Jumat, 28 November 2008

THE BUTTERFLY LOVERS : Sepasang Kekasih Kupu-Kupu Versi Modern

Cerita:
Dalam penyamarannya sebagai pemuda, Zhu Yan Zhi berkenalan dengan Shan, guru perguruan silat di sebuah pegunungan. Kedekatan keduanya bertolak belakang dengan rencana Zhu Gong Yuan, ayah Zhu Yan Zhi yang bertekad menikahkan putrinya dengan Jenderal Ma atas dasar balas budi keluarga. Padahal Zhu Yan Zhi selama ini menganggap Jenderal Ma sebagai kakak kandungnya. Mati-matian menolak rencana ayahnya, percintaan Zhu Yan Zhi dan Shan malah semakin terdesak. Akankah pada akhirnya kedua muda-mudi tersebut dapat bersatu?

Gambar:
Beberapa penggunaan efek animasi dalam penggambaran taman kupu-kupu sangat terasa imitasinya sehingga cukup mengganggu.

Act:
Sejak debutnya dalam What Is A Good Teacher (2000), Charlene Choi yang juga anggota duo popstar Hongkong "Twins" sudah bermain dalam belasan judul termasuk sebagai Zhu Yan Zhi, gadis oportunis nan pemberani.
Salah satu pendatang baru, Wu Chun sebagai Shan, ahli kungfu yang selalu bertindak tegas dan adil.
Banyak bermain dengan sorot matanya yang kejam, Ge Hu sebagai Jenderal Ma yang berusaha mendapatkan cinta Zhu Yan Zhi dengan cara apapun juga.

Sutradara:
Jingle Ma pertama kali mengarahkan Passion (1986) turut menjadi saksi timbul tenggelamnya perfilman Hongkong dari awal 1990an sampai akhir 2000an. Menapaki debutnya 10 tahun lalu dalam Beyond Suspicion, Stewart Hendler kali ini bermain dalam genre horor thriller dengan sentralisasi karakter pada bocah laki-laki berusia 12 tahun.

Komentar:
Masih tidak terlupakan sampai saat ini, The Legend Of Sam-Pek & Eng-Tay (1994) yang melejitkan nama Charlie Yeung dan Nicky Wu pada saat ini. 14 tahun kemudian, muncul kembali versi modernnya yang ditambah dengan bumbu persilatan. Berhasil? Bagi sebagian orang, mungkin saja karena tidak sampai berlarut-larut dalam melodrama mendayu-dayu. Tetapi harus diakui memang esensi Butterfly Lovers adalah kekuatan cinta antara sepasang insan berlainan jenis. Versi 2008 ini boleh dibilang cukup berhasil tetapi tidak cukup kuat dikarenakan chemistry Charlene dan Wu Chun masih terasa dipaksakan. Satu hal lagi, eksplorasi badan cerita agak terkesan berantakan dikarenakan perpecahan fokus cerita dan penambahan subplot yang sebetulnya tidak perlu. Terlepas dari itu semua, mari saksikan legenda klasik Tiongkok yang masih dipercaya oleh masyarakat hingga kini tersebut.

Durasi:
100 menit

Overall:
7 out of 10

Penilaian:
Karya seni ga boleh dibawah 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
No such perfect 9.5 or 10!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar