Jumat, 09 Januari 2009

ONG BAK 2 : Dendam Kesumat dan Perjuangan Hidup Seorang Petarung

Tagline:
Warrior. Conqueror. Legend.

Storyline:
Seorang anak laki-laki, Tien yang berhasrat menjadi seperti ayahnya, Sihadecho yang ksatria setia dan gagah berani hingga rela mengorbankan hidupnya sendiri untuk melindungi kerajaan dari koruptor ataupun pengkhianat. Lahir dengan tanda terkutuk, Tien diramalkan akan membawa kematian bagi negerinya saat dia dewasa. Tuan Sihadecho pun mengirim Tien ke teman lamanya, Guru Bua untuk belajar meditasi dan Khon, seni tari kuno. Disana Tien menjalin persahabatan dengan Pim, putri angkat Guru Bua yang baik hati. Kematian ayahnya yang tragis membuat Tien mendendam dan menjadi murid Chernang, pemimpin gerilyawan Sayap Garuda. Takdir pun membawa Tien menjadi petarung tangguh dan menentukan nasibnya sendiri sekaligus orang banyak.

Nice-to-know:
Scene yang diambil di Kamboja akhirnya dipotong dari versi originalnya karena perseteruan Thailand dan Kamboja memperebutkan kuil Preah Vihear.

Cast:
Memulai debut akting pada Spirited Killer (1994), Tony Jaa kini adalah aktor laga nomor wahid di Thailand sana. Disini aksinya kembali memukai sebagai Tien.
Sorapong Chatree sebagai Chernang
Sarunyu Wongkrachang sebagai Rajasena Lord
Nirut Sirichanya sebagai Master Bua (as Nirut Sirijanya)

Director:
Tony Jaa memulai debut sutradaranya disini bersama Panna Rittikrai yang pernah sukses lewat Born To Fight (2004) yang juga remake berjudul sama di tahun 1984.

Comment:
Kembalinya Tony Jaa dalam film laga yang dashyat ini, apalagi ditambah duduknya di kursi asisten sutradara. Sejauh manakah kinerja Jaa berhasil? Sangat berhasil karena sekuel ini menawarkan semua yang anda inginkan untuk sebuah martial arts movie yang juga diback-up dengan cerita yang sebetulnya klise yakni tentang balas dendam dan perjuangan menuntaskannya tapi masih bisa diterima juga. Sebagian sejarah masa lalu Thailand juga dikupas disini meski tidak terlalu detail. Harus diakui memang terkesan terlalu ambisius karena adegan-adegan laganya memperlihatkan sudut-sudut pengambilan gambar yang sangat variatif tanpa pengulangan dengan bermacam-macam atribut termasuk menggunakan medium gerombolan gajah yang sangat kreatif. Dialog yang sedikit dan karakterisasi tokoh yang minim memang sedikit menjadi kendala. Namun semuanya itu terbayar dengan scene pertarungan yang panjang dan intens memasuki pertengahan hingga akhir film. Hingga bernafas saja anda takkan sempat! Kita tunggu saja sekuel keduanya atau ada kejutan lain dari Jaa di masa-masa mendatang.

Durasi:
95 menit

U.S. Box Office:
$102,055 till Dec 09 (selected theatres)

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor

6.5-poor but still watchable

7-average

7.5-average n enjoyable

8-good
8.5-very good

9-excellent

No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar