Rabu, 25 April 2012

THE WITNESS : Realita Rapuhnya Saksi Mata Pembunuhan


Quotes:
Safara: Tak pernah ada musisi lain yang sehebat dia.

Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Skylar Pictures ini mengadakan gala premierenya di Epicentrum XXI pada tanggal 24 April 2012.

Cast:
Gwen Zamora sebagai Angel
Pierre Gruno sebagai Satria
Agung Saga sebagai Ais
Kimberly Ryder sebagai Safara
Marcelino Lefrandt sebagai Indra
Febby Febiola sebagai Celine

Director:
Merupakan film ketiga Muhammad Yusuf setelah Tebus (2011).

W For Words:
Skylar Pictures kali ini menggandeng sineas Filipina yaitu Jose Mari Abacam dan Rofino Dwinanto untuk memproduksi sebuah thriller yang skripnya ditulis oleh Beby Hasibuan ini. Judul bahasa Inggris pun dipilih untuk memiliki nilai jual lebih selain keterlibatan aktor-aktris kedua negara yang saling berkolaborasi itu tentunya. Menilik premisnya memang terlihat tidak spesial yaitu seorang saksi mata pembunuhan keji tapi harapan akan sebuah pendekatan baru yang kreatif memang cukup besar adanya.
General Manager sebuah hotel bernama Angel yang baru ditransfer dari Mania ke Jakarta berupaya melanjutkan hidupnya setelah seantero keluarganya yaitu kedua orangtuanya, pembantunya, satpam rumahnya sekaligus adiknya, Safara tewas dibantai secara keji oleh seorang pria asing. Hal yang tidak mudah karena Angel kerapkali dihantui oleh mimpi dan pikiran aneh. Detektif Indra berupaya membantunya mengatasi trauma sekaligus menyingkap misteri yang masih tersisa.

Seringkali sebuah trailer menyisakan twist ending. Namun untuk kali ini sejak menit pertama, penonton sudah diberitahu bahwa Pierre Gruno lah sosok antagonis dan Gwen Zamora merupakan protagonisnya. Pertemuan keduanya di awal yang berlanjut di akhir memang membuat proses di antaranya menjadi tidak terlalu penting lagi selain suguhan “hantu gentayangan” di berbagai sudut rumah yang berupaya mengaburkan batas antara mimpi dan kenyataan itu sendiri.
Durasi 100 menit yang digunakan sutradara Yusuf untuk bercerita juga terasa amat lambat. Terkadang adegan yang sudah statis itu masih dibuat slow motion lagi. Konflik utama yang sebenarnya sederhana itu seakan menyeret penonton dalam sebuah labirin misteri yang sudah diketahui ujung pangkalnya lewat serangkaian petunjuk di awal film. Anda tinggal menarik garis lurus antara tokoh A, tokoh B dan sebagainya, voila, didapatlah sebuah skema keluarga yang ternyata dilandasi oleh motif klise belaka.

Lagi-lagi peran polisi dan detektif tak lagi penting disini selain sebagai pelengkap saja. Karakter Indra yang diperankan oleh Marcelino Lefrandt seharusnya menciptakan chemistry tersendiri bagi pemulihan jiwa Angel. Sama halnya dengan karakter Celine yang dimainkan oleh Febby Febiola ternyata hanya muncul di menit-menit awal saja. Sedangkan Agung Saga seakan terjebak dalam multi-identitas mulai dari pemusik, jago beladiri hingga pecinta melodramatik yang pada akhirnya kurang berhasil menarik simpati penonton.
Hiburan bagi mata jelas ada di faktor Gwen Zamora dan Kimberly Ryder yang elok nan rupawan itu. Akting keduanya yang sesungguhnya tak terlalu menonjol itu rupanya masih mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi The Witness. Potensi yang dibangun di atas pondasi yang belum kokoh itu memang masih rapuh bagi penonton untuk berpijak di atas realita yang ada. Seriskan permainan asmara yang kerapkali mendasari film-film Filipina pada umumnya tapi luput dari perhatian dalam kesempatan ini.

Durasi:
100 menit

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar