Tagline:
Once in... There's no way out.
Once in... There's no way out.
Nice-to-know:
Dalam mempersiapkan peran mereka, Sheryl Lee dan Chloë Grace Moretz menghabiskan waktu di pusat rehabilitasi pengguna narkoba.
Cast:
Sam Worthington sebagai Mike Souder
Jeffrey Dean Morgan sebagai Brian Heigh
Chloë Grace Moretz sebagai Little Ann Sliger
Corie Berkemeyer sebagai Shauna Kittredge
Trenton Perez sebagai White Kid
Sheryl Lee sebagai Lucie Sliger
Jessica Chastain sebagai Pam Stall
Dalam mempersiapkan peran mereka, Sheryl Lee dan Chloë Grace Moretz menghabiskan waktu di pusat rehabilitasi pengguna narkoba.
Cast:
Sam Worthington sebagai Mike Souder
Jeffrey Dean Morgan sebagai Brian Heigh
Chloë Grace Moretz sebagai Little Ann Sliger
Corie Berkemeyer sebagai Shauna Kittredge
Trenton Perez sebagai White Kid
Sheryl Lee sebagai Lucie Sliger
Jessica Chastain sebagai Pam Stall
Director:
Merupakan feature film kedua Ami Canaan Mann setelah Morning (2001).
Merupakan feature film kedua Ami Canaan Mann setelah Morning (2001).
W For Words:
Konon film ini dibuat berdasarkan kisah nyata pembantaian sejumlah gadis belia yang terjadi di Texas bagian Selatan yang hingga hari ini kasusnya belum terungkap. Skrip yang dikerjakan oleh Don Ferrarone ini mungkin akan mengingatkan anda pada The Texas Chainsaw Massacre (2003) walau tidak sampai mencapai tingkat gory yang sama. Sekali lagi kombinasi kejahatan dan kegilaan pelaku yang kontras dengan kelambanan polisi dalam beraksi di kota kecil menjadi suguhan utama yang banyak dilakukan oleh filmmakers internasional sebelumnya.
Konon film ini dibuat berdasarkan kisah nyata pembantaian sejumlah gadis belia yang terjadi di Texas bagian Selatan yang hingga hari ini kasusnya belum terungkap. Skrip yang dikerjakan oleh Don Ferrarone ini mungkin akan mengingatkan anda pada The Texas Chainsaw Massacre (2003) walau tidak sampai mencapai tingkat gory yang sama. Sekali lagi kombinasi kejahatan dan kegilaan pelaku yang kontras dengan kelambanan polisi dalam beraksi di kota kecil menjadi suguhan utama yang banyak dilakukan oleh filmmakers internasional sebelumnya.
Mike Souder yang bertindak sebagai detektif pembunuhan di kota Texas mendapat partner baru dari New York yaitu Brian Heigh. Keduanya tengah mengusut jejak pembunuh berantai sadis yang selalu membuang mayat korbannya yang telah dimutilasi ke dalam area yang disebut The Killing Fields. Sang pembunuh yang selalu selangkah lebih maju dalam permainan kerapkali menjebak kedua detektif tersebut dengan petunjuk palsu. Ketika gadis lokal Ann Sliger menghilang, Mike dan Brian pun harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan sekaligus membekuk orang yang mereka buru.
Prosedur interogasi dan penyidikan kasus dalam film ini tidak jauh berbeda dengan apa yang sudah disuguhkan serial televisi bertemakan serupa, sebut saja Law & Order atau CSI. Sang penulis skrip yang juga mantan petugas administrasi Badan Anti Narkoba seakan langsung menempatkan audiens di tengah situasi yang berjalan dimana segala petunjuk sebelumnya tidak lagi dijelaskan. Belum selesai kebingungan berlangsung, penonton lantas diperkenalkan pada serentetan tokoh baru dari yang paling penting hingga yang selayang pandang begitu saja.
Dean Morgan sebenarnya sudah bermain meyakinkan dengan karisma detektif berpengalaman dan family man yang kuat dalam diri Heigh. Sebaliknya Worthington masih terjebak stereotype peran-peran sebelumnya, belum lagi perangai keras tokoh Souder seakan tanpa sebab. Moretz seperti biasa tampil paling memikat sebagai Ann yang memiliki problem keluarga tapi korelasinya terhadap bangunan cerita patut dipertanyakan. Belum lagi Clarke yang sebenarnya terlihat sukses sebagai bad ass Rule tapi timbul tenggelam sepanjang film. Sulit rasanya menjalin koneksi dengan salah satu tokoh disini meskipun nama-nama yang terlibat di dalamnya jelas bukan aktor-aktris sembarangan.
Upaya sutradara Canaan Mann (putri kandung Michael Mann) dalam menyuguhkan thriller kompleks beratmosfer depresi dan kehampaan memang cukup berhasil. Namun kesan amatir masih sulit lepas menilik sinematografi dan editingnya. Narasi liar antara tokoh, tempat dan kejadian yang terus berpindah-pindah pada akhirnya menyisakan minim ketertarikan bagi penonton yang sesungguhnya setia menantikan sesuatu yang brilian dan twisted. Hal tersebut tidak pernah terjadi! Texas Killing Field seharusnya tetap menjadi misteri menakutkan di dunia nyata, bukan menggelikan di layar lebar.
Durasi:
100 menit
100 menit
U.S. Box Office:
$45,282 till Nov 2011
Overall:
6.5 out of 10
$45,282 till Nov 2011
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
mau nonton nih filem -__-
BalasHapus