Quotes:
Sean: Team work makes the dream work.
Storyline:
Sean dan Ben adalah dua pemuda Amerika yang ingin mempresentasikan teknologi terbaru mereka di Moscow. Sayangnya ide mereka dicuri oleh Skyler yang membuat keduanya berang. Saat melupakan kekecewaan di bar, Sean dan Ben berkenalan dengan dua gadis Amerika juga yaitu Natalie dan Anne. Tiba-tiba cahaya oranye turun dari langit dan secara misterius mampu meleburkan manusia menjadi debu dalam sekejap! Sean, Ben, Natalie, Anne yang kemudian berjumpa Skyler pun harus bersembunyi di bawah tanah sebelum mencoba kembali ke negara mereka sambil menghindari musuh tak tampak yang mengandalkan energi listrik bumi.
Nice-to-know:
Proses produksi sempat tertunda selama 2 minggu dikarenakan polusi udara luar biasa yang menyebabkan awan hitam melingkupi Moscow pada medio Agustus 2010. Meskipun pada akhirnya sudah berhenti, efek asap yang masih tersisa harus dihilangkan secara digital paska produksi film ini.
Cast:
Emile Hirsch sebagai Sean
Olivia Thirlby sebagai Natalie
Max Minghella sebagai Ben
Rachael Taylor sebagai Anne
Joel Kinnaman sebagai Skyler
Veronika Ozerova sebagai Vika
Director:
Film kedua bagi Chris Gorak setelah Right At Your Door (2006).
Comment:
Salah satu penyebab kepunahan umat manusia bisa jadi karena serangan alien atau makhluk luar angkasa yang secara kekuatan dan teknologi bisa jadi jauh lebih unggul. Kali ini penulis skrip menghadirkan jenis alien yang berbeda yaitu tak terlihat dimana bisa meleburkan manusia menjadi debu hanya dalam satu kedipan mata melalui media yang memanfaatkan energi listrik. Premis yang menarik, bukan?
Sayangnya perjuangan segelintir orang yang berhasil selamat untuk bertahan hidup di kemudian hari justru berjalan terlalu linier. Keberanian yang dipicu oleh keterdesakan hingga sepakat untuk melawan balik. We called it natural instinct! Beberapa adegan bahkan mengingatkan anda akan 28 Days Later yang mengetengahkan wabah menular itu. Anda tinggal memilih (atau menerka) mana dari Sean, Ben, Natalie, Anne dan Skyler yang mendapatkan “kesempatan kedua” pada akhirnya.
Efek 3D yang dibebatkan dalam film ini sepertinya tidak berpengaruh banyak. Aliran listrik berwarna kuning/oranye menyala itu memang efektif dalam background gelap tapi tidak cukup kuat untuk menegaskan visual yang unik. Atau debu bertebaran bekas manusia yang tewas seketika? Ini terlalu absurd, apalagi jika harus membandingkannya dengan Final Destination 5 yang eksklusif itu. Jangan buang uang anda untuk sesuatu yang tidak senilai harganya. Watch it in 2D is more than enough!
Sisi menariknya adalah setting Moskow yang dipilih oleh sutradara Chris Gorak. Kita semua tahu Amerika Serikat adalah negara adidaya dan menyaksikan 5 warganya terjebak dalam situasi yang tidak menguntungkan di negeri pecahan Soviet ini lumayan inovatif. Anda bisa bayangkan jika ada di posisi mereka berada di tempat asing. Idealisme untuk kembali ke negara asal merupakan sebuah perjuangan tersendiri yang patut dilaksanakan apapun resikonya.
Akhir kata, saya lebih suka menyebut film ini sebagai remake tidak resmi dari Vanishing On 7th Street (2010) yang tidak jelas juntrungannya itu. Setidaknya The Darkest Hour memang lebih watchable dan mampu menjelaskan keseluruhan plotnya dengan logika yang masih bisa diterima akal sehat. Terlepas pada akhirnya meninggalkan penonton dengan sebuah asumsi melegakan, kita sebagai penduduk bumi wajib bersyukur karena mendiami planet yang kaya raya dan selalu menyediakan semua yang dibutuhkan untuk hidup. Mudah-mudahan bukan suatu potensi menjadi incaran makhluk planet lainnya!
Durasi:
89 menit
U.S. Box Office:
$14,215,634 till Jan 2012
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Milih setting di Rusia mungkin karena produsernya Timur Bekmambetov ^_^
BalasHapusMasuk akal. Jarang-jarang ada perpaduan Amrik dan Rusia untuk genre sejenis ^^'
BalasHapus