Rabu, 25 Juli 2012

THE THREE STOOGES : Unnecessary Tribute Works Less Humor


Quote:
Curly: Shame on you, Moe, you let your pride ruin everything for us and them kids.
Moe: How dare you accuse me of having pride?

Nice-to-know:
Pada cerita dikatakan bahwa panti asuhan dibangun pada tahun 1934, tahun yang sama The Three Stooges memulai episodenya untuk Columbia Pictures yang berlangsung sampai tahun 1958.

Cast:
Chris Diamantopoulos sebagai Moe
Sean Hayes sebagai Larry
Will Sasso sebagai Curly
Jane Lynch sebagai Mother Superior
SofĂ­a Vergara sebagai Lydia
Jennifer Hudson sebagai Sister Rosemary
Craig Bierko sebagai Mac

Director:
Merupakan film ke-14 bagi Farrelly bersaudara yaitu Peter dan Bobby setelah terakhir Hall Pass (2011).

W For Words:
Sejak pertengahan tahun 1920an, The Three Stooges yang beranggotakan Moe, Larry dan Shemp telah menjelma menjadi ikon kekerasan slapstick yang telah memenangkan hati jutaan penggemarnya di seluruh dunia. Nyaris satu abad kemudian, sutradara Farrelly bersaudara yang sudah menelurkan berbagai komedi sukses sebelumnya nekad meremakenya melalui proses panjang selama bertahun-tahun. Tidak heran karena keduanya merupakan fans setia sejak dulu yang setidaknya ingin melakukan sesuatu sebagai dedikasi nyata.

Tumbuh di panti asuhan yang dikepalai Mother Superior, Moe, Larry dan Curly memang bukan penghuni favorit karena kebodohan dan kemalasannya. Namun ketiganya sepakat mengumpulkan dana US$830.000 untuk menyelamatkan panti dari kebangkrutan yaitu dengan menerima misi dari Lydia yang menginginkan suaminya mati demi menikahi kekasih gelapnya, Mac. Pekerjaan kotor yang seharusnya sederhana itu menjadi rumit tatkala Moe terdampar dalam program reality show televisi sedangkan Larry dan Curly kesulitan menjalankan rencana masing-masing. 
Menurut saya, Diamantopoulos memiliki interpretasi terbaik dibandingkan Sasso atau Hayes. Trio ini memang belum memiliki nama dibandingkan sederetan aktor beken yang awalnya sempat dikabarkan akan mengisi peran mulai dari Sean Penn, Benecio Del Toro dan Jim Carrey. Komedi situasi yang dilakoni ketiganya memang cenderung datar dimana humor fisik yang menyertainya juga terasa dipaksakan. Tak heran karena absurditas skrip yang dikembangkan duet sutradara plus Mike Cerrone ini tidak menawarkan intelejensi yang memadai. This is type of movie where you can’t rely on story whatsoever. 

Deretan aktor-aktris pendukung disini memberikan performa yang menarik. Bintang Glee, Jane Lynch memimpin para suster dengan karismatik. Mantan jebolan American idol, Jennifer Hudson kebagian peran suster Afro yang turut memperdengarkan suara emasnya. Atau komedian Larry David yang menokohkan suster Mary-Mengele yang selalu naas. Satu yang menjadi pertanyaan saya adalah tidak terlihat adanya perbedaan penampilan dari kesemua suster tersebut dari waktu ke waktu meskipun plot cerita sudah melompat belasan hingga puluhan tahun ke depan.
Tiga bagian dalam film ini seakan berada pada jalur menurun. Segmen panti asuhan di bagian pembuka mampu membangkitkan kenangan anda akan keajaiban film komedi klasik. Segmen dunia nyata di bagian pertengahan masih mampu menampilkan esensi kenaifan yang wajar. Segmen terakhir di pesta dan studio televisi malah berantakan dimana segala jawaban rekonsiliasi terasa dipaksakan dalam menyelesaikan semua konflik lengkap dengan dramatisasi disana-sini. Satu yang saya kagumi, kinerja Peter dan Bobb Farrelly yang menyuguhkan nuansa lawas dalam balutan jaman modern melalui setting-settingnya.

Pada akhirnya The Three Stooges akan dikembalikan pada intersepsi audiensnya sendiri, siapkah menerima suguhan pengocok tawa berlebihan yang tak jarang lebih mengarah pada aspek mengganggu. Saya tidak pernah menonton versi aslinya tapi berani mengakui untuk tidak menyukai film ini. Mungkin hanya satu dari seratus karikatural yang berhasil mengundang senyum pada wajah saya di sepanjang film. Sindiran terhadap The Kardashian Sisters dan penampilan ‘sexy devil’ Sofia Vergara lah yang membuat saya mampu bertahan hingga menit terakhir. Warning “Don’t try this yourself!” that especially delivered for the kids is given by Farrelly Brothers as a timeless signature.

Durasi:
92 menit

U.S. Box Office:
$ 44,053,042 till July 2012

Overall:
6.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar