Tagline:
How do you save yourself when you're already dead?
Storyline:
Setelah bertengkar dengan kekasihnya Paul, Anna mengalami kecelakaan mobil yang fatal. Ia terbangun di atas sebuah dipan dimana pengatur pemakaman Eliot Deacon mengatakan bahwa dirinya telah meninggal. Bingung dan ketakutan, Anna tidak percaya bahwa ia telah meninggal. Eliot pun meyakinkannya bahwa ia memiliki kemampuan berkomunikasi dengan yang mati dan juga selalu ada masa transisi setelah kehidupan sebelum menuju kematian. Terperangkap di dalam rumah pemakaman, Anna terus berusaha mencari cara untuk mengetahui fakta yang sesungguhnya.
Nice-to-know:
Kate Bosworth dan Alfred Molina semula dikabarkan mengisi peran Anna dan Eliot.
Cast:
Peran Anna Taylor merupakan 1 dari 3 film yang dibintangi Christina Ricci di tahun 2009 selain All's Faire in Love dan New York, I Love You.
Baru saja kemarin bermain bersama Julianne Moore dan Amanda Seyfried, Liam Neeson berperan sebagai Eliot Deacon
Justin Long sebagai Paul Coleman
Chandler Canterbury sebagai Jack
Director:
Feature film pertama Agnieszka Wojtowicz-Vosloo setelah sebuah film pendek berjudul Pâté di tahun 2001.
Comment:
Sebuah film bertemakan kematian memang tidak pernah mudah untuk disaksikan. Karena biasanya memiliki kompleksitas pemahaman yang dalam dari berbagai segi seperti perasaan kehilangan ataupun menerima fakta bahwa ia telah tiada dan sebagainya. Dua hal itulah yang ditekankan oleh sutradara Wojtowicz-Vosloo lewat kedalaman eksekusi cerita yang dilakukannya dengan mumpuni.
Itulah sebabnya film ini kental dengan sentuhan feminism dari sudut pandang Anna. Bagaimana Anna yang takut akan komitmen, Anna yang rapuh melihat segala sesuatu yang dihadapinya, Anna yang bingung menyikapi hidupnya sendiri dan 1001 pertanyaan lain yang memang tidak sempat dikemukakan tapi kita dapat menangkapnya berkecamuk dalam benak Anna.
Penunjukkan Ricci sebagai Anna sangatlah tepat. Ia terlihat galau dan gamang di setiap kesempatan yang disodorkan padanya. Namun tidak mengurangi asumsi bahwa dirinya adalah wanita yang tangguh. Tak lupa sensualitas seorang Ricci tidak diragukan lagi, terlebih ia diharuskan tampil tanpa busana di berbagai scene yang menuntutnya begitu.
Neeson dan Long juga memberikan warna tersendiri disini. Kita akan melihat kekakuan Liam dalam sosok Eliot mulai dari intonasinya yang datar dan ekspresinya yang monoton. Ketenangannya tertangkap di setiap tindakannya. Sedangkan sosok kekasih yang gila kerja dan tak jarang kesulitan bersikapnya sendiri juga dihidupkan oleh Justin dengan pas. Kekalutan dan kedepresiannya juga terekam secara maksimal meskipun scene yang ditawarkan kepadanya tidak demikian dominan.
Banyak hal yang tidak terjelaskan dalam skrip yang ditulis oleh Agnieszka-Paul Vosloo dan Jakub Korolczuk ini. Membuat penonton mereka-reka sendiri dalam permainan pikiran mereka walau tak jarang akan membosankan bagi yang tidak mau berusaha mengerti. Gambaran sesungguhnya konsep kehidupan setelah kematian juga tidak dieksplorasi secara detail sehingga bisa jadi anda hanya akan merasakan betapa pahitnya (atau mengerikannya) pengalaman tersebut.
After.life bukanlah sembarang horor drama thriller supernatural atau apapun anda menyebutnya. Ini adalah pengalaman sinema dengan perdebatan panjang yang sesungguhnya bermakna dalam. Anda akan diajak menjawab pertanyaan dasar sebagai berikut: “Apakah sesungguhnya anda lebih takut akan kematian dibandingkan kehidupan itu sendiri?” Jawaban itu tidak perlu anda jawab melainkan sudah tercermin dalam tindakan anda sehari-hari.
Durasi:
100 menit
U.S. Box Office:
$106,472 till Apr 2010
Overall:
7 out of 10
Movie-meter:
Asli... film yg yg bikin emosi. Endingnya gak enak bro, sumpah... nyesel gw nontonnya
BalasHapusHi Mupsky,
BalasHapusThis is one of the most wicked ending movies ever made :)