Quotes:
Opa Mandy: Ohh si by the way juga ikut kesana? Anaknya si Badrun?
Storyline:
Trio saudari, Vicky, Mandy dan Misa nyaris selalu berbagi apapun bersama, tak ketinggalan Opa mereka yang nyentrik bin ajaib itu. Suatu ketika, Mandy yang belum memiliki kekasih diajak managernya Joyce dan pacarnya Alex untuk berwisata ke Hutan Jodoh dimana Pancuran Perekat Kekasih diyakini manjur. Namun bukan percaya, Mandy malah mencibir. Tak lama kemudian, datanglah seorang pemuda tampan bernama Romy yang langsung memikat hati Mandy. Bersamaan pula, gangguan supernatural mulai menghinggapi Joyce dan Alex. Benarkah Mandy dikutuk oleh penghuni gaib Hutan Jodoh itu?
Nice-to-know:
Diproduksi oleh K2K Productions dan special screeningnya diadakan di fX Platinum XXI pada 4 Oktober 2011.
Cast:
Dewi Perssik sebagai Mandy
Olga Syahputra sebagai Yoga Penjaga Kubur
Jonathan Frizzy sebagai Romy
Natha Narita sebagai Joyce
Rafi Cinoun sebagai Alex
Vicky Vette sebagai Vicky
Misa Campo sebagai Misa
Director:
Merupakan film keempat di tahun 2011 bagi produser sekaligus sutradara bernama Yoyok Dumprink ini setelah terakhir Pocong Mandi Goyang Pinggul yang memetik kehebohan itu.
Comment:
Penundaan rilis 2 bulan lamanya sudah menjadi indikasi seorang KK Dheeraj saja tidak pede merilis film ini. Kemungkinan terbesar karena harus dipangkas disana-sini seperti Hantu Puncak Datang Bulan, tak heran editingnya begitu kasar. Sejujurnya saya sempat berharap besar agar filmnya tidak jadi rilis dalam bentuk apapun juga, bioskop, dvd ataupun konsumsi televisi sekalipun. Lebih baik roll filmnya dimusnahkan dengan cara dibakar ataupun dibuang ke kandang buaya kelaparan yang bahkan tidak perlu mengenal siapa itu Dewi Perssik sesungguhnya.
Entah apa yang merasuki penulis Melonys sehingga memiliki ide brilian untuk mengkonversi Pocong Mandi Goyang Pinggul dalam bentuk lain. Jika sebelumnya ada perjaka Chand Kelvin yang memacari hantu berwujud Sasha Grey, maka kali ini giliran perawan (tentu saja hasil operasi selaput dara!) Dewi Perssik yang dipacari hantu berwujud Jonathan Frizzy. Oops, spoiler! Tidak apalah karena saya asumsikan anda yang membaca review ini 101% tidak akan menontonnya. Yang tidak setuju dengan pernyataan ini silakan tinggalkan komentar di akhir review. Terima kasih.
Tidak dijelaskan apa fungsi Vicky Vette dan Misa Campo dalam film selain memamerkan tonjolan payudara "super"nya dalam adegan berenang ataupun adegan ranjang. Kakak beradik sekalipun tidak harus selalu berdua bahkan satu selimut, bukan? Apabila demikian tidak salah jika seorang lelaki normal berfantasi bahwa keduanya adalah lesbian? Threesome dengan Dewi Perssik? Hiii, tolong jangan teruskan kalimat retoris yang baru saja saya lontarkan itu.
Bagaimana dengan Frizzy? Bisa jadi sepi job sampai mengharuskannya menerima peran Romy. Natha dan Rafi mungkin masih bisa dimaafkan karena belum punya nama samasekali. Meskipun harus memerankan pasangan terbodoh sejagat perfilman dimana size 36B milik si aktris ternyata bisa dikalahkan oleh size 40C si aktor toh mereka lakoni juga. Sederetan chemistry memuakkan yang diperlihatkan keduanya membuat penonton hanya bisa berangan-angan untuk lari ke depan dan menyobek-nyobek layar bioskop sambil tersedu-sedu.
Highlight film ini (kalau mau disebut demikian) cuma terjadi saat Olga si Yoga Penjaga Kubur masuk dalam scenenya selama beberapa menit. Itupun lelucon basi yang setidaknya masih berupaya memancing tawa dengan akronim-akronim bin ajaib dari negeri antah berantah, sebut saja poci (pocong banci), pocicu (pocong banci lucu) dsb. Jika boleh ditambahkan, saya dengan senang hati akan menyebut sederetan lagi macam poyus (pocong jayus), polun (pocong culun) atau poring (pocong garing). Suka-suka elu dah!
Kehadiran kuntilanak bermuka arang dan pocong bermuka bedak tidak memiliki efek apapun terhadap kontribusi cerita, lucu tidak, seram apalagi. Hanya menambah penderitaan sekelompok orang yang mencoba mencari sesuap nasi dalam sekarung gabah dengan terlibat dalam proyek berjudul Pacar Hantu Perawan yang tidak jelas juntrungannya ini. Dan untuk pertama kali selama 3 tahun perjalanan saya sebagai movie blogger, saya putuskan film ini tidak pantas diberi rating terendah sekalipun!
Durasi:
80 menit
Overall:
Non rating di dunia manusia!
Mari kita sumpahin produser film sampah spt ini
BalasHapus