Rabu, 23 Januari 2013

MATRU KI BIJLEE KA MANDOLA : Quirky Characters Underutilized Satire Comedy


Quotes:
Bijlee: Baru aku tau kenapa kau suka miras. Kebenaran tak akan terasa pahit jika kau sedang mabok.

Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Vishal Bhardwaj Pictures dan Fox STAR Studios ini rilis di India pada tanggal 11 Januari 2013 yang lalu.

Cast:
Imran Khan sebagai Matru
Anushka Sharma sebagai Bijlee
Pankaj Kapur sebagai Mandola
Arya Babbar sebagai Badal
Shabana Azmi sebagai Deviji


Director:
Merupakan
feature film ketujuh bagi Vishal Bhardwaj setelah terakhir 7 Khoon Maaf (2011).

W For Words:
Sudah cukup lama rasanya saya absen menonton film India. Melihat rilis mendadak film ini di jaringan bioskop 21, perhatian saya langsung tertuju pada posternya yang unik plus nama Imran Khan dan Anushka Sharma, dua calon mega bintang Bollywood di masa mendatang. Kebetulan sekali, kawan movieblogger saya, Haris dari Medan yang sedang berkunjung ke Jakarta mau menemani. Setidaknya pertukaran opini dapat terjadi sekaligus memperkaya sudut pandang penilaian. Sesuatu yang tidak dapat dilakukan jika anda nonton seorang diri.

Desa Haryana secara tidak langsung dikuasai oleh penduduknya yang paling kaya raya, Harry Mandola yang berkonspirasi dengan politikus licik, Deviji dalam mengakali tanah pertanian milik warga miskin demi membangun lahan industri. Harry yang juga kecanduan alkohol memiliki putri cantik, Bijlee yang akan dijodohkan dengan putra Deviji, Baadal. Tangan kanan Harry, Matru yang diam-diam menyukai Bijlee berupaya membalikkan keadaan dengan menggunakan identitas palsu bernama Mao. Bagaimana akhir dari konflik yang saling terkait ini?

Vishal Bhardwaj yang menulis skrip bersama Abhishek Chaubey ini sesungguhnya memiliki ide yang brilian dengan nuansa politik satir yang kental. Sayangnya inkonsistensi fokus kerap mengambil minat penonton untuk tetap terjaga. Paruh pertamanya penuh dengan intrik dimana masing-masing tokohnya terlihat memiliki kepentingan. Namun paruh keduanya justru sibuk membongkar cinta segitiga yang tiada juntrungannya sebelum diakhiri dengan konklusi yang tidak terlalu memuaskan juga. Setidaknya saya menghargai ‘fakta putar balik’ seorang Mandola saat sadar atau mabuk. This is twisting!

Pankaj Kapur memang “bintang” nya kali ini. Mandola di tangannya terasa energik, berkeinginan kuat walau sulit diterka. Kapur juga berinteraksi secara hidup dengan Imran dan Anushka di setiap scene bersama. Sosok Bijlee dihidupkan Anushka dengan lugas, menggoda tapi tetap berpendirian. Tokoh Matru dilakoni Imran dengan cerdik, koperatif dan pantang menyerah. Aksen dan penggunaan bahasa dari aktor-aktris di sini terkadang sulit ditangkap. Beberapa terbantu oleh kemunculan subtitel untuk memahami dialognya.

Matru ki Bijlee ka Mandola mempunyai plot cerdas yang berlapis-lapis tapi tidak dikembangkan dengan maksimal dalam bertutur, cenderung menghabiskan durasi saja. Beruntung dukungan scoring musik berkali-kali mampu menghidupkan suasana terlebih ketika kemunculan kelompok penyanyi dan penari Zulu. Sebagai sebuah komedi, film ini berpijak di antara slapstick dan humor efektif, kerapkali gagal membangun tawa penonton yang tidak memahami dimana letak kelucuannya. Setidaknya ‘gaya bebas’ Bhardwaj dalam menyutradarai pantas diapresiasi, apalagi peringatan-peringatan yang diusungnya sebagai pembuka film. Ready to get drunk and meet pink buffalo?

Durasi:
145 menit

Overall:
7 out of 10 

Movie-meter:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar