Sabtu, 07 Januari 2012

NEW YEAR’S EVE : Times Square Saksi Peristiwa Pergantian Tahun

Quotes:
Claire Morgan: Remember, second chances don't expire until midnight.


Storyline:
Kehidupan warga lajang dan berpasangan New York yang tengah menyambut detik-detik pergantian tahun di Times Square Garden yang dimeriahkan oleh band tenar, Jensen. Laura yang sibuk menyiapkan katering gala dinner. Sam yang terjebak setelah mobil yang ditumpanginya kecelakaan padahal kehadirannya untuk berpidato sudah ditunggu. Single mom Kim yang berusaha melindungi putri remaja kesayangannya Hailey yang sangat ingin merasakan ciuman pertamanya. Apakah malam tahun baru akan menyelesaikan semua konflik yang mendera mereka?

Nice-to-know:
Setelah membintangi Hairspray (2007) bersama Michelle Pfeiffer, Zac Efron jatuh cinta padanya dan mendapat kesempatan untuk mencium Pfeiffer dalam salah satu adegan di film ini merupakan alasan utama Efron menerima peran tersebut.

Cast:
Michelle Pfeiffer sebagai Ingrid
Zac Efron sebagai Paul
Robert De Niro sebagai Stan Harris
Halle Berry sebagai Nurse Aimee
Katherine Heigl sebagai Laura
Jon Bon Jovi sebagai Jensen
Ashton Kutcher sebagai Randy
Lea Michele sebagai Elise
Sarah Jessica Parker sebagai Kim
Abigail Breslin sebagai Hailey
Hilary Swank sebagai Claire Morgan
Josh Duhamel sebagai Sam

Director:
Sutradara berusia 77 tahun, Garry Marshall ini baru mengerjakan film layar lebar ke-17 nya yang diawali dengan Young Doctors In Love (1982).

Comment:
Perkara menulis skrip sebuah ensemble drama bagi Katherine Fugate tidaklah mudah, apalagi jika melibatkan lebih dari 100 aktor-aktris beken Hollywood untuk mengisi semua perannya baik besar maupun kecil. Tentunya hal ini merupakan nilai jual utama bagi penonton untuk turut menyaksikannya. Benang merah yang diuntai adalah malam perayaan menuju pergantian tahun dari 2011 ke 2012 yang mengambil setting di New York, kota terpopuler di Amerika Serikat.
Sutradara Garry Marshall pernah mengerjakan proyek serupa tahun lalu dalam judul Valentine’s Day (2010). Ia dengan adil membagi setiap karakter untuk “tampil” sesuai porsinya masing-masing, terlepas dari banyak atau sedikitnya kesempatan yang diberikan tersebut. Tak lupa, sentuhan kekuatan dramatisasi juga diberikannya yaitu cinta dan kasih sayang, baik antara orangtua-anak, suami-istri, suster-pasien bahkan dua orang berlawanan jenis yang belum saling mengenal pun satu sama lain.

Dua pasangan favorit saya kali ini adalah Paul dan Ingrid serta Randy dan Elise. Mengapa? Paul adalah tipe happy-go-lucky guy yang memancarkan aura positif, kontras dengan Ingrid yang ditakdirkan sebagai pecundang yang mengharuskannya bekerja di malam tahun baru. Bantuan Paul mewujudkan resolusi “tidak mungkin” Ingrid menjadi highlight yang unik disini. Lain lagi dengan Randy yang membenci malam tahun baru dan memilih menyendiri hingga nasib mempertemukannya dengan Elise yang optimis dan hangat kepribadiannya. Chemistry keduanya cukup natural dan beralasan.
Di luar kedua pasangan tersebut rasanya menyuguhkan konflik yang terlalu biasa. Contohnya Laura dan Jensen yang mencoba rujuk kembali. Atau Stan Harris yang mendekati ajalnya ditemani suster Aimee baik hati dimana keduanya sama-sama menantikan orang tercinta di malam tahun baru. Namun pasutri Schwab dan Byrne yang saling bersaling memperebutkan sejumlah uang juga memberikan kontribusi yang tidak kalah menarik terhadap konstruksi cerita.

Kelemahan terbesar film ini adalah detail dan logika. Begitu banyak peristiwa yang terjadi tentunya turut mengalihkan anda akan hal-hal kecil yang luput dari perhatian. Jika anda mau mencermati tentunya akan menemukan banyak kejanggalan. Sedangkan logika yang terabaikan adalah bagaimana para karakternya dapat bermobilitas dengan mudahnya di tengah kepadatan lalu lintas Times Square Garden tanpa memakan waktu samasekali. Nah, saya yakin anda pernah merasakan suasana malam tahun baru di jalanan ibukota masing-masing.
New Year’s Eve memang diawali dengan kekacauan dimana penonton dijejali satu demi satu problema yang dialami masing-masing karakternya yang silih berganti sibuk berlompatan di layar lebar. Beruntung memasuki pertengahan durasi, beberapa “sparks” berhasil dimunculkan untuk menghangatkan hati anda hingga mau peduli pada tokoh-tokohnya. Yang terpenting, Marshall mampu menekankan esensi dari pergantian tahun itu sendiri yang kerapkali dimanfaatkan orang untuk introspeksi diri dan membuat resolusi baru demi perbaikan kualitas hidup karena waktu memang tidak akan pernah bergerak mundur. Happy New Year 2012, everybody!

Durasi:
118 menit

U.S. Box Office:
$47,257,823 till Jan 2012

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

3 komentar:

  1. Wit... Kalo ga salah Josh Duhamel bukan pembawa acara deh, dia anak pemilik perusahaan rekaman labelnya Jon Bon Jovi. Trus Jon Bon Jovi ama Heighl gimana mau rujuk, waktu abis ngelamar malam tahun baru sblmnya dia ninggalin Heigl gitu aja, makanya dia ditampar...

    Lain kali gue temenin deh nontonnya. Mungkin butuh temen nonton? #resek
    :p

    BalasHapus
  2. Don... kalau mau komentarin, ga usah pake 'kalo ga salah'... kalo ga yakin, ga usah komentar.. Trus nulis namanya jangan typo gitu ah..nama orang tuuuuu.... *lho kok malah komentarin komentar doni*

    BalasHapus
  3. @Doni @Tata: Thanks koreksinya, sudah diperbaiki. Maklum nontonnya midnite -___-

    BalasHapus