Rabu, 22 Desember 2010

DREAM HOME : Kesadisan Jiwa Akibat Apartemen Impian

Tagline:
What would you do, if someone blocked your view..

Storyline:
Cheng Li-sheung adalah seorang wanita karir yang mendambakan sebuah apartment mewah yang menghadap pelabuhan Victoria Bay. Ia bekerja keras untuk itu tapi semuanya terasa sia-sia saat ayahnya sakit keras sehingga membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Belum lagi harga properti di Hongkong yang melangit. Didera oleh obsesi, Cheng nekad melakukan hal-hal mengerikan di luar batas kemanusiaannya demi mempertahankan impiannya sejak kecil.

Nice-to-know:
Diproduksi oleh 852 Films dan Making Film.

Cast:
Josie Ho sebagai Cheng Li-sheung
Eason Chan
Michelle Ye
Norman Chu
Hee Ching Paw
Lawrence Chou

Director:
Merupakan satu dari dua film di tahun 2010 yang digarap oleh Pang Ho-Cheung selain Love In A Puff.

Comment:
Berapa banyak film Hongkong yang secara gamblang menampilkan kesadisan di luar batas? Mungkin lebih dari satu dekade yang lalu ada The Untold Story yang melejitkan nama Anthony Wong mengenai pembunuhan manusia untuk kemudian dijadikan daging bakpau. Film tersebut dibuat sampai beberapa seri dan menjadi salah satu cult nya perfilman Asia hingga saat ini. Dan di tahun 2010 ini sutradara Pang Ho-Cheung menghadirkan hal yang kurang lebih sama dengan pendekatan yang berbeda lewat film ini.
Dream Home bukanlah film slasher biasa. Namun dibalut dengan konsep drama yang manusiawi. Gaya penceritaan Pang terasa unik karena menggunakan alur maju mundur secara bergantian hingga didapatkan satu konklusi yang menjelaskan semua. Sinematografi yang unik berhasil membesut sudut-sudut Hongkong dengan bangunan-bangunan pencakar langit secara simetris. Belum lagi didukung oleh musik latar mumpuni yang mengiringi setiap "scene" dengan tepat. Semua itu menjadikan film ini tidak sekadar mengumbar kesadisan tetapi sebuah potret realita yang mungkin saja terjadi di sekeliling kita terutama bagi mereka yang terhimpit masalah ekonomi.
Bagaimana problematika hidup yang keras bisa jadi mengubah kejiwaan seseorang dengan drastis. Itulah yang dijiwai Josie Ho dengan gemilang. Di satu sisi kita bersimpati padanya tetapi di sisi lain kita juga membencinya karena mampu melakukan kekejian dengan berdarah dingin. Aktor-aktris di luar Josie terkesan hanya sebagai boneka pendukung yang untungnya masih menjalankan tugas masing-masing dengan baik.
Visual efek yang dikerjakan oleh FatFace Productions saya katakan nyaris sempurna. Bagaimana pembantaian demi pembantaian memberikan nuansa yang berbeda-beda. Seperti seni yang dimainkan dengan instrumen yang berlainan dan hebatnya semua meyakinkan. Bagaimana benda-benda yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya bisa menancap di bagian-bagian tubuh manusia dengan mematikan. Semua disajikan secara gamblang tanpa ada kesan murahan ataupun bohong-bohongan sehingga pada satu titik rasanya kita dibuat percaya bahwa itu sungguhan. Gila!

Durasi:
95 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar