Rabu, 17 Agustus 2011

REQUIEM FOR A KILLER : Tugas Pembunuhan Penyanyi Sopran Samaran

Tagline:
A Stone Cold Assassin


Storyline:
Lucrèce adalah pembunuh bayaran yang berusaha membangun hidup baru dengan putrinya. Sayang l'Arménien memberinya tugas baru untuk terakhir kalinya yaitu membunuh penyanyi bariton Inggris, Alexander Child selama festival musik Handel Messiah yang berlangsung di Pegunungan Alpen, Swiss. Beruntung Lucrèce memiliki kemampuan menyanyi sopran yang baik sehingga ia tidak mencurigakan orang lain. Tanpa diketahui Lucrèce, ada Rico yang ditugaskan untuk menuntaskan tugasnya sekaligus mengawasinya dari jauh. Akankah tugas tersebut dapat terselesaikan tanpa membongkar identitas aslinya?

Nice-to-know:
Berjudul asli Requiem pour une tueuse dan sudah dirilis di Perancis pada tanggal 23 Februari 2011 yang lalu.

Cast:
Pernah mendukung Inglourious Basterds (2009), Mélanie Laurent bermain sebagai Lucrèce
Clovis Cornillac sebagai Rico
Tchéky Karyo sebagai l'Arménien
Xavier Gallais sebagai Xavier de Ferrières
Christopher Stills sebagai Alexander Child
Corrado Invernizzi sebagai Vittorio Biamonte

Director:
Merupakan debut penyutradaraan Jérôme Le Gris.

Comment:
Tidak banyak thriller Perancis yang bisa disaksikan di Indonesia jika tidak berlangsung ajang Festival Sinema Perancis setiap tahunnya. Film ini adalah salah satu pengecualian dimana masih tergolong baru rilis di negara asalnya, entah apa pertimbangan Blitzmegaplex untuk merilisnya disini di tengah keterlambatan gaung film-film musim panas Hollywood.
Skrip yang ditulis oleh Le Gris ini tampaknya berusaha mengikuti pakem thriller Alfred Hitchcock dengan setting yang lebih modern, hanya saja dikondisikan dengan jaman yang lebih modern. Mengumpulkan beberapa orang yang berstatus subyek, obyek maupun perantara di sebuah tempat untuk saling berinteraksi merupakan sebuah konsep yang menarik apalagi diperkuat dengan satu klausa pembunuhan!
Permainan kucing tikus penuh tipu muslihat yang anda bayangkan memang hadir disini tetapi dalam tempo yang teramat lamban. Sebetulnya tidak masalah jika mampu dibangun dengan detil-detil yang bisa memperkuat konstruksi cerita. Nyatanya hal tersebut tidak dilakukan secara konsisten karena hanya menjanjikan di bagian awal hingga pertengahan saja. Selebihnya kebingungan mulai melanda sutradara Le Gris yang juga belum berpengalaman itu untuk menutup cerita dengan style.

Dari jajaran pemain terus terang cuma nama Karyo dan Laurent yang saya ketahui, selebihnya nyaris tidak terdengar. Peran utusan gereja yang dimainkannya tidak dominan tapi krusial karena sebagai pemberi tugas. Sedangkan Laurent yang berambut pirang memang menyimpan karisma tersendiri, cantik sekaligus berbahaya. Namun sisi manusiawi yang cukup mendominasi karakternya sedikit melemahkan imej tersebut.
Requiem For A Killer memiliki keunggulan musik latar yang sukses membangun mood film, nyaris serupa dengan apa yang pernah disuguhkan Bernard Herrmann terhadap karya-karya Hitchcock sebelumnya. Selebihnya ide brilian yang berakhir sia-sia dengan lemahnya intrik-intrik yang dihadirkan sepanjang penyajian drama thriller ini ditambah dengan closing yang terkesan antiklimaks. Bahkan sampai layar hampir tergulung pun, saya masih mengharapkan sebuah kejutan manis tak terduga yang memang tidak pernah terjadi.

Durasi:
90 menit

Europe Box Office:
€415,600 opening week in France Feb 2011

Overall:
6.5 out of 10

Movie-meter:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar