Sabtu, 16 November 2013

KILLER TOON : Promising But Overstretched Final Act

Original title:
Deo Web-toon: Ye-go Sal-in

Nice-to-know:
Film horor Korea Selatan pertama yang menjual lebih dari satu juta tiket semenjak Death Bell (2008).

Cast:
Lee Si-young sebagai Ji-yoon
Uhm
Ki-joon sebagai Lee Gi-cheol
Kim
Hyeon-woo sebagai Yeong-soo
Moon Ga-young
Kwon
Hae-hyo
Oh
Kwang-rok


Director:
Merupakan film keempat bagi Kim Yong-gyun setelah The Sword with No Name (2009).

W For Words:
Gambar fiktif yang kemudian menjadi kenyataan. Rasanya baru beberapa bulan lalu, Korea menyuguhkan The Gifted Hands alias Psychometry yang dibintangi oleh Kim Kang-woo dan Kim Beom. Kini hadir persembahan Filma Pictures dan CJ Entertainment dengan aktris Lee Si-young dan Moon Ga-young. Yang satu mengambil obyek grafitti sedangkan yang lain komik. Perbedaannya mungkin hanya pada penekanan hubungan interpersonalnya saja, cowok dengan cowok, cewek dengan cewek.  Tentu menghasilkan sudut pandang yang juga berbeda. Curious?
Komikus wanita Ji-yoon tengah menikmati kesuksesannya dengan menandatangani kontrak baru bernilai tinggi. Satu kasus pembunuhan misterius yang disinyalir meniru apa yang terjadi pada komiknya membuat Ji-yoon lantas menjadi tersangka utama. Detektif Ki-cheol dan asistennya Yeong-soo segera melakukan interogasi tapi tidak ditemukan bukti yang cukup kuat. Seiring penyelidikan berjalan, masa lalu Ji-yoon pun terkuak dimana perjuangannya untuk mencapai status seperti sekarang tidaklah mudah. Sementara itu korban lain mulai berjatuhan.
Penulis skrip sekaligus produser film, Lee Sang-hak sesungguhnya sudah memulai dengan baik apalagi opening act nya lumayan menggebrak dimana sederetan gambar horor mampu meneror pikiran penonton. Namun memasuki paruh kedua, Lee mulai memainkan trik lawas yaitu balas dendam dan perasaan bersalah ketika rahasia gelap mulai terbongkar. Belum lagi dramatisasi ‘kekeluargaan’ yang biasanya menjadi identitas film Korea. Kian diperburuk dengan twist after twist after twist yang terlalu dipaksakan menjelang endingnya, seakan memaksa penonton merasa tertipu mentah-mentah.
 
Sutradara Yong Kyun tampak menguasai trik ‘horor’ secara maksimal. Timing dan atmosfir yang dibangun berhasil mencekam penonton di beberapa bagian. Sedangkan sisi gore dan violence nya disuguhkan dengan efektif tanpa melulu terkesan eksplisit. Setting gothic dengan pemilihan tone warna yang variatif semakin ciamik dengan pemanfaatan lighting yang tepat. Elemen terpenting yang juga gemilang ditanganinya adalah tampilan sekuens komik yang bisa jadi membuat bulu kuduk anda berdiri. Visualisasi film secara keseluruhan mampu menutupi segala kekurangan yang ada.
Si-young yang filmografinya didominasi genre drama romantis kali ini menjadi nyawa film dimana terjadi pergeseran karakteristik tokoh Ji-yoon yang cukup signifikan. Ki-joon, Hyeon-woo, Ga-young juga tidak mengecewakan meskipun harus menjalani penokohan nan klise. Killer Toon yang sempat merajai box-office Korea tahun ini mungkin bisa dimaafkan atas ketidakmaksimalannya dalam upaya menyajikan horor thriller modern yang fresh dan mindbending. Blame the overstretched final act with unimportant conclusion. Well, at least they try. It’s still above average for such Asian’s similar genres.

Durasi:
104 menit

Asian Box Office:
₩7.79 billion in Korea

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar