serial televisi The Prisoner (2009), Hayley Atwell bermain sebagai Peggy Carter
Sebastian Stan sebagai James Buchanan 'Bucky' Barnes
Tommy Lee Jones sebagai Colonel Chester Phillips
Hugo Weaving sebagai Johann Schmidt / Red Skull
Dominic Cooper sebagai Howard Stark
Director:
Saya paling mengenal Joe Johnston dalam film petualangan keluarga Jumanji (1995).
Comment:
Marvel sangatlah populer dengan tokoh-tokoh superheronya yang berangkat dari komik hingga akhirnya diproyeksikan ke layar lebar selama satu dekade terakhir. Memang baru beberapa diantaranya, not much but already quite numbers, tapi sudah mencatat raupan dollar yang begitu tinggi sehingga tidak heran jika tren serupa akan terus berlanjut. Salah satunya yang mendapat giliran kali ini adalah karakter Steve Rogers yang menjadi pusat perhatiannya.
Duo penulis skrip Christopher Markus dan Stephen McFeely membagi hidup seorang Steve Rogers dalam 3 tahap disini. Pertama, Steve pecundang berbadan kurus tapi berjiwa besar. Kedua, Steve hasil eksperimen berbadan tegap yang diproyeksikan sebagai maskot tentara Amerika. Ketiga, Steve yang bertindak sesuai jiwa heroiknya berpartisipasi dalam peperangan melawan Jerman yang dikomandoi oleh Johann Schmidt.
Sayangnya hal-hal tersebut sudah pernah kita saksikan sebelumnya dalam berpuluh-puluh film hasil adaptasi komik superhero tanpa perlu saya sebutkan satu persatu lagi. Konsep From zero to hero! Sutradara Johnston juga tidak banyak membantu dengan alur linier yang dikembangkannya, semua serba predictable bagi penonton. Sesulit itukah membangun konflik dengan lebih cerdas atau setidaknya bermain dengan tensi yang lebih tinggi untuk memberikan suguhan yang lebih bernilai?
Secara postur, Chris Evans memang pilihan terbaik. Efek CGI yang menjadikannya kurus di bagian awal film sukses mencengangkan penonton. Namun dari segi akting, tidak banyak perbedaan yang diperlihatkannya dari karakter Human Torch kecuali sifat komediknya yang hilang samasekali disini. Penjiwaannya pun masih tergolong dangkal jika dibandingkan dengan apa yang dilakukan oleh Maguire ataupun Downey, Jr sebelumnya.
Weaving pernah memukau sebagai antagonis dalam The Matrix Trilogy tetapi sebagai Red Skulls, kharismanya seakan lenyap ditutupi topeng merah ala Hellboy yang terlihat bodoh itu. Kekejamannya sebagai pemimpin Hydra tidak pernah benar-benar memancing antipasti penonton. Atwell yang bermain sebagai love interest Steve Rogers terlihat “bagus” dalam seragam Peggy Carter tetapi lagi-lagi karakterisasinya terlalu lemah dalam menciptakan percikan api romantisme yang terang benderang. Beruntung keluguan dan kesalahpahaman yang kerap dialami keduanya masih dapat menimbulkan rasa gemas tersendiri.
Bujet 140 juta dollar jelas dihabiskan untuk spesial efek yang cukup memanjakan mata. Sebut saja pistol laser biru canggih yang sanggup menghancurkan tubuh manusia dalam sekejap itu, medan peperangan yang didesain sedemikian rupa sebagai panggung baik di darat maupun di udara dan lain-lain. Semuanya dalam balutan nuansa kebiruan walau terkadang semua teknologi yang digunakan terasa terlalu canggih untuk tahun 40an.
Captain America : The First Avenger adalah sebuah repetisi dari apa yang sudah anda saksikan di tahun-tahun sebelumnya. Tidak akan meninggalkan kesan yang dalam, salahkan kedangkalan karakterisasi atau level keseriusan permasalahan yang disampaikan. Yang patut diapresiasi hanyalah kiprah seorang manusia biasa berjiwa luar biasa bernama Steve Rogers dengan tamengnya yang benar-benar ampuh melindunginya itu. Memang tidak jarang pahlawan justru muncul dalam identitas yang tidak terbayangkan sekalipun dan orang itu bisa jadi ada di sekitar anda.
Durasi:
125 menit
U.S. Box Office:
$172,272,760 till Sept 2011
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar