Kamis, 15 Juli 2010

PENGANTIN TOPENG : Jati Diri Pembunuh Bergunting Rumput

Storyline:
Randy dan Alexa yang akan menikah setelah berpacaran selama 3 tahun mengajak ketiga teman mereka yaitu Billy, Kinar dan Rosa untuk berlibur ke pantai selatan di kawasan Jawa Barat. Kelimanya tanpa ragu-ragu segera melepas pakaian satu persatu dan melakukan sesi foto bareng selama berjam-jam hingga senja tiba. Acara api unggun dimulai Billy dengan cerita seram hingga Kinar menutupnya dengan permainan pertanyaan atau tantangan yang sempat menyudutkan Randy. Kelimanya sepakat melanjutkan perjalanan ke hotel yang sudah dibooking tetapi malang mobil mereka mogok di tengah jalan. Malam semakin mencekam sampai Alexa menemukan sebuah pondok yang berisikan sesosok mayat pria. Tanpa mereka sadari ada sesosok berjubah hitam bertopeng misterius mengintai dari kejauhan..

Nice to know:
Diproduksi oleh BeSINema dan diproduseri oleh Eko Kristianto.

Cast:
Masayu Anastasia sebagai Alexa
Lolita Putri sebagai Kinar
Adelia Rasya sebagai Rosa
Hardy Hartono sebagai Randy
Gabriel Tabalujan sebagai Billy
George Timothy sebagai adik Alexa

Director:
Ditulis dan disutradarai oleh Awi Suryadi yang pernah menangani horor remaja, Sumpah Pocong Di Sekolah (2008).

Comment:
Entah apa yang menjadi target Awi dalam membuat film ini. Proses syuting yang singkat, casting yang nekad, plot cerita sulapan, produksinya pun balapan. Dan kesemuanya itu hanya menghasilkan film yang tidak maksimal sama sekali. Aktor-aktrisnya di luar nama Masayu tampil amatir terutama Hardy. Sorry, anda tidak hanya menjual tubuh disini tetapi akting. Jika memang belum banyak jam terbang, setidaknya buatlah itu terlihat meyakinkan. Lolita dan Adelia hanya menjual kesintalan tubuh berbalut bikini. Lain halnya dengan Gabriel yang menjual lidahnya yang seringkali terjulur ke luar di sebagian besar scene. Haiz. Melihat tingkah laku mereka semua, sayapun bersin-bersin.
Plot ceritanya sudah berulang-ulang kali diangkat film lokal sejenis. Andai ada 5 film bergenre thriller slasher maka 90% ceritanya sama persis. Jadi saya tidak akan membahasnya lagi. Cukup membicarakan beberapa ketololan fakta yang sering terjadi yang akan anda temukan juga disini yaitu pelaku akan menggiring korbannya ke dalam jebakan, segerombolan orang yang dalam sekejap tercerai-berai entah karena berbagai alasan hingga mudah dihabisi satu persatu, si pelaku pun menang pada akhirnya. Semua penonton sudah tahu tipikal film sejenis, yang bisa disiasati hanyalah twist yang masuk akal dan proses pengungkapannya itu. Dan Pengantin Topeng ini gagal melakukan delivery tersebut. Twistnya yang seharusnya menjadi suspensi yang mengejutkan dibabarkan begitu saja dan itupun tidak langsung menutup layar dengan klimaks. Masih ada penjelasan motif sang pelaku mulai dari masa lalu hingga masa kini secara panjang lebar. Apakah itu penting jika konstruksi cerita saja sudah tidak mendukung? Ah sudahlah, anggap saja Awi berusaha membuatnya masuk akal dan saya membelanya untuk eksperimen tersebut. Tidak ada yang salah bukan? Lagipula ia sudah cukup maksimal memberikan make-up yang baik pada korban-korban pembantaian!

Durasi:
80 menit

Overall:
6 out of 10

Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar