Jumat, 02 Juli 2010

STILL : Penderitaan Subyek Kematian Mengejutkan

Storyline:
"Flame", seorang pria yang dihantui rasa bersalah setelah selamat dari kebakaran klub malam yang merenggut kekasihnya.
"Imprison", seorang tahanan yang mempertanyakan kewarasannya setelah penghuni sel sebelumnya tewas gantung diri.
"Revenge", seorang pengedar narkoba yang bisu tuli membunuh wanita pelanggannya dan memutilasi mayatnya di apartmentnya.
"Haunting Motel", seorang penari telanjang sekaligus pelacur harus melayani dua lelaki bersahabat di sebuah hotel yang dimiliki oleh wanita tua gila dan dihantui pembunuh wanita.

Nice-to-know:
Semuanya didasarkan pada kejadian nyata yang dimuat sebagai berita utama di koran Thailand termasuk segmen "Flame" yang mengacu pada kejadian serupa yang menewaskan 66 orang di Bangkok pada pergantian tahun 2008-2009.

Cast:
Mai Charoenpura sebagai Phii Dao ("Haunting Motel")
Akara Amarttayakul sebagai Arm ("Flame")
Supakson Chaimongkol sebagai Nuan ("Revenge")
TAE sebagai Gong ("Imprison")
Uttaporn Teemakorn sebagai Niranam ("Imprison")
Wiradit Srimalai sebagai Puu ("Revenge")
Pimolrat Pisolyabutr sebagai Pang ("Flame")
Kachapa Toncharoen sebagai Phii Naknaen ("Haunting Motel")
Vasana Chalakorn sebagai Crazy Hotel Lady ("Haunting Motel")
Ratchanont Sukpragawp sebagai Thua (segment "Haunting Motel")
Arisara Thongborisut sebagai Jawys (segment "Revenge")

Director:
Poj Arnon dalam "Haunting Motel".
Chatchai Katenut dalam segment "Flame".
Thanwarin Sukhaphisit dalam "Revenge".
Manussa Vorasingha dalam "Imprison".

Comment:
Empat kejadian nyata yang disodorkan dalam nuansa dwilogi horor Thailand sukses, Phobia kali ini rasanya belum berhasil. Saya hanya akan mengomentari segmennya satu per satu dalam beberapa kesimpulan. Dalam "Flame", alur flashback yang digunakan berusaha menyusun twist khusus. Namun hal ini pernah dilakukan sebelumnya sehingga tidak terlalu original. Adegan kecelakaan klub malam masih kurang mencekam dan terlihat pemakaian spesial efeknya. Dalam "Imprison" ilusi dan kenyataan terasa abu-abu sehingga cukup membingungkan walaupun endingnya sudah dapat diduga penonton yang tetap akan bertanya-tanya akan logika yang mendasarinya. Dalam "Revenge" alur tidak linier berusaha menyembunyikan kejadian sesungguhnya. Namun potongan demi potongan gambar yang disajikan kurang terangkai dengan baik dan pada akhirnya penonton dipaksa menerima saja konklusi yang dibuat. Dalam "Haunting Motel" humor coba dihadirkan lewat keempat tokohnya dengan setting sebuah motel angker. Kembali twist berusaha dijungkir balikkan disini tetapi jatuhnya menjadi mengada-ngada dan dipaksakan. Still pada intinya bertutur mengenai arwah orang-orang yang mengalami kematian mendadak sehingga tidak menyadari dirinya sudah meninggal. Satu-satunya yang patut dipuji dari horor ini adalah konsistensi tone warna gelap mulai dari biru, hitam dan abu-abu yang dominan sepanjang film, seakan menegaskan subyek kematian itu sendiri. Aktor-aktrisnya bermain standar di luar fakta bahwa tidak banyak ruang yang ditawarkan untuk mereka. Sayangnya proses delivery terhadap audiens tidak maksimal sehingga sulit dinikmati dan hanya akan membuat kening berkerut selepas menyaksikannya.

Durasi:
95 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
Art can’t be below 6
6-poor
6.5-poor but still watchable
7-average
7.5-average n enjoyable
8-good
8.5-very good
9-excellent

4 komentar:

  1. Saya suka film bagian akhir. cerita yang ketiga jug alumayan serem. effect di cerita satu lumayan juga lho. meski plotnya membosankan dan nggak melankolis seperti yang diharapkan pembikinnya. yang jelas di sini aktornya cakep-cakep. bikin mata betah, hehe. aktris mai juga kocak banget lho.

    BalasHapus
  2. Tapi overall terlalu berusaha meniru Phobia jadinya gak orisinil

    BalasHapus
  3. katanya film ini dari kisah nyata

    BalasHapus