Sabtu, 19 November 2011

BREAKING DAWN PART 1 : Eksploitasi Pernikahan Bulan Madu Kehamilan

Quotes:
Edward Cullen: No measure of time with you will be long enough. But we'll start with forever.


Storyline:
Kaum Quileute dan Volturi akhirnya menjadi saksi pernikahan Edward Cullen dan Bella Swan yang dinanti-nanti. Prosesi berlangsung sakral yang dilanjutkan dengan bulan madu romantis di sebuah villa yang menghadap pantai. Tanpa diduga, Bella mengandung dengan cepat dimana sang bayi dikhawatirkan Sam dkk akan menjadi ancaman bagi pihak manusia, vampir dan serigala itu sendiri di masa mendatang. Kini yang terpenting adalah keputusan Bella untuk mempertahankan bayi tersebut sekalipun mengorbankan nyawanya sendiri.

Nice-to-know:
Awalnya Sofia Coppola tertarik menggarap film ini dalam satu bagian saja tetapi Summit Entertainment bersikeras membaginya dalam dua bagian.

Cast:
Memulai debut aktingnya dalam The Flintstones in Viva Rock Vegas (2000), Kristen Stewart melanjutkan peran Bella Swan
Sempat membintangi Water For Elephants di tahun ini, Robert Pattinson meneruskan karakter Edward Cullen
Nikki Reed sebagai Rosalie Hale
Ashley Greene sebagai Alice Cullen
Peter Facinelli sebagai Dr. Carlisle Cullen
Billy Burke sebagai Charlie Swan
Kellan Lutz sebagai Emmett Cullen

Director:
Bill Condon terakhir menggarap Dreamgirls (2006) yang mendapat banyak pujian itu.

Comment:
Sebuah lanjutan franchise yang sudah sangat memiliki fanbase di seluruh dunia. Yes, IMO Twilight is great, New Moon is bored to death, Eclipse is quite standard with few glimpses. Lantas bagaimana dengan yang satu ini? Dimana anda harus bersabar selama sekitar satu tahun untuk menyaksikan adaptasi “setengah buku” lagi. Jelas hanya diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar menggemari cinta segitiga Edward-Bella-Jacob tersebut.
Melissa Rosenberg yang mengerjakan skripnya berdasarkan novel karangan Stephenie Meyer ini mengetengahkan empat bagian inti yaitu persiapan pernikahan, pernikahan itu sendiri, masa bulan madu hingga periode mengandung. Kesemuanya seharusnya menjadi chapter terakhir hubungan Edward dan Bella tetapi sebegitu pentingnya kah mengambil waktu hingga nyaris 2 jam hanya untuk bercerita hal-hal mendasar dan pribadi tersebut?

Jika anda penonton wanita, bisa jadi jawabannya iya. Namun jika penonton pria, rasanya tidak. Pra-wedding diperlihatkan kegalauan Bella dan kegusaran Jacob, tersaji secara cepat. Wedding itu sendiri berlangsung sakral dan indah, tanpa lupa mengapresiasi musik gubahan Carter Burwell yang sukses membangun mood. Honeymoon amat memperlihatkan “keintiman” Bella-Edward hingga sisi yang paling personal sekalipun. Sedangkan pregnancy sebagai pamungkas lumayan intens dengan sajian “berdarah” yang ditutup dengan perseteruan kaum serigala dan vampir.
Beban berat ditanggung oleh sutradara Condon yang sebetulnya berbakat ini. Terbukti ia banyak mendapat hujatan karena Part 1 ini dirasakan kurang visioner dan tidak memberikan pengembangan karakterisasi yang cukup untuk dapat mencapai konflik yang antiklimaks. Nuansa dark yang harusnya muncul justru terlihat tanggung bahkan semakin dirusak dengan dialog-dialog yang cheesy dan tidak bermakna samasekali.

Stewart mungkin satu-satunya yang berakting gemilang disini. Transformasi Bella Swan dari remaja menjadi wanita muda yang hidupnya lengkap dengan pernikahan dan kehamilan terasa mulus menyiratkan kedewasaan. Di sisi lain, Pattinson dan Lautner tidak memberikan perubahan akting yang signifikan selain menunjukkan kasih sayang, pengorbanan dan keikhlasan yang hakiki terhadap wanita yang mereka cintai lewat interpretasi tokoh Edward dan Jacob.
Breaking Dawn Part 1 begitu bertele-tele dalam penyajian kisahnya yang menye-menye hingga anda berkali-kali melirik jam untuk menghitung menit-menit yang hilang di dalam bioskop. Pihak produser tidak seharusnya mencari keuntungan dengan membagi buku terakhir dalam dua film apalagi memaksakan rating Remaja untuk pengalaman bersinema yang sedemikian dewasa itu. Adegan pernikahan, malam pertama, melahirkan adalah scene terbaik yang perlu saya lihat disini dan rasanya hanya butuh sekitar 15 menit untuk kesemuanya itu. I wish someone would lend me a remote control, so i could fast-forward here and there!

Durasi:
117 menit

Overall:
7 out of 10

Movie-meter:


Notes:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

1 komentar:

  1. Hahaha, review keren.
    IMO, adegan honeymoon-nya adalah calon terkuat adegan paling bagus di SELURUH franchise ini...

    BalasHapus