Rabu, 09 Oktober 2013

PRISONERS : Lock You Up In Moral Ambiguity


Quote:
Keller Dover: Pray for the best, but prepare for the worst.

Nice-to-know:
Kartu nama Detektif Loki menunjukkan nama lengkapnya sebagai David Wayne Loki.

Cast:
Hugh Jackman sebagai Keller Dover
Jake Gyllenhaal sebagai Detective Loki
Viola Davis sebagai Nancy Birch
Maria Bello sebagai Grace Dover
Terrence Howard sebagai Franklin Birch
Melissa Leo sebagai Holly Jones
Paul Dano sebagai Alex Jones
Dylan Minnette sebagai Ralph Dover


Director:
Merupakan f
ilm ke-11 bagi Denis Villeneuve setelah feature terakhirnya Incendies (2010).

W For Words:
Premis penculikan anak yang kemudian menyulut sang ayah untuk bertindak sendiri rasanya sudah ratusan kali dieksekusi.  Lupakan sejenak dwilogi Taken (2008 & 2012) atau Stolen (2012) yang bertempo cepat dengan serentetan aksi superior sang protagonis di dalamnya. Kali ini Alcon Entertainment, 8:38 Productions dan Madhouse Entertainment punya cara berbeda. Itulah yang menjadi alasan utama anda untuk tidak melewatkannya selain faktor aktor-aktris berkualitas yang mengisi deretan cast nya. Jangan pula gentar melihat durasinya yang tidak biasa untuk ukuran sebuah produksi Hollywood.

Keluarga Dover dan Birch merayakan Thanksgiving bersama sebelum menyadari putri mereka, Anna dan Joy hilang begitu saja. Kecurigaan utama pelaku penculikan yang menggunakan caravan itu jatuh pada Alex Jones, pria terbelakang yang IQ nya diyakini sama dengan anak berusia 10 tahun. Sayangnya Detektif Loki tidak menemukan bukti yang kuat untuk menahan Alex yang memang lolos tes dan investigasi. Tak sabar menunggu kerja kepolisian yang dianggap lamban, ayah Anna yaitu Keller sepakat bertindak sendiri melakukan pencarian sekaligus mengumpulkan bukti-bukti selagi waktu terus berjalan.

Skrip yang ditulis oleh Aaron Guzikowski ini memberi kesempatan seluas-luasnya bagi karakter Keller dan Loki untuk berkembang. Selain itu takaran memadai juga dihantarkan masing-masing tokoh-tokoh di luar keduanya sehingga terjalinlah sebuah circle utuh yang saling bertautan. Nobody would stay for what he seemed. Misteri yang berusaha dijaga rapat dari menit pertama sampai terakhir sesungguhnya telah meninggalkan beberapa petunjuk jika anda cukup jeli mengikutinya. Namun tentunya akan ada banyak distraksi subplot yang bisa menyanggah opini anda. So keep guessing till the very end!

Sutradara Villeneuve secara seimbang membagi unsur drama, aksi, suspense dan thriller sekaligus dengan ketajaman visinya menerjemahkan skrip. Sinematografi yang tampak dingin dan sunyi di hari hujan atau bersalju dari veteran Roger Deakins, besar kemungkinan mengingatkan anda pada No Country For Old Men (2007) milik Coen Brothers, kian memerangkap anda dalam labirin konflik. Scoring musik milik Jóhann Jóhannsson juga terasa pas menyuguhkan atmosfir yang diinginkan. Editing Joel Cox dan Gary Roach tergolong efektif menjaga pace film terlepas dari durasi yang tidak singkat. 

Walau identik dengan peran superhero, kapabilitas Jackman menghidupkan peran dramatik tidak boleh diragukan. Tokoh Keller di tangannya berevolusi sempurna, bukan melulu mengenai baik dan jahat, dari figur ayah simpatik menjadi pria yang tidak segan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Tak kalah cemerlang Gyllenhaal sebagai Detektif intuitif dengan track record sempurna. Pergolakan batinnya untuk bertindak lebih dari semestinya begitu kentara. Karisma keduanya sama kuatnya ketika harus berbagi screen bagaikan yin dan yang. 

Masih ada lagi Howard sebagai Franklin yang dilematik atau Dano yang innocently distubing sebagai Alex. Terlepas dari kesan film ‘lelaki’ yang kental, mungkin tokoh wanita terkesan kurang diberdayakan. Toh kesemuanya tetap menampilkan performa memikat. Bello yang begitu rapuh sebagai Grace, Davis yang tampak tegar sebagai Nancy, Leo yang terlihat tenang bijaksana. Si kecil Gerasimovich dan Simmons yang menjadi pokok permasalahan mampu mencuri perhatian di bagian pembuka dengan pelesetan lagu Jingle Bells nya yang nyeleneh itu.

Prisoners secara harfiah dapat diartikan sebagai pribadi-pribadi yang terpenjara. Bagaimana sebuah abduction/kidnapping bisa memiliki efek domino yang begitu luas bagi pelaku maupun korbannya sendiri. Tidak ada aksi reaksi yang tidak diharapkan karena semua berjalan pada jalurnya yang amat believable. Terlepas dari minimnya kekerasan yang mungkin diharapkan, scene penyiksaan tetap akan membuat anda bergidik. This dark gritty crime drama thriller really worth your effort, time and money to be wasted inside the theatre especially with those top notch performances to keep everything grounded.

Durasi:
153 menit

Overall:
8.5 out of 10

U.S. Box Office:
$49,029,007 till October 2013

Movie-meter:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar