Quotes:
Sweet Pea: And finally. This question. The mystery of whose story it will be, of who draws the curtain. Who is it that chooses our steps in a dance? Who drives us mad, flashes us with whips, crowns us with victory when we survive the impossible? Who is it that tells all these things?
Storyline:
Gadis muda bernama Baby Doll terpaksa dikurung dalam RS mental oleh ayah dirinya yang penyiksa untuk menjalani serangkaian pemeriksaan dalam 5 hari. Baby Doll lantas bertemu 4 gadis lainnya yaitu Sweet Pea, Rocket, Blondie, Amber dan menciptakan dunia fantasi sendiri untuk berencana keluar dari sana. Realitas antara kenyataan dan khayalan pun semakin samar dimana mereka membutuhkan 5 jenis barang untuk kabur sebelum High Roller yang ditakutkan datang menjalankan tugasnya.
Nice-to-know:
Film pertama Zack Snyder yang tidak didasarkan pada remake/adaptasi manapun juga.
Cast:
Aktris muda Australia ini mulai terkenal lewat Lemony Snicket's A Series of Unfortunate Events (2004), Emily Browning berperan sebagai Baby Doll
Baru saja tampil dalam Limitless (2011), Abbie Cornish bermain sebagai Sweet Pea
Jena Malone sebagai Rocket
Vanessa Hudgens sebagai Blondie
Jamie Chung sebagai Amber
Carla Gugino sebagai Dr. Vera Gorski
Oscar Isaac sebagai Blue Jones
Director:
Feature film pertama Zack Snyder adalah Dawn of the Dead (2004).
Comment:
Bagi kalangan moviegoers seluruh dunia rasanya setuju jika menganggap Zack Snyder adalah sutradara revolusioner yang dimiliki Hollywood. Visualisasi yang ciamik selalu menjadi menu utama di setiap karya-karyanya, sebut saja 300 yang melegenda itu atau Watchmen yang sama-sama diangkat dari novel grafis. Tidak jika jika sebagian besar bujet dihabiskan untuk menata departemen yang satu ini demi kepuasan mata tentunya.
Plot ceritanya merupakan salah satu inovasi yang patut diacungi jempol. Bukan hanya originalitasnya tetapi juga keberaniannya memadukan fiksi, drama dan action sekaligus. Permasalahannya adalah Snyder tidak berhasil membuat penonton terintrusi ke dalam jalinan kisahnya yang seakan berpijak di antara khayalan dan kenyataan. Hal ini menyebabkan ketidakpedulian terhadap karakter mana yang survive or dead in the end.
Meski demikian para ladies disini sangat memanjakan mata. Browning, Cornish, Hudgens, Chung, Malone masing-masing memancarkan pesona yang berbeda-beda. Blonde, brunette, feminin, tomboy silakan tentukan pilihan anda. Kemahiran Baby Doll, Sweet Pea, Rocket, Blondie, Amber dalam “beraksi” disini sangat menyenangkan untuk disaksikan walaupun nyaris tidak ada kedalaman karakter yang mampu membangkitkan emosi.
Sesaat bisa jadi anda merasa lost di bagian pembukaan dan pertengahan film karena merasa tidak terkoneksi dengan visi Snyder. Feeling yang hampir sama dengan Watchmen dimana serangkaian adegan spektakuler seakan bersifat ambigu. Memasuki ending setidaknya segala perasaan tersebut sedikit tergantikan oleh antusiasme. Namun twist yang disiapkan di akhir film mungkin tidak terlampau sukar diterka oleh anda yang sudah familiar dengan kejutan-kejutan sejenis. Well tried!
Sucker Punch memang semata-mata hanya berusaha menghibur penonton dengan koreografi dan sinematografi yang menakjubkan di sepanjang durasinya. Tidak lebih dan tidak kurang! Minus-minus yang disebutkan di atas kelihatannya akan mengurangi ponten anda terhadap film juga didesign untuk 3D dan IMAX ini pada akhirnya. Namun tidak ada salahnya mengikuti petualangan Baby Doll dalam menemukan peta, api, pisau, kunci sebelum menjawab misteri sendiri mengapa anda memutuskan untuk menonton yang satu ini.
Durasi:
105 menit
U.S. Box Office:
$36,381,716 till May 2011
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
So far... gw terhibur dengan film ini, banyak adegan aksi dan sinematografi yang keren. Sayang banget kali ini Snyder terlihat lebih dangkal dalam mengatur semua komposisi dan malah terfokus dengan adegan2 yang "seharusnya" 3D yang fantastis. Dan Snyder bukan penulis cerita yang baik... semua pemandangan teknik sinematografi dalam film ini KEREN BANGET
BalasHapusSetuju Riv. Sinematografi adalah jualan utama Snyder di film2nya :)
BalasHapus