Sabtu, 07 Juli 2012

DON’T CLICK : Korean Thriller Horror About Self-Exposure


Original title:
Unidentified Video 

Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Phuoc Sang Film Studio ini sedianya dirilis di Korea pada musim panas 2011 yang lalu.

Cast:
Park Bo-yeong sebagai Se-hee
Won Joo sebagai Joon-hyeok
Byeol Kang sebagai Jung-mi

Director:
Merupakan film ketiga bagi Kim Tae Kyeong setelah Muoi (2007).



W For Words:
Kutukan video maut jelas bukan tematik horor yang baru. Pernah ada film kelas B, Cut (2000) ataupun remake Pulse (2006). Sineas Korea yang boleh dibilang spesialis dalam genre favoritnya bernama Kim Tae-kyeong ini boleh dikatakan latah meski secara eksekusi bisa jadi memberikan variasi baru yang tak kalah menariknya. Entah mengapa, film ini sempat terkatung-katung mengalami beberapa kali penundaan rilis sebelum akhirnya dapat dinikmati sejak akhir Mei 2012 di negara asalnya. Para penikmat film di Indonesia dapat menyambangi jaringan bioskop alternatif, Blitzmegaplex untuk menontonnya.

Jung-mi yang kesepian setelah ditinggal kedua orangtuanya ke Amerika terobsesi dengan menjadi terkenal dengan mengunggah videonya sendiri ke Youtube. Kakaknya Se-hee yang menjalin hubungan dengan polisi bagian kejahatan internet Joon-hyuk menjadi berang mengetahui hal itu. Sementara itu video klip terkutuk yang beredar di kalangan internet mengharuskan pemirsanya menyelesaikan semua. Tanpa sengaja Jung-mi melihatnya dan mulai mengalami kejadian supernatural yang aneh.

Paruh pertama film mengajak anda mengenal sosok Jung-mi yang sebetulnya cantik itu tapi masih mencari perhatian dari orang-orang di sekitarnya. Interaksinya dengan sang kakak See-he perlahan membuka pengalaman pahit mereka ditinggal orangtua sampai harus hidup sebatang kara. Paruh kedua mulai membombardir penonton dengan rasa takut dan tegang dimana dua saudari yang (diasumsikan) berhasil mengundang simpati itu harus bertahan hidup dari serbuan teror asing segala jenis alat perekam, mulai dari webcam, CCTV sampai kamera ponsel.

Ide yang lahir sudah dikemas dengan menarik. Terbukti beberapa potongan klip yang ditampilkan di awal mampu memancing rasa penasaran penonton dengan konsep “maya atau nyata” yang saling terkait. Sayangnya konsistensi itu dirusak karena film ini seakan banting setir menjadi slasher dengan pelaku hantu. Ibarat pantang mundur sebelum mati! Identitas hantu yang lagi-lagi wanita itu pada akhirnya meninggalkan tanda tanya besar, tidak meninggalkan celah bagi penonton untuk mengerti masa lalunya dengan jelas. Mudah-mudahan bukan karena motif pengembangan sekuelnya kelak.

Don’t Click memang tidak sampai menghantui anda selepas menyaksikannya. Namun rasa mencekam yang dominan di bagian penutupnya mampu mempengaruhi anda yang mau menutup sebelah mata akan unsur logis yang mendasarinya. Bagi saya, horor thriller negeri ginseng yang satu ini punya arti yang lebih mulia yaitu kritik terselubung bagi generasi muda yang mudah terkontaminasi oleh perkembangan teknologi internet. It’s a warning that sometimes pose, click, recording, upload, watch also have risks be taken care of.

Durasi:
93 menit

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:
 
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

Tidak ada komentar:

Posting Komentar