Jumat, 13 Januari 2012
WHITE VENGEANCE : Persaingan Dua Saudara Perebutan Kaisar
Storyline:
Dua saudara yaitu Liu Bang dan Xiang Yu saling bersaing setelah kejatuhan Dinasti Qin yang memerintah China dari tahun 221 hingga 206 Sebelum Masehi. Kekacauan terjadi dimana-mana akibat iming-iming Raja Huai dari Chu yang memaksimalkan persaingan Liu dan Xiang tersebut. Xiang sendiri dibantu Fan Zheng sekuat tenaga berusaha menjatuhkan Liu yang didukung oleh Zhang Liang. Di antara keduanya juga ada wanita cantik bernama Yu Ji. Akankah adu trik dan strategi memihak salah satu pihak untuk keluar sebagai pemenang pada akhirnya?
Nice-to-know:
Film yang berjudul asli Hongmen Yan ini sudah dirilis di China pada tanggall 24 November 2011 yang lalu.
Cast:
Feng Shao-feng sebagai Xiang Yu
Leon Lai sebagai Liu Bang
Zhang Hanyu sebagai Zhang Liang
Anthony Wong sebagai Fan Zeng
Liu Yifei sebagai Yu Ji
Jordan Chan sebagai Fan Kuai
Andy On sebagai Han Xin
Director:
Daniel Lee sebelum ini menggarap 14 Blades (2010).
Comment:
Sutradara Daniel Lee terkenal sering memberikan versi alternatif dari sebuah kejadian bersejarah. Kali ini yang diangkat adalah persaingan militer yang terjadi di China beribu-ribu tahun yang lalu saat tuan tanah masih berkuasa di daerahnya masing-masing. Daniel Lee memulainya dari peristiwa Hongmen yang menghadapkan Xiang Yu dan Liu Bang sebagai calon kaisar kuat. Yang terjadi setelahnya adalah “permainan catur” yang penuh intrik sepanjang durasi lebih dari dua jam.
Tali persaudaraan yang awalnya dijalin oleh Liu Bang dan Xiang Yu ditegaskan oleh Leon Lai dan Feng Shao-feng dengan cemerlang. Back up kedua belah pihak sekaligus otak operasi adalah Zhang Liang dan Fan Zheng yang juga dihidupkan dengan meyakinkan oleh Zhang Hanyu dan Anthony Wong. Rata-rata semua aktor disini bermain di atas rata-rata. Sayangnya Liu Yifei masih terlihat terlalu muda untuk peran Yu Ji walaupun aktingnya tidak buruk.
Daniel mengemas sinematografinya dengan memikat, lanskap jauh dekat dari berbagai ketinggian juga memberikan jarak pandang yang variatif. Pertarungan satu lawan satu maupun dua kubu sekaligus berkali-kali dipresentasikan secara nyata tanpa terlalu banyak campur tangan CGI. Koreografi martial arts nya cenderung dinamis baik tangan kosong ataupun menggunakan senjata sekalipun. Tidak lupa twist cerdas yang disiapkan di akhir cerita mampu menutup rangkaian secara utuh.
Cinta segitiga yang terjalin di antara Liu Bang-Yu Ji-Xiang Yu tidak mendapat porsi yang memadai. Andai saja ada fokus yang lebih pada bagian ini, niscaya eksplorasi emosi penonton dapat bermain disini sekaligus menentukan pada siapa mereka pantas berpihak. Hal ini penting sebab sudut pandang orang pertama berulang kali ditukar sehingga predikat protagonis-antagonis pun berpindah-pindah antar Liu Bang dan Xiang Yu. Menarik bukan?
Sempat terasa lambat di pembukaan, White Vengeance pada akhirnya akan memicu debat di antara penonton yang langsung berdiskusi begitu meninggalkan bioskop. Adu intelejensi antara Zhang Liang dan Fan Zheng jelas menjadi highlight yang mengundang decak kagum. Saksikanlah sejak menit pertama dengan seksama untuk bisa benar-benar mengerti keseluruhan jalan cerita. Banyak orang tidak menyadari bahwa acapkali pertikaian habis-habisan antar dua pihak itu secara harfiah tidak akan memunculkan arti pemenang yang sesungguhnya.
Durasi:
130 menit
Overall:
7.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Tidak ada komentar:
Posting Komentar