Jumat, 28 Oktober 2011

RA ONE : Aktualisasi Hitam Putih Dunia Game

Quotes:
Shekhar: Bullets don't win you a battle, your heart does...


Storyline:
Shekhar dan Sonia adalah pasutri berbahagia yang memiliki satu putra cerdas bernama Prateek. Shekhar sendiri yang bekerja di perusahaan video game tengah mengembangkan proyek terbarunya yang diinspirasi dari permintaan Prateek yaitu penjahat yang lebih hebat daripada jagoannya. Terciptalah tokoh jahat Ra.One alias Raavan dan tokoh baik G.One alias Good One dimana optimisme kesuksesan membubung tinggi. Sayangnya terjadi kesalahan teknis hingga Ra.One dapat diproyeksikan ke dunia nyata dan memburu Prateek yang menggunakan nama Lucifer. Kini tugas Shekhar dan juga G.One untuk menghancurkan Hart milik Ra.One sebelum semuanya terlambat.

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Red Chillies Entertainment dan Bollywood Hollywood Production dimana tanggal rilis di negara asalnya, India adalah 26 Oktober 2011.

Cast:
Aktor ini memulai karirnya lewat serial televisi Fauji di tahun 1988, Shah Rukh Khan sebagai Shekhar / G.One
Kareena Kapoor sebagai Sonia Subramanium
Arjun Rampal sebagai PiBi 2 / RA. One
Aman Verma sebagai Prateek Subramaniam
Shahana Goswami sebagai Jenny Nayar
Satish Shah sebagai Iyer

Director:
Merupakan film keenam bagi Anubhav Sinha yang mengawali penyutradaraannya lewat Tum Bin...: Love Will Find a Way (2001).

Comment:
Shah Rukh Khan dan Gauri Khan selaku produser tampaknya serius menggarap sains fiksi superhero movie termegah yang pernah ada dalam industri perfilman India. Tidak peduli besar dana yang dikucurkan yang konon termahal sepanjang sejarah, film ini juga dikonversi ke dalam format 3D sehingga menyebabkan penundaan tanggal rilis yang seharusnya di musim panas 2011. Belum lagi penggunaan dua versi bahasa yaitu Tamil dan Telugu agar menjangkau keseluruhan pasar India.
Penulis cerita Anubhav Sinha dan David Benullo dibantu dengan Kanika Dhillon, Niranjan Iyengar, Shah Rukh Khan, Mushtaq Sheikh menggarap skenarionya bersama-sama. Jujur saja ide mereka tidaklah orisinil karena bermuatan banyak referensi film Hollywood sukses. Namun yang terpenting adalah bagaimana menggabungkan keseluruhan elemen yang sudah ada menjadi bercitarasa India dan hal ini dilakukan dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Shah Rukh Khan adalah megastar Bollywood dan ia tidak perlu melakukan terlalu banyak untuk mempertahankan justifikasi tersebut. Dari segi akting, saya merasakan ada sedikit kesamaan antara karakter G.One yang dapat dikatakan robot dengan karakter Rizvan yang terbelakang dalam My Name Is Khan (2010) terutama dalam interaksinya dengan manusia normal. Meski demikian kemampuannya menggoyangkan tubuh dan pinggul pada khususnya masih menjadi hiburan tersendiri.
Verma berakting cukup maksimal dalam kapasitasnya sebagai aktor cilik menghadapi ayah ibunya yang overprotektif. Menarik melihat Tom Wu dan Arjun Rampal memerankan Ra.One secara bergantian dalam dua bagian yang berbeda dengan interpretasi yang berbeda-beda. Sedangkan intermission (tipikal) diisi dengan romansa komedik antara G.One dengan Sonia. Pada bagian ini Kapoor menuntaskan tugasnya dengan baik lewat paras cantik dan tubuh aduhainya yang tetap memikat.
Sutradara Anubhav menyaksikan sekuens aksinya dengan setengah komikal sehingga tidak akan sampai menegangkan untuk disimak. Contoh paling konkret saat berjalan di antara gerbong kereta api melawan gaya gravitasi, semacam parodi dari Hancock (2008). Bombardir spesial efek disana-sini memang memanjakan mata dan mengundang naluri anda untuk berdecak kagum, terlebih kubus-kubus kecil merah biru yang menjadi sel dasar G.One ataupun Ra.One saat terluka. Namun tak jarang spesial efek lumayan “menyakiti” telinga dengan suara elektronik yang terlampau bising.

Satu hal yang cukup inovatif adalah inisiatif Shah Rukh Khan menggandeng penyanyi R&B ternama Akon untuk bernyanyi dan mengerjakan lagu-lagunya. Hasilnya Chammak Challo sangatlah asyik untuk bergoyang ditambah dengan koreografi colorful yang heboh seperti biasanya. Daur ulang Dildaara alias Stand By Me juga berhasil memberikan nuansa yang berbeda pada bagian intermission. Sederetan tembang lain terbukti sukses membangunkan mood penonton yang terkadang lelah mengikuti serangkaian plot cerita predictable yang diperpanjang disana-sini.
Ra.One sebagai sebuah hiburan “ONE time watch” memang harus diakui berdaya jual tinggi dan menyenangkan untuk disimak. Namun dari segi kualitas, nyaris tidak ada yang bisa dibanggakan apalagi jika mengingat penonton awam sekalipun mampu menyebutkan setidaknya 10 judul film yang menjadi sumber comot gagasan ini. Beban berat yang dibawa Shah Rukh Khan sebagai “that ONE man” tidak dapat disembunyikan lagi, mengangkatnya dari luar tetapi menjatuhkannya dari dalam. Selayaknya Ra.One (negatif) yang lebih dominan daripada G.One (positif) disini.

Durasi:
145 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar