Selasa, 20 November 2012

MY NAME IS LOVE : Sweet and Sour Cupid Love Stories


Quote: 
Que: Mengapa dewa cinta tidak memiliki keajaiban?
Uncle Tom: Sebab cinta sudah merupakan keajaiban itu sendiri?


Nice-to-know: 

Film yang diproduksi oleh M Pictures dan Independent Film ini sudah rilis di Thailand pada tanggal 11 Oktober 2012 yang lalu. 

Cast: 

Arak Amornsupasiri sebagai Que
Thanyasupang Jirapreechanon sebagai Ger
Jas Chuanchuen sebagai Odd
Kom Chuanchuen sebagai Uncle Tom
Pongpicth Preechabarisuthkul sebagai Jo
Jiraprapha Marayart sebagai Mew


Director: 

Wasin Pokpon sebelumnya menangani A Crazy Little Thing Called Love (2010).

W For Words: 
Mencintai dan dicintai jelas merupakan hak semua orang di dunia tanpa kecuali. Namun sayangnya tidak semua dapat saling berbalas. Untuk itu mungkin dibutuhkan dewa cinta alias cupid untuk membantu. Kira-kira begitulah premis komedi romantis terbaru Thailand ini yang lahir dari tangan dingin Wasin Pokpon yang sebelumnya sukses luar biasa mengarahkan Mario Maurer dan Pimchanok Leuwisetpaiboon. Temanya mungkin familiar dengan judul-judul lawas (maafkan kemalasan saya berpikir) tetapi tentunya sudah disesuaikan dengan kekhasan budaya lokal yang ada.

Siswa populer Que dengan kejam menolak cinta siswi gemuk berkacamata tebal Ger. Roda nasib berputar, Ger tumbuh dewasa menjadi gadis cantik sedangkan Que menjadi pecundang yang bekerja pada Big yang sewaktu kecil sering dikerjainya. Meski demikian, Que tak pantang menyerah mengusir setiap pria yang berusaha mendekati Ger. Suatu ketika, situs MyNameIsLove.com mengubah Que menjadi cupid yang bertugas mempersatukan dua orang yang tengah kasmaran. Ia tak boleh mengatakan apapun mengenai hal itu sampai menunaikan misinya tepat waktu. 

Saya bersyukur bahwa elemen komedi dan drama berjalan seimbang di skrip ini. Sempilan adegan masa lalu mampu menjadi pondasi bercerita yang lumayan kuat dimana hukum karma seakan diberlakukan. Banyaknya karakter hilir mudik memang tidak mendapatkan cukup waktu untuk berkembang tapi mengingat ini adalah multi tugas cupid yang bukan hanya seorang tapi beberapa orang jelas hal itu bisa dimaklumi. Tak lupa bumbu humor slapstick yang tercetus dari dialog ataupun bahasa tubuh turut mengiringi dimana sebagian besar di antaranya berhasil mengundang tawa riuh.

Wasin sebagai sutradara belum kehilangan sentuhan magisnya dalam menyajikan romantika yang manis dan menyejukkan hati. Ujaran “Oh..” atau “Wow..” mungkin secara spontan akan meluncur dari bibir anda menyaksikan adegan-adegan unyu tak terduga. Durasi yang panjang memang agaknya berpengaruh terhadap tempo film. Beruntung hal tersebut dimanfaatkannya untuk bereksplorasi, merangkai plot dan subplot untuk dapat bersinergi dengan utuh dalam membangun konflik persuasif. Sederetan lokasi syuting yang variatif menjadikan feel nya dinamis.

Terus terang, saya tidak pernah suka Arak terlibat dalam komedi romantis. Namun kali ini ia sukses menampilkan sosok Que yang clueless, desperate tapi pantang menyerah sehingga anda akan tersenyum sekaligus terharu melihat perjuangannya menemukan arti hidup dan mengejar gadis impiannya. Thanyasupang pada dasarnya tidak melakukan apa-apa selain menokohkan Ger yang cantik, lembut nan berbakat. Paling mencuri perhatian adalah Jas dan Kom yang amat karikatural sebagai Odd dan Tom yang bertolakbelakang. Lain lagi dengan Pongpicth dan Jiraprapha sebagai pasangan on-off Jo dan Mew.

Keunggulan My Name Is Love ada pada timing sehingga kebetulan-kebetulannya terasa believable. Takaran rasa di tiap scene nya terbilang pas, tidak berlebihan. Unsur itulah yang membuat anda bisa memaafkan sebagian minus yang terkandung di dalamnya. Lagi-lagi sebuah suguhan fresh dari tema yang sebenarnya telah usang dari negeri gajah putih mengenai kiprah dewa cinta di muka bumi dan proses pencarian belahan hati itu sendiri. Film berjudul asli Kao Riak Pom Wa Kam Rak ini dapat dinikmati semua kalangan umur layaknya cinta yang bersifat universal dan selalu ada dalam diri kita masing-masing.

Durasi: 
129 menit 

Asian Box Office: 
$600,000 in Thailand till Nov 2012 

Overall: 

7.5 out of 10

Movie-meter:

Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar