Sabtu, 11 September 2010

DARAH GARUDA : Perjuangan Nasionalisme Perang Gerilya 1947

Storyline:
Perang gerilya tahun 1947, Amir memimpin rekan-rekannya yaitu Tomas, Marius dan Dayan untuk menyelamatkan wanita-wanita yang mereka cintai yaitu Lastri, Senja dan Melati yang ditawan Belanda. Selepas itu mereka melanjutkan perjuangan di daerah Jawa Barat dan berjumpa dengan tentara Jenderal Sudirman untuk kemudian bersatu menuntaskan misi menghancurkan lapangan udara Belanda. Jenderal Van Mook yang berhasil lolos dari tawanan Dayan tidak tinggal diam. Ia menghimpun pasukannya untuk mendesak Amir cs yang secara jumlah dan persenjataan masih kalah. Namun semangat dan perjuangan merupakan suatu suntikan yang bisa membalikkan semua keadaan. Pertanyaannya apakah Amir cs mampu meminimalisir kerugian moral ataupun materiil dalam menghadapi Kompeni kali ini?

Nice-to-know:
Diproduksi oleh Margate House Film.

Cast:
Donny Alamsyah sebagai Tomas
Rahayu Saraswati sebagai Senja
Lukman Sardi sebagai Amir
T. Rifnu Wikana sebagai Dayan
Atiqah Hasiholan sebagai Lastri
Darius Sinathrya sebagai Marius
Astri Nurdin sebagai Melati
Ario Bayu sebagai Yanto
Rudy Wowor sebagai Van Mook

Director:
Masih disutradarai Yadi Sugandi sejak prekuelnya. Namun kali ini didampingi Conor Allyn yang sudah beberapa kali berpengalaman menggarap spesial efek film-film bujet besar Hollywood.

Comment:
Cukup disayangkan melihat nama Allyn Brothers yaitu Conor dan Rob sebagai penulis cerita dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan langsung. Mengapa? Sebab ini adalah salah satu film kolosal modern kita yang mengacu langsung pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Namun tidak terlalu penting mengingat Yadi menjalankan fungsi sutradara dengan baik. Plotnya melanjutkan apa yang tertinggal di prekuelnya yaitu masa-masa paska kemerdekaan Indonesia dimana Kompeni masih berusaha menduduki wilayah-wilayah yang belum "merasa" dipersatukan NKRI. Semua konflik yang dihadirkan di paruh pertama film lebih merupakan konflik intern para pejuang nasional tersebut saja mulai dari kelompok Amir sampai pertemuan mereka dengan gerombolan pejuang Sudirman. Bagaimana satu sama lain berusaha meyakinkan dirinya sendiri untuk menjalankan misi di tengah keterbatasan sumber daya sekalipun ataupun mencoba bekerjasama dengan pihak baru yang masih mempertanyakan integritas bangsanya sendiri. Di paruh kedua barulah pertempuran melawan Belanda menjadi suguhan yang menarik dimana adu tembak, strategi hingga pelarian terasa cukup nyata.
Dari jajaran cast, menurut saya Rifnu tergolong paling outstanding disini. Emosinya saat berjuang maupun terluka benar-benar terekam kamera dengan baik. Selain Rudy, Aryo dan Alex Komang tentunya yang sudah membuktikan kualita akting masing-masing. Jangan lupakan Atiqah yang membuka opening scene dengan gemilang. Sayangnya akting Lukman sebagai seorang pemimpin disini masih tergolong mentah lebih dikarenakan sentralisasi tokoh kerapkali berpindah-pindah selama durasi 95 menit tersebut.
Spesial efek yang digunakan secara keseluruhan terlihat lebih rapi dan meyakinkan dibandingkan Merah Putih. Tensi ketegangan dan permainan emosi di dalamnya juga sedikit meningkat sehingga jiwa nasionalisme penonton turut dilibatkan disini. Namun Darah Garuda belumlah sempurna dikarenakan kemonotonan unsur drama yang berlarut-larut dan penyelesaian konflik yang terkesan serba tanggung. Saya harapkan sekuel penutup trilogi ini mampu mencapai klimaks yang diharapkan kita semua. Mari tunggu bersama!

Durasi:
95 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa

1 komentar:

  1. Saya suka tone warna dari film ini. Sangat bernuansa perjuangan.

    Untuk akting, saya setuju akting outstandingnya pejuang dari Bali tsb.
    Tapi agak kurang puas dengan akting aktris, kecuali Atiqah.

    Secara keseluruhan cukup puas dengan film ini, meski bukan yang paling favorit.
    Namun aura kolosalnya masih kurang terasa. Ada scene2 yang terasa agak sepi.

    Kira-kira kenapa diberi judul Darah Garuda ya?
    Apakah burung Garuda lambang negara terluka parah?

    -Fiz

    BalasHapus