Minggu, 24 Juli 2011

THE BEAVER : Boneka Tangan Dualisme Kehidupan Baru

Quotes:
The Beaver: I’m here to save your God-damn life, Walter!

Storyline:
Mewarisi perusahaan mainan yang sudah mapan tidak membuat hidup Walter Black bahagia. Hubungannya dengan istrinya Meredith dan putranya Porter yang beranjak dewasa mulai mendingin meski si kecil Henry tidak pernah mengecewakan. Hingga pada suatu saat dalam perjalanan pulang, Walter menemukan boneka tangan berang-berang yang kemudian dijulukinya The Beaver. Percobaan bunuh diri yang gagal seketika memberikan energi baru bagi Walter untuk tetap menjalani hidup dengan bantuan komunikasi The Beaver yang selalu setia di tangan kirinya. Walter tidak peduli akan tudingan tidak waras yang terlontar dari mulut orang-orang di sekitarnya selama ia merasa mendapat kehidupan baru yang diharapkannya.

Nice-to-know:
Awalnya Jim Carrey dan Steve Carell sempat dikabarkan akan berperan sebagai Walter Black.

Cast:
Terakhir bermain dalam Edge of Darkness (2010), Mel Gibson bermain sebagai Walter Black.
Mulai angkat nama lewat Star Trek (2009), Anton Yelchin sebagai Porter Black
Cherry Jones sebagai Vice President
Jodie Foster sebagai Meredith Black
Riley Thomas Stewart sebagai Henry Black
Jennifer Lawrence sebagai Norah

Director:
Debut penyutradaraan Jodie Foster diawali dengan Little Man Tate tepat dua dekade yang lalu

Comment:
Siapa di kalangan moviegoers yang tidak kenal nama Mel Gibson atau Jodie Foster? Jawabannya mutlak tidak ada. Meski sudah banyak bermunculan megabintang Hollywood yang jauh lebih muda, keduanya tidak lantas dapat dikesampingkan begitu saja. Jika dipersatukan dalam sebuah film, tentunya akan menjadi ajang adu akting yang sangat menarik apalagi Mel dan Jodie dipasangkan menjadi suami istri bermasalah kali ini.
Film yang skripnya ditulis oleh Kyle Killen ini memang bukan drama biasa-biasa saja. Banyak sekali isu keluarga yang coba ditengarai baik yang tersirat maupun yang tidak. Sebut saja mendinginnya hubungan suami istri yang telah puluhan tahun menikah, figur orangtua di mata anak seiring berjalannya waktu tidak akan pernah sama, krisis kepercayaan diri manusia paruh baya yang mulai menggerogoti dan banyak lagi.
Duduk di kursi sutradara untuk ketiga kalinya, Foster memang tidak pernah benar-benar memposisikan dirinya sebagai sorotan utama. Dramatisasi yang ia bangun di sepanjang film terasa realistis dengan balutan scoring musik yang ciamik. Tempo yang cukup lambat dan setting tempat yang agak monoton mampu disiasati dengan pergerakan kamera yang secara menarik mengambil angle yang berbeda-beda silih berganti.
Gibson sendiri mampu menampilkan sosok pria dewasa yang depresi. Sayang tidak ada penjelasan turning point seperti apa yang membuat keadaannya demikian terpuruk. Namun tokoh Walter harus diakui mampu mengambil simpati penonton, terlepas dari anggapan tidak waras yang menyertainya. Perubahan intonasi suara Gibson saat menjadi man dan puppet memang sedikit berbeda, antara low voice yang menandakan ketidakpercayaan diri sampai strong voice yang terkesan dominan.
Yang juga menarik bagi saya adalah tokoh Porter Black yang harus berhadapan dengan tiga pihak sekaligus yaitu ayahnya, gadis yang disukainya atau dirinya sendiri. Yelchin mampu menerjemahkan sosok Walter muda itu ke dalam remaja pria beranjak dewasa yang temperamental dan bingung akan tujuan hidupnya sendiri. Chemistry nya dengan Lawrence yang bermain sebagai Norah memang tidak terlalu bersinar tapi sudah cukup menjelaskan apa yang terjadi di antara mereka berdua.
The Beaver tidak akan mudah dicerna oleh penonton awam yang bisa jadi mengernyitkan kening mengikuti perjalanan Walter selama 90 menit dan misah misuh begitu meninggalkan gedung bioskop. Namun jika ditelaah lebih jauh, arti film ini tak lebih dari sekadar frase questioning ourselves. Setiap manusia memiliki alter ego yang seringkali berganti-ganti seiring berjalannya waktu terlebih saat melewati masa-masa up and down yang akan selalu ada. Ingatlah bahwa kita tidak pernah sendiri dalam melalui semua fase kehidupan. You always got people around you, no matter how close/far they seems..

Durasi:
90 menit

U
.S. Box Office:
$958,319 till June 2011 (limited showing)

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar