Rabu, 03 Agustus 2011

THE KILLER INSIDE ME : Pembunuh Psikotik Problema Perempuan

Quotes:
Sheriff Bob Maples: Name of Joyce Lakeland. Lives about four or five miles out on Derrick Road past the old Branch place.
Lou Ford: Oh, I know the old Branch place. She a hustling lady, Bob?
Sheriff Bob Maples: Well, I guess so, but she's - she's been pretty decent about it.



Storyline:
Hidup di Oklahoma pada akhir tahun 40an, wakil sheriff Lou Ford sepintas terlihat tenang dan berbudi pekerti yang baik. Saat bosnya sheriff Bob Maples menugaskan Lou untuk mengganggu pelacur bernama Joyce Lakeland, Lou malah terlibat percintaan panas yang dilakoni dengan seks setiap harinya. Saat Joyce menganggap Lou mencintainya, ia tidak tahu bahwa dirinya dimanfaatkan untuk menghabisi Elmer Conway, putra Chester Conway yang kaya raya di daerah tersebut. Pembunuhan demi pembunuhan keji pun dirancang Lou hingga bukti-bukti semakin memberatkannya. Namun Lou terbukti tetap tenang sampai saat-saat terakhirnya sekalipun.

Cast:
Pernah menerima nominasi Oscar untuk kategori Aktor Pendukung Terbaik lewat The Assassination of Jesse James by the Coward Robert Ford (2007), Casey Affleck bermain sebagai Lou Ford
Kate Hudson sebagai Amy Stanton
Jessica Alba sebagai Joyce Lakeland
Ned Beatty sebagai Chester Conway
Elias Koteas sebagai Joe Rothman
Tom Bower sebagai Sheriff Bob Maples
Simon Baker sebagai Howard Hendricks
Bill Pullman sebagai Billy Boy Walker

Director:
Pria kelahiran Inggris bernama Michael Winterbottom ini mengawali karir penyutradaraan lewat Forget About Me (1990).

Comment:
Dengan judul dan trailer yang demikian disturbing, rasanya konten film yang satu ini sudah dapat diprediksikan sebelum anda menonton filmnya. Diangkat dari novel karya Jim Thompson, konon produksi film ini sempat kocar-kacir akibat begitu banyaknya aktor-aktris yang drop off sebelum proses syuting dimulai. Pada akhirnya produser berhasil mendapatkan beberapa bintang under the radar yang juga kualitasnya tidak kalah.
Sejak awal, film memang tidak menyimpan suspensi apapun. Semua sudah terpampang secara jelas akan sepak terjang Lou Ford sebagai pembunuh keji berkedok keluguan. Yang menarik adalah bagaimana intensitas film dapat dipertahankan sambil membuat penonton penasaran akan closing brilian yang diharapkan. Inilah tantangan yang tidak mudah karena dibutuhkan komitmen antara sutradara dan cast yang harus saling bersinergi.
Casey Affleck terbukti tidak mengecewakan. Saya selalu menganggapnya aktor yang lebih versatile dibandingkan kakaknya yang jauh lebih populer. Lihat cara Casey membawakan peran Lou dengan karisma tersendiri, tenang nan menghanyutkan, hangat yang berdarah dingin. Bagaimana kenangan masa kecil demikian mempengaruhinya hingga tega menyiksa para wanita yang mencintainya itu. Kekerasan fisik yang dilakoninya begitu meyakinkan hingga membuat emosi penonton tercabik-cabik.
Alba dan Hudson sesungguhnya bukanlah aktris yang istimewa. Peran Joyce dan Amy memang tidak dominan tetapi sangat krusial saat berbagi layar langsung dengan Lou Ford. Sedangkan jajaran aktor senior macam Beatty, Koteas, Pullman, Bower, Baker samasekali tidak mengecewakan dengan karakternya masing-masing disini.
Sutradara Winterbottom sukses menjaga sisi artistik film yang dihadirkan dalam konsep noir tahun 40an sehingga atmosfernya teramat mendukung. Belum lagi sumbangsih musik oleh duet Cadbury dan Parmenter yang turut membangun suasana terlebih ketika Lou Ford “beraksi”. Esensi kekerasan yang dihadirkannya mungkin belum separah kinerja David Lynch ataupun Coen Brothers tapi sudah cukup realistis untuk mengganggu rasa kemanusiaan penonton.
Ending process yang diharapkan klimaks justru menjadi sedikit antiklimaks. Hal ini menurut saya disebabkan oleh durasi yang terlampau panjang (mungkin ada baiknya dipangkas 10-15 menit). Saat Lou Ford berusaha digiring memasuki kuburannya sendiri, bagian ini terasa kurang maksimal padahal seluruh tokoh kunci sudah berkumpul dalam satu frame. Belum lagi adegan ledakan yang terasa sekali spesial efeknya itu malah sedikit memancing tawa.
The Killer Inside Me mungkin dapat dikategorikan sebagai black comedy meski tidak banyak unsur humor yang dapat diangkat. Jelas bukan sebuah film yang dapat dinikmati mayoritas orang. Ini adalah sebuah contoh studi kasus bagaimana pikiran sakit seorang psikopat mampu menjerumuskannya ke dalam tindakan-tindakan di luar batas. Mudah-mudahan perilaku S/M yang disajikan secara gambling disini tidak menginspirasi anda untuk berbuat serupa!

Durasi:
105 menit

U.S. Box Office:
$214,966 till August 2010

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar