Quote:
Tim: Lesson Number One: All the time traveling in the world can't make someone
love you.
Nice-to-know:
Film ketiga Rachel McAdams menjadi love interest seseorang yang bisa mengarungi waktu setelah The Time Traveler's Wife (2009) dan Midnight In Paris (2011).
Film ketiga Rachel McAdams menjadi love interest seseorang yang bisa mengarungi waktu setelah The Time Traveler's Wife (2009) dan Midnight In Paris (2011).
Cast:
Domhnall Gleeson sebagai Tim
Rachel McAdams sebagai Mary
Bill Nighy sebagai Dad
Lydia Wilson sebagai Kit Kat
Lindsay Duncan sebagai Mum
Tom Hollander sebagai Harry
Margot Robbie sebagai Charlotte
Director:
Merupakan film ketiga bagi penulis Richard Curtis yang memulai debut penyutradaraannya lewat Love Actually (2003).
W For Words:
Karirnya yang panjang sebagai penulis skrip (kebanyakan) komedi romantis masa kini tak perlu diragukan lagi. Namun sebagai sutradara, Richard Curtis menghadapi situasi fifty-fifty dengan kesuksesan Love Actually (2003) dan kegagalan Pirate Radio a.k.a The Boat That Rocked (2009) ditilik dari angka box office nya. Saya yakin hanya sedikit di antara anda yang sudah menonton judul tersebut belakangan. Selayaknya salah satu dialog dalam About Time, dibutuhkan ‘anak ketiga’ untuk menentukan kredibilitas Curtis selanjutnya. Penasaran?
Domhnall Gleeson sebagai Tim
Rachel McAdams sebagai Mary
Bill Nighy sebagai Dad
Lydia Wilson sebagai Kit Kat
Lindsay Duncan sebagai Mum
Tom Hollander sebagai Harry
Margot Robbie sebagai Charlotte
Director:
Merupakan film ketiga bagi penulis Richard Curtis yang memulai debut penyutradaraannya lewat Love Actually (2003).
W For Words:
Karirnya yang panjang sebagai penulis skrip (kebanyakan) komedi romantis masa kini tak perlu diragukan lagi. Namun sebagai sutradara, Richard Curtis menghadapi situasi fifty-fifty dengan kesuksesan Love Actually (2003) dan kegagalan Pirate Radio a.k.a The Boat That Rocked (2009) ditilik dari angka box office nya. Saya yakin hanya sedikit di antara anda yang sudah menonton judul tersebut belakangan. Selayaknya salah satu dialog dalam About Time, dibutuhkan ‘anak ketiga’ untuk menentukan kredibilitas Curtis selanjutnya. Penasaran?
Di usia 21, Tim Lake diberitahu
ayahnya bahwa setiap lelaki di garis keturunan keluarga mereka bisa menjelajah
waktu. Dengan kemampuan barunya itu, harapan Tim sederhana yaitu mendapatkan
seorang kekasih. Awalnya ia jatuh hati pada Charlotte di sebuah musim panas.
Namun memutuskan pergi ke London untuk mengejar cita-cita sebagai pengacara
hingga bertemu Mary di sebuah ‘kencan buta’. Beberapa ‘pengulangan’ membuat
romansanya sempurna. Mereka menikah dan dikaruniai putri bernama Posy.
Sementara hidupnya berjalan, hidup orang-orang di sekeliling Tim pun berubah.
Skrip yang ditulis Curtis sendiri ini sesungguhnya terbagi dalam tiga chapter. Pertama, percintaan Tim dan Mary. Kedua, hubungan Tim dengan adiknya yang bermasalah, Kit Kat. Ketiga, interaksi Tim dengan ayahnya. Ketiga babak ini secara konstan menjelaskan hukum sebab akibat karena perjalanan waktu yang dilakukannya. Potret keluarga Inggris kelas menengah ditakar secara tepat dengan segala ‘ideology’ nya. Durasi yang cukup panjang seakan memberi ruang bagi penonton untuk perlahan-lahan mengenal multi karakter yang beraneka ragam tapi tidak lari dari sudut pandang Tim seorang.
Perpindahan dari satu waktu ke waktu lain terbilang smooth tanpa banyak detail penjelasan yang bisa jadi akan terlalu menggurui. Set awal tahun 2000an yang dominan di paruh pertama film terbangun sempurna. Sinematografer John Guleserian menjalankan tugasnya dengan baik dalam menangkap momen-momen penting. Lengkap mengiringi lagu-lagu hit pada masanya dari t.A.T.u., Sugababes, The Killers dll termasuk tembang lawas Il Mondo dari Jimmy Fontana. Tak ketinggalan scoring music dari Nick Laird-Clowes yang mengalun syahdu. Atau newhit milik Jon Boden, Sam Sweeney & Ben Coleman, How Long Will I Love You yang super catchy itu.
Gleeson menghidupkan tokoh Tim yang goofy dengan sempurna. Keegoisannya justru terasa manusiawi hingga tak sampai menghilangkan simpati penonton. Latar belakang Mary mungkin tidak cukup digambarkan tapi tak menghalangi McAdams untuk menampilkan sosok wanita muda charming yang insecure. Nighy masih membawakan gaya eksentriknya ke dalam figur ayah bijak. Wilson juga memikat sebagai Kit Kat yang lunatic. Sederetan cast lainnya juga terasa pas menjiwai peranannya masing-masing.
About Time mungkin tidak sempurna sebagai time travel movie karena timeline yang tak jarang terkesan random. Namun sebagai film keluarga terbilang mumpuni. Ya, keluarga karena sesungguhnya berbicara tentang cinta secara universal, ayah anak, kakak adik, suami istri dsb. Abaikan posternya yang misleading itu. Sesuai dengan judulnya, message dari Curtis benar-benar tersampaikan kepada penonton. Kita begitu ingin memperbaiki kesalahan yang pernah dibuat tanpa menyadari bahwa selalu ada alasan di balik setiap kejadian. On top of that, we should know how to love, how to live but the most important thing is how to cherish every single moment while you still have time.
Durasi:
123 menit
123 menit
U.S. Box Office:
$1,076,250 till Nov 2013
$1,076,250 till Nov 2013
Overall:
8.5 out of 10
8.5 out of 10
Movie-meter:
love ur end of words :)
BalasHapus