Selasa, 19 Mei 2009

RASA : Sinergi Beberapa Pihak Dalam Pencarian Gadis Cilik

Tagline:
Karena CINTA.. adalah RASA

Cerita:
Pelukis muda Rianti adalah sosok introvert dikarenakan mampu melihat masa depan mengerikan seseorang yang tidak pernah dikenalnya. Meski demikian tidak membuat kurator seni bernama Wisnu menjauh, malah berusaha meyakinkan Rianti akan cintanya yang tulus apa adanya. Di saat bersamaan, Anthony seorang profesor kelahiran Inggris berusaha mencari jawaban akan nasib anaknya Mariah yang diculik segerombolan penjahat yang menginginkannya mencari keris pusaka. Nasib mempertemukan Wisnu-Rianti dengan Anthony-Laras dalam suatu klimaks yang tidak terduga.

Gambar:
Dominan dengan warna biru teduh, RASA terasa berbeda karena bahasa gambar bernuansa abstrak yang bisa dikatakan absurd.

Act:
Christian Sugiono sebagai kurator muda bernama Wisnu yang pantang menyerah demi mendapatkan hati kekasihnya yang seakan beku.
Pevita Pearce sebagai pelukis masa depan bernama Rianti yang menyalahkan dirinya sendiri atas nasib buruk yang menimpa orang-orang di sekitarnya.
Steve Benitez sebagai profesor kebangsaan Inggris, Anthony yang panik akan nasib anak gadis ciliknya yang diculik demi suatu tujuan.
Wulan Guritno sebagai Laras, istri Anthony.
Alex Komang sebagai Slamet, pemilik galeri.
Joe Taslim sebagai Joe, pimpinan penjahat penculik Mariah.

Sutradara:
Bisa dikatakan proyek ambisius bagi Charles Gozali dalam membesut karya perdananya ini karena menampilkan banyak bintang ternama sebagai cameo ataupun peran figuran. Beliau menyebut RASA sebagai film bergenre drama thriller.

Komentar:
Awalnya agak berekspektasi tinggi karena membaca storyline yang cukup menarik berubah menjadi kekecewaan saat menyaksikan filmnya. Mengapa? Campur aduk genre dan campur aduk bahasa menjadi poin utama penyiksaan terhadap penonton. Tebakan saya RASA ini kerjasama Indonesia-Filipina, mudah-mudahan tidak salah. Pemaksaan cerita yang dibalut dialog puitis klise? Aih, hare gene.. Cerita yang dipaksakan dan tidak mulus saat pergantian adegan karakter satu dengan yang lainnya. Masih ditambah dengan narasi dan alur film yang membosankan hanya untuk melengkapi penderitaan. Seakan tidak peduli lagi dengan nasib para tokoh film ini, satu persatu penonton pun melenggang pergi meninggalkan ruang bioskop!

Durasi:
105 menit

Overall:
6 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar