Tagline:
Serve. Protect. Lie.
Serve. Protect. Lie.
Nice-to-know:
Robert De Niro awalnya dicast sebagai Detective Stanford sebelum digantikan oleh Al Pacino.
Robert De Niro awalnya dicast sebagai Detective Stanford sebelum digantikan oleh Al Pacino.
Cast:
Al Pacino sebagai Detective Charles Stanford
Channing Tatum sebagai Jonathan White
James Ransone sebagai Officer Thomas Prudenti
Ray Liotta sebagai Captain Marion Mathers
Katie Holmes sebagai Kerry White
Director:
Merupakan film ketiga bagi Dito Montiel setelah Fighting (2009).
Al Pacino sebagai Detective Charles Stanford
Channing Tatum sebagai Jonathan White
James Ransone sebagai Officer Thomas Prudenti
Ray Liotta sebagai Captain Marion Mathers
Katie Holmes sebagai Kerry White
Director:
Merupakan film ketiga bagi Dito Montiel setelah Fighting (2009).
W For Words:
Dengan postur tinggi tegap besar tidak heran jika Channing Tatum kerapkali menjadi pilihan pertama produser/sutradara untuk peran tentara, polisi dan sejenisnya seperti yang dilakoninya dalam Dear John (2010) dan 21 Jump Street baru-baru ini. Tatum sendiri memerankan karakter Jonathan ‘Milk’ White dengan cukup baik, sosok polisi pemula yang menyimpan rahasia masa lalu sehingga hidupnya dirundung beban berat. Sayangnya interaksi dengan orang sekitarnya yang timbul tenggelam tidak cukup kuat untuk menyajikan konflik yang memadai.
Milk dan Vinny adalah dua bocah kulit putih dan hitam yang bersahabat di Precinct 118 dimana terjadi kasus pembunuhan yang tidak terpecahkan. Sayangnya 16 tahun kemudian, surat ancaman terus berdatangan meneror Milk yang telah bertransformasi menjadi petugas polisi Jonathan White yang bertandem dengan rekannya yang bermasalah, Thomas Prudenti di bawah arahan Kapten Marion Mathers. Jonathan harus menggali kembali ingatannya sebelum karir dan keutuhan keluarganya hancur berantakan.
Dengan postur tinggi tegap besar tidak heran jika Channing Tatum kerapkali menjadi pilihan pertama produser/sutradara untuk peran tentara, polisi dan sejenisnya seperti yang dilakoninya dalam Dear John (2010) dan 21 Jump Street baru-baru ini. Tatum sendiri memerankan karakter Jonathan ‘Milk’ White dengan cukup baik, sosok polisi pemula yang menyimpan rahasia masa lalu sehingga hidupnya dirundung beban berat. Sayangnya interaksi dengan orang sekitarnya yang timbul tenggelam tidak cukup kuat untuk menyajikan konflik yang memadai.
Milk dan Vinny adalah dua bocah kulit putih dan hitam yang bersahabat di Precinct 118 dimana terjadi kasus pembunuhan yang tidak terpecahkan. Sayangnya 16 tahun kemudian, surat ancaman terus berdatangan meneror Milk yang telah bertransformasi menjadi petugas polisi Jonathan White yang bertandem dengan rekannya yang bermasalah, Thomas Prudenti di bawah arahan Kapten Marion Mathers. Jonathan harus menggali kembali ingatannya sebelum karir dan keutuhan keluarganya hancur berantakan.
Mengapa Katie Holmes terus menerus meluapkan kemarahan sebagai seorang istri bernama Kerry White? Bagaimana hidup Al Pacino yang seolah ‘tersembunyi’ selama belasan tahun sebagai Detektif Charles dengan segala kasus buka-tutupnya? Mengapa Ray Liotta bersikap sinis sebagai Kapten Marion dalam upanya menyingkap kenyataan? Apa motif Juliette Binoche sebagai wartawan Lauren Bridges mengangkat berita yang sudah usang bertahun-tahun silam? Semua itu dijawab sutradara Montiel dengan seribu satu “kemungkinan” yang muncul dalam benak penonton.
Montiel yang juga menulis skripnya justru sibuk bermain dengan dialog-dialog monoton dan perjalanan back and forth antara tahun 1986 dan 2002 yang melelahkan seakan penonton diajak bermimpi dan terbangun berulang kali. Flashy editing yang sama buruknya di sebagian besar film. Tokoh Vincent yang sebetulnya bisa menjadi karakter kunci malah seakan menjadi pelengkap belaka, padahal Tracy Morgan sendiri sudah cukup menggugah dalam penampilan minornya itu.
Premis yang sesungguhnya menarik itu pada akhirnya hanya mengambang saja karena pengembangan ide yang tidak memadai. Bukan hanya itu, kesemua aktor-aktris kaliber yang bermain disini seakan “under-used”. Padahal sebuah crime thriller yang baik wajib didukung oleh performa akting dan kompleksitas karakter yang kuat. Lubang yang menganga dimana-mana tidak sempat tertutupi lagi bahkan setelah adegan pamungkas berlalu. The Son Of No One merupakan film tak bertuan yang kehilangan arah dalam bercerita.
Durasi:
90 menit
90 menit
U.S. Box Office:
$28,870 till Nov 2011
Overall:
6.5 out of 10
$28,870 till Nov 2011
Overall:
6.5 out of 10
Movie-meter:
Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent
Salah satu film Channing Tatum & Al Pacino yang kurang sukses. Kelemahan film2 yang memiliki pemain terkenal.
BalasHapus