Storyline:
Pejabat kaya raya bernama Toro dalam perjalanan dinas bersama asistennya secara tidak sengaja bertemu Rini, kembang desa Cibulu. Toro jatuh cinta pada pandangan pertama dan mengaku namanya Sugi walau sudah beristri Rima yang sangat perhatian padanya. Rini pun sesungguhnya telah menjalin kasih dengan sahabat masa kecilnya, Dadang. Namun semua itu tidak berarti karena Ibunya yang matre lantas saja menyetujui lamaran Toro walau ayah Rini tidak setuju. Pernikahan besar-besaran antara Sugi dan Rini pun direncanakan di desa Cibebek bersamaan dengan pagelaran musik Pak Sam. Akankah acara tersebut dapat digagalkan dan Dadang dapat kembali bersatu dengan Rini?
Nice-to-know:
Film yang diproduksi oleh Squarebox ini press conference dan gala premierenya dilakukan di Djakarta Theatre.
Cast:
Nyaris semua aktor-aktris senior yang mendukung film ini menggunakan nama asli untuk karakternya.
Didi Petet
Deddy Mizwar
Slamet Rahardjo
Torro Margens
Gigi Band
Joshua Pandelaki
Ully Artha
Rima Melati
Ida Kusumah
Jajang C. Noer
Nungki Kusumastuti
Bajaj Grup
Valentino
Thessa Kaunang
Sam Bimbo
Sigit Hardadi
Nana S. Patah
Director:
Terakhir membesut Hantu (2007), Adrianto Sinaga kembali menggarap film layar lebar bertemakan drama komedi ini.
Comment:
Senioritas aktor-aktris lawas yang bermain di film ini sangatlah membantu proses narasi cerita yang apik. Sutradara mengaku tidak perlu repot mengarahkan mereka lagi. Semua tampil dengan gaya khasnya masing-masing. Yang sulit mungkin membagi porsi rata antar karakternya yang sedemikian banyak. Bahkan nama sebesar Didi Petet ataupun Deddy Mizwar hanya tampil sebentar pada awal atau akhir film. Beruntungnya Ully, Torro, Joshua, Rima mendapat porsi yang lebih. Lebih beruntung lagi generasi muda yang diwakili oleh Mario Irwiensyah dan Rini Yulianti untuk dapat berpartisipasi, keduanya bermain cukup natural sebagai pemuda-pemudi desa yang sederhana. Plotnya sebetulnya simpel saja dan berkali-kali pernah diangkat film sejenis layar lebar atau televisi terutama di tahun 1980an sampai 1990an, tetapi twist yang menarik dengan gaya tersendiri pada ending cukup membuatnya berbeda. Semua humor yang disuguhkan Bebek Belur sangat menonjol, terima kasih pada semangat kesahajaan yang dipersembahkan dengan porsi yang pas sehingga setiap adegan kecilpun terasa bermakna. Meski terbagi dalam beberapa bangunan cerita yang saling terkait, film ini tetap berjalan pada relnya dan bersinergi pada satu kesatuan utuh. Ohya, band GIGI juga ambil bagian dalam pengalaman pertama mereka bermain film dengan mengubah namanya. Apakah itu? Jika ada kesempatan, tidak ada salahnya menyaksikan kisruh Desa Cibulu dan Cibebek yang akan mengocok perut anda!
Durasi:
105 menit
Overall:
8 out of 10
Movie-meter:
6-sampah!
6.5-jelek ah
7-rada parah
7.5-standar aja
8-lumayan nih
8.5-bagus kok
9-luar biasa
Film yang menarik, semenarik iklannya.
BalasHapusAktor/aktris senior bertaburan di film ini, sungguh menyenangkan.
Ceritanya lumayan menarik, semenarik karakter kuat setiap persona film ini.
Banyak hal-hal kecil dan 'biasa' akan terasa luar biasa menghibur.
Catatan khusus untuk 2 versi desain poster yang nyeleneh.
Pertama poster bergambar ibu Nungki Kusumastuti menggenggam pisau berdarah,
dengan tagline 'Serem gak ya?' membuat calon penonton berekspektasi beda, namun pasti mendapatkan lebih!
Poster kedua, seperti film perang dengan tulisan besar 'Preman Abadi' dimana duo bos-supir Torro Margens & Sigit Hardadi berpose sangat serius seperti akan perang.
Sangat direkomendasikan untuk dikoleksi rilisan dvd nya nanti :)
So entertaining.
-Fiz
Can't agree more! :)
BalasHapus