Jumat, 16 April 2010

MENEBUS IMPIAN : Usaha Mengejar Mimpi Yang Terlihat Jauh

Tagline:
Perlukah kita untuk selalu memiliki Impian dalam berjuang maju menempuh hidup?


Storyline:
Sang ayah yang meninggalkan rumah sejak lama membuat jalan kehidupan Nur dan Ibunya, Sekar bertambah terjal. Sekar bekerja sebagai buruh pencuci baju yang menerima order dari tetangga-tetangganya. Semua demi membiayai kuliah Nur yang ia harapkan bisa maju kelak. Namun Nur yang mengalami kesulitan biaya kuliah terpaksa cuti satu semester untuk mencari pekerjaan yang bisa menopang dirinya sendiri. Suatu saat ia bertemu Dian, seorang mahasiswa sepantarannya yang terlihat sudah cukup mapan dengan Global Vision, sebuah konsep Multi Level Marketing di bidang produk suplemen. Awalnya ragu tetapi Nur akhirnya menjalaninya juga bersama Dian, terlebih setelah ibunya jatuh sakit. Akankah mimpi kesuksesan dan kemandirian bisa dicapai Nur pada akhirnya?


Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Dapur Film ini gala premiere dan press conferencenya dilakukan di Djakarta Theatre beberapa waktu lalu.

Cast:
Terakhir tampil sebagai wanita simpanan, disini Acha Septriasa bermain sebagai Nur yang berusaha keras membantu ibunya untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Baru berakting lagi sejak kesuksesan fenomenal Ayat-Ayat Cinta (2009), Fedi Nuril kebagian peran Dian, agen MLM yang teguh hati dan optimistis.
Ibu pekerja keras yang hanya ingin anaknya mengenyam pendidikan tinggi, Sekar dihidupkan oleh Ayu Dyah Pasha.

Director:
Hanung Bramantyo disini bekerjasama dengan penulis skenario, Titien Wattimena untuk menangani film pertamanya di tahun 2010 yang konon diilhami dari beberapa kisah nyata ini.

Comment:
Semua orang bisa dikatakan sudah pernah mengenal konsep MLM dan saya yakin sebagian besar melakukan penolakan karena berusaha realistis. Tetapi tahukah anda, ada segelintir orang yang tetap berusaha dan berpegang teguh pada keyakinannya untuk meraih sukses di bidang tersebut? Itulah yang coba diangkat disini. Sebuah tema yang sangat tidak biasa dan terus terang dianggap sebelah mata oleh publik dan wartawan/kritikus pada khususnya. Namun Hanung tetap maju dan mengkombinasikannya dengan drama kehidupan ibu dan putrinya yang pahit. Acha seperti biasa mampu mengeluarkan emosinya yang total dalam menjiwai peranannya termasuk menangis di saat menemui jalan buntu. Fedi terlihat meyakinkan sebagai agen MLM yang bersikukuh dan pandai berbicara. Namun sayangnya, saya merasakan chemistry keduanya kurang pas apalagi banyak elemen romansa yang kurang tergali di antara mereka. Entah karena skrip tidak memfokuskan sisi tersebut, hubungan Nur dan Dian terasa dipaksakan. Perjuangan mencapai puncak dalam MLM memang tidak mudah, Hanung bisa dikatakan berhasil mensyut itu walau rasanya tidak sampai menggugah penonton untuk menekuni hal yang sama. Mood film terasa seperti rollercoaster, turun naik sepanjang durasi yang cukup panjang. Klimaks film justru terasa di pertengahan film tetapi penonton seakan diseret kembali untuk meneruskan lagi hingga endingnya yang bisa dikatakan menjual mimpi. Namun itulah Menebus Impian, sebuah cerita perjuangan meraih mimpi-mimpi indah yang tentunya dimiliki semua orang dan pada kenyataannya seringkali terasa melelahkan dan mustahil untuk digapai.

Durasi:
105 menit

Overall:
7.5 out of 10

Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar